Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Menebak Alasan Para Suami Masa Kini Susah Mencari Teman

Andri Saleh oleh Andri Saleh
14 Juli 2022
A A
Menebak Alasan Para Suami Masa Kini Susah Mencari Teman Terminal Mojok

Menebak Alasan Para Suami Masa Kini Susah Mencari Teman (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Semua orang pasti punya anggapan kalau sosok laki-laki itu identik dengan gagah, keren, kuat, dan bisa diandalkan. Padahal, anggapan itu nggak sepenuhnya benar. Kenyataannya, ada juga laki-laki yang hidupnya nelangsa dan prihatin. Untuk urusan mencari teman, misalnya. Buat sebagian laki-laki, khususnya yang sudah menikah dan menyandang status sebagai suami, mencari teman itu bagai mencari jarum di tumpukan jerami. Susah.

Saking susahnya, sampai-sampai ada salah satu warga Twitter yang memohon melalui cuitannya supaya ada yang bersedia menjadi teman suaminya. “So, does somebody wants to be my husband’s friend? I’m serious,” begitu katanya. Di luar dugaan, cuitan ini mendapat banyak respons dari warga Twitter. Sebagian ada yang menyatakan kesediaannya menjadi teman suaminya, sebagian lagi memberikan tips dan trik supaya mudah mencari teman, dan sebagian lagi—dan ini jumlahnya lebih banyak—merasakan hal yang sama bahwa mencari teman itu memang susah.

So, does somebody wants to be my husband’s friend? I’m serious.

— Amelia (@ameliarianaa) July 10, 2022

Menurut saya sih masalahnya bukan di karakter introver, ekstrover, atau apa pun itu namanya. Yang pasti, ada kondisi tertentu yang membuat para suami tadi kesulitan mencari teman. Ini adalah beberapa di antaranya.

Pertama, tuntutan pekerjaan. Semua pasti mafhum kalau seorang suami punya kewajiban mencari nafkah alias bekerja. Ada yang jadi budak korporat di perusahaan start-up, ada yang jadi pengusaha, ada yang jadi PNS, dan yang lainnya.

Para suami ini memeras keringat banting tulang dari pagi sampai sore untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Bahkan, nggak sedikit juga yang mencari pekerjaan tambahan di malam hari. Kalau sudah begini, wajar saja kalau para suami kesulitan mencari teman. Jangankan ngumpul bareng teman-teman tongkrongan dan mencari teman baru, untuk ngumpul dengan anak istri saja kadang susah.

Kedua, fokus mengurus keluarga. Ada juga para suami yang sikap dan kebiasaannya berubah 180 derajat setelah menikah. Dulu hobi touring motoran ke luar kota, setelah menikah malah hobi rebahan. Dulu doyan nonton bola ke stadion, setelah menikah malah jarang nonton bola. Dan seterusnya. Intinya sih setelah menikah itu ada perubahan skala prioritas.

Setelah menikah, keluarga adalah yang utama dan biasanya posisi teman mulai tersisihkan. Para suami pastinya lebih memilih teman hidup daripada teman tongkrongan. Sikap macam inilah yang bikin para suami itu susah cari teman.

Baca Juga:

4 Kelakuan Menjengkelkan Penebeng Kendaraan Teman, Tolong Peka Sedikitlah

5 Kelakuan Menyebalkan yang Harus Dihindari Saat Ngontrak Bareng Teman

Ketiga, kondisi fisik. Para suami yang bekerja dari pukul 8 pagi sampai 4 sore pasti merasakan kelelahan yang luar biasa. Belum lagi ketika menghadapi kemacetan di perjalanan pulang dari kantor, pasti lelahnya makin bertambah-tambah. Sesampainya di rumah, kondisi fisik sudah remuk redam. Apa mungkin lanjut kongkow dengan teman tongkrongan? Kayaknya nggak, deh. Pasti bawaannya pengin langsung istirahat dan tidur. Belum lagi di setiap weekend yang penginnya di rumah terus karena jalanan macet. Coba, gimana bisa cari teman kalau begini?

Keempat, trauma dengan sirkel pertemanan yang toksik. Nggak semua sirkel pertemanan itu baik. Ada juga teman-teman toksik yang doyan nge-bully, doyan ngegibah, atau doyan pinjam duit, tapi kalau ditagih malah ngamuk. Sirkel pertemanan toksik inilah yang bikin malas dan bahkan trauma untuk berteman.

Nah, bisa jadi trauma macam ini yang membuat para suami tadi susah mencari teman. Mungkin mikirnya, mendingan melakukan apa-apa sendiri, deh, daripada harus melibatkan teman-teman yang toksik itu.

Itulah empat kondisi yang menyebabkan para suami kesulitan dalam mencari teman. Meski bukan masalah besar, tapi bisa mengganggu secara psikologis.

Untuk itulah, buat para suami yang benar-benar ingin mencari teman, mungkin bisa lakukan tips dari para warga Twitter. Salah satunya adalah bergabung dengan komunitas tertentu yang sesuai dengan hobi dan passion-nya. Misalnya, bergabung dengan komunitas bike to work, komunitas cat lovers, atau komunitas pemburu hantu.

Pokoknya komunitas apa saja deh, yang penting bisa “dipaksa” ngumpul dan akhirnya bisa punya banyak teman baru. Yah, asal jangan gabung dengan komunitas geng motor saja, sih.

Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mencari Calon Suami Ideal dengan Tes IKEA.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Juli 2022 oleh

Tags: suamiTeman
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

Setelah Nikah, Alasan Balik Duluan dari Nongkrong Bukan Sekadar karena Dibatasi Pasangan! terminal mojok.co

Setelah Nikah, Alasan Balik Duluan dari Nongkrong Bukan Sekadar karena Dibatasi Pasangan!

5 April 2021
hidup tanpa circle pertemanan itu asyik dan simpel mojok.co

5 Alasan Nggak Punya Circle Itu Nggak Buruk-buruk Banget

27 Agustus 2020
Bohong Soal Rasa Masakan Pasangan Itu Cuma Jadi Bom Waktu terminal mojok.co

Bohong Soal Rasa Masakan Pasangan Itu Bakal Jadi Bom Waktu

5 November 2021

Menjaga Pertemanan dengan Mendukung Bisnis, Bukan Minta Harga Teman Terooos!

23 Mei 2021
rasanya punya suami penggemar one piece harus keras mojok.co karakter one piece dalam kabinet indonesia kerja

Rasanya Punya Pasangan Penggemar One Piece

30 April 2020
ping

Balada Pengguna WhatsApp: Jika Penting dan Genting Itu Telepon, Bukan PING!

22 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.