Modul literasi keuangan ini bisa membantu membaca pergerakan usaha. Isinya simpel dan banyak contoh, dari bikin laporan keuangan sederhana sampai cara menghitung pajak.
Percayalah, kebangkrutan usaha kadang disebabkan hal yang sangat sepele dan tidak terlihat. Awalnya hanya rasa malas memisahkan rekening usaha dan rekening pribadi. Sepaket dengan itu, ada banyak pengusaha kecil juga malas mencatat pengeluaran dan pemasukan. Membuat catatan keuangan memang “kerja ekstra”, tapi kalau taruhannya adalah usaha yang kita rintis dengan berdarah-darah, rasanya lebih cocok disebut “kerja wajib”.
Ada yang malas, ada juga pengusaha yang memang kurang memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Ada data dari survei internal Tokopedia ketika perusahaan teknologi ini menggelar pelatihan digitalisasi pada 2021-2022 lalu. Menurut survei itu, 60,1% pelaku UMKM merasa membutuhkan materi yang dapat meningkatkan kemampuan mengelola keuangan.
Ke manakah materi semacam itu bisa didapat? Bertanya ke kanan-kiri? Sepertinya tidak efektif ya, Bestie. Soalnya pada 2019 lalu survei OJK mendapat temuan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih berada di angka 38,03%. Artinya, lebih banyak orang yang literasi keuangannya kurang daripada yang sudah memadai.
Waduh, gimana dong? Padahal UMKM adalah penyumbang 60% produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Pentingnya mengatur keuangan usaha
Padahal membuat catatan keuangan sederhana saja dampaknya sangat besar. Nggak usah jauh-jauh soal catatan keuangan usaha kita, rajin mencatat pengeluaran dan pemasukan pribadi saja efeknya sudah luar biasa. Pertama, kita jadi ngerti pola konsumsi kita kayak apa. Kalau sebelumnya udah ngerasa boros, jadi tahu borosnya di mana. Kalau ngerasa terlalu pelit ke diri sendiri, juga bakal ketahuan.
Kedua, jadi bisa memahami apa yang harus kita lakukan dengan keuangan kita ke depan. Misal, selama ini kita mengira diri kita boros. Eh, pas dicatet, sebenarnya konsumsi normal aja kok. Dari situ kita tahu bahwa penghasilan kita aja yang perlu ditingkatkan. Begitu juga sebaliknya, penghasilan udah lumayan kok rasanya abis mulu, ternyata kesimpulannya kita kudu mengurangi dana kenakalan, misalnya.
Dalam kasus usaha atau bisnis, tentu pencatatan ini jadi lebih emergensi buat dilakukan. Jangan sampai modal usaha ikut termakan atau dipake buat belanja pribadi. Alhasil sudahlah usaha tidak berkembang, modal pun habis.
Kabar baiknya, kini tersedia modul literasi keuangan gratis untuk para pebisnis UMKM. Buat yang belum punya akuntan sendiri, alhamdulillah ya, jadi bisa belajar mencatat keuangan sendiri. Buat yang udah punya akuntan, modul ini bermanfaat buat belajar membaca laporan keuangan serta menajamkan keputusan bisnis.
Modul literasi keuangan ini disusun oleh pihak-pihak yang legitimate, yakni Tokopedia bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bisa dipahami mengapa Tokopedia terpikir menyediakan modul ini. Wong menurut data, dari 12 juta penjual di Tokopedia, hampir 100% adalah UMKM lokal. Kebutuhannya memang sangat ada.
Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, bilang modul ini diharap bisa membantu UMKM Indonesia segera naik kelas. “Tujuannya untuk mempercepat UMKM naik kelas dan meningkatkan kontribusinya dalam pemulihan ekonomi nasional melalui literasi keuangan, digitalisasi, dan globalisasi,” ujarnya, pada 24 Mei lalu.
Sekilas Isi Modul Literasi Keuangan
Modul ini dapat diakses secara gratis sejak 23 Mei 2022. Untuk mengunduhnya, kamu bisa mengunjungi halaman Pusat Edukasi Seller Tokopedia. Oh ya, yang boleh download bukan cuma penjual Tokopedia kok, semua orang bebasss. Modulnya sendiri terbagi dalam 4 bagian dengan topik-topik berbeda.
Kesan saya, modul ini sangat sederhana dan mudah dipahami. Nilai plusnya, ada banyak contoh dan tips praktis. Jadi penjelasan yang tadinya teoretis bisa langsung terbayangkan, “Oh, contohnya kayak gini!”
Empat bagian modul tersebut isinya kurang lebih kayak gini.
Modul 1: Perencanaan, Pengelolaan, dan Akuntansi Sederhana bagi UMKM
Setiap transaksi harus dicatat. Pisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha. Sisihkan sebagian laba untuk dana darurat. Tiga hal itu adalah pesan modul 1.
Nggak cuma nyuruh-nyuruh, modul ini juga menyediakan template laporan arus kas. Jadi tak perlu bingung lagi. Selain itu, ada pula pro tips yang memberi solusi praktis. Misal, tips bahwa dana darurat tuh besarnya 15-20% laba bersih. Juga ada tips agar pendapatan dibagi dalam tiga pos, yaitu operasional 50%, cicilan 30%, dan dana darurat 20%.
Bagian yang paling saya sukai di modul ini adalah panduan akuntansi sederhana bagi UMKM. Misalnya, cara menghitung harga produk, termasuk strategi pasang harga ketika ada kompetitor yang berani jual murah. Ada pula cara menghitung depresiasi nilai aset. Masih ditambah contoh laporan laba rugi dan contoh neraca keuangan.
Modul 2: Cara Memperoleh dan Mengelola Modal Usaha
Apa itu modal? Dari mana kita bisa memperoleh pinjaman modal? Bagaimana cara menghindari kredit macet? Semua pertanyaan itu dijawab oleh modul ini. Modul ini juga memberi tips memilih pinjaman modal online yang aman.
Setelah memperoleh modal, selanjutnya dijelaskan cara mengelola modal, yakni dengan membuat laporan keuangan sederhana. Laporan keuangan ini akan dibutuhkan jika pengusaha ingin mengajukan pinjaman, mencari mitra bisnis, atau mengurus perizinan usaha.
Modul 3: Metode Pembayaran, Transaksi Digital, dan Pentingnya Pajak bagi UMKM
Jika sampai sini kamu mulai merasa pembahasannya sudah tidak kamu perlukan, tenang saja, masing-masing modul bisa diunduh tersendiri. Jadi, kalau butuhnya penjelasan soal akuntansi sederhana doang, bisa hanya download modul 1. Dan seterusnya.
Tapi, menurut saya bagian ini tak kalah penting. Terutama terkait perpajakan, yang sering dihindari orang karena kesannya ribet. Modul ini memberi contoh cara menghitung pajak sederhana serta cara membayarnya.
Juga ada pengenalan jenis-jenis pembayaran digital, tips agar transaksi digital aman, serta cara menggunakan QRIS yang sedang digemari warga perkotaan. Bagian ini bisa juga jadi bahan buat kamu yang punya orang tua pengusaha UMKM, agar dapat menjelaskan perkembangan teknologi pembayaran dengan lebih komprehensif.
Modul 4: Memulai Investasi Aman dan Menguntungkan
Memang modul 4 ini puncaknya kegiatan usaha. Isinya cocok untuk pengusaha UMKM yang labanya sudah luber-luber sampai bingung mau diapain. Jawabannya ya investasi. Kalau pengusaha pasti paham lah alasannya, tak lain karena laju inflasi lebih cepat daripada laju suku bunga. Nah, modul ini memperkenalkan opsi investasi yang kiranya menguntungkan.
Bagaimana, sudah dapat gambaran isi Modul Literasi Keuangan ini? Buruan download di Pusat Edukasi Seller Tokopedia gih.
Penulis: Prima Sulistya
Editor: Audian Laili
BACA JUGA Dengan Modal Usaha 3 Juta, Kira-kira Kamu Bisa Bikin Bisnis Apa Saja?