Kalian berniat renovasi rumah? Ini saya kasih tips agar tak tertipu tukang
Memiliki rumah sendiri adalah salah satu cita-cita para kaum milenial. Bagi kaum sultan, tak masalah membeli rumah dengan cash keras. Bagi kaum mendang-mending, membeli rumah dengan sistem KPR mau tak mau harus dilakukan agar cash flow keuangan tetap terjaga.
Jika kalian membeli rumah sederhana langsung dari developer alias rumah yang baru, Anda akan medapatkan rumah yang ala kadarnya, belum ada kanopi ataupun dapur. Setelah merampungkan proses akad jual beli atau akad kredit, pembeli pada umumnya akan segera memasang kanopi agar halaman menjadi rindang atau membangun dapur terlebih dahulu, sesuai prioritas masing-masing.
Celakanya banyak pasangan muda yang belum paham akan sistem harian atau borongan yang malah merugikan renovasi rumah. Agar tidak tertipu oleh tingkah laku tukang, mari kami share tips renovasi rumah bagi para pemula:
#1 Tentukan scope pekerjaan
Pada dasarnya renovasi dibedakan menjadi harian dan borongan. Harian berarti bayaran tukang tersebut per hari, sedangkan borongan semua bahan baku sampai pemasangan merupakan scope si tukang. Perlu dipertegas kembali siapa yang akan menyediakan alat-alat kerja seperti palu, paku, drei, tang, meteran, hingga tangga.
Apabila konsumsi dari Anda, perlu diperjelas juga tukang akan mendapat fasilitas apa saja. Biasanya para tukang akan meminta teh hangat, rokok, dan snack. Jika perlu dirinci kembali berapa batang rokok dan jumlah snack yang akan didapat si tukang per orang. Bukannya pelit, walaupun terkesan ribet, lebih baik daripada menjadi masalah di kemudian hari.
#2 Jam kerja yang jelas
Sudah menjadi rahasia umum kuli bangunan terkenal sering istirahat sekadar sebat. Alangkah baiknya jika kesepakatan mengenai waktu kerja harus disetujui oleh pemberi kerja dan tukang. Berapa hari dia kerja dalam seminggu? Kerja mulai jam berapa sampai jam berapa? Istirahat jam berapa saja perlu dirinci agar pekerjaan menjadi efektif dan efisien.
Apabila terjadi lembur, perlu diingat apakah pekerjaan tersebut termasuk harian atau borongan. Jika termasuk harian, pemberi kerja harus memberikan upah lembur. Jika borongan, tidak ada upah lembur. Tapi ya lemburnya tahu diri jangan sampai terlalu malam, Gaes. Kasihan tetanggamu yang keganggu bunyi potong keramik atau bunyi palu.
#3 Tentukan metode pembayaran
Yang dimaksud metode pembayaran bukan cash atau transfer ya, yang dimaksud dengan metode pembayaran adalah kapan kamu mengeluarkan uang untuk membayar si tukang. Apabila harian, biasanya pembayaran dilakukan di akhir pekan seminggu sekali. Uang yang didapat si tukang adalah jumlah rupiah gaji per hari dikalikan berapa hari dalam seminggu dia bekerja.
Apabila borongan perlu dipertegas kapan pembayaran dilakukan. Ada yang ngasih uang muka terlebih dahulu, ada yang progress payment, ada juga yang 100 persen dibayarkan apabila pekerjaan sudah selesai. Tidak ada yang salah, semuanya benar. Yang salah adalah apabila sistem pembayaran sudah ditetapkan di awal namun dibayarkan tidak sesuai kesepakatan.
#4 Tentukan upah atau biaya borong
Sebelum memulai pekerjaan, kita wajib negosiasi terlebih dahulu mengenai upah atau bayaran si tukang. Perlu diingat bayaran tukang dengan helper atau kernet berbeda ya, Gaes, upah tukang lebih tinggi daripada helper.
Jika menggunakan metode borong, sepakatilah harga borongan. Harga borongan ini bukan harga mati yang tidak dapat diubah-ubah, harga borongan dapat diubah apabila terjadi tambah kurang scope pekerjaan.
Itulah keempat tips agar kita tidak tertipu oleh tukang. Jika perlu buatlah kontrak tertulis agar resmi yang ditandatangani kedua belah pihak. Anda tenang, renovasi pun aman.
Penulis: Arief Nur Hidayat
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Berdamai dengan Tetangga yang Renovasi Rumah di Hari Minggu