Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Maaf Maudy Ayunda, tapi Lord Rangga Lebih Tepat Jadi Jubir G-20

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
19 April 2022
A A
Maaf Maudy Ayunda, tapi Lord Rangga Lebih Tepat Jadi Jubir G-20 Terminal Mojok.co

Maaf Maudy Ayunda, tapi Lord Rangga Lebih Tepat Jadi Jubir G-20 (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pengangkatan Maudy Ayunda sebagai juru bicara G-20 menuai kritik. Banyak pihak menyayangkan keputusan pemerintah yang cenderung bermain gimmick dan tidak strategis. Hal yang jadi pertanyaan: kalau bukan Maudy Ayunda, lalu siapa? Hanya satu orang yang bisa mengisi posisi jubir G-20, yakni Lord Rangga Sasana.

Maudy Ayunda memang memiliki kapabilitas tersendiri. Ia adalah pop star yang mampu berbicara dalam berbagai bahasa asing. Maudy juga sudah akrab dengan situasi internasional lintas budaya karena kuliah di Stanford. Sebenarnya, Maudy Ayunda lumayan tepat jadi jubir G-20.

Maudy Ayunda, yang berkemeja putih (Shutterstock.com)

Masalahnya, kita bicara G-20. Konferensi yang melibatkan negara-negara superpower yang saat ini tengah deg-degan menanti Perang Dunia Ke-3. Konferensi yang bisa menjadi pembuktian bahwa Indonesia tidak remuk-remuk banget. Konferensi tingkat tinggi yang seharusnya melibatkan orang-orang yang mumpuni dalam urusan diplomasi.

Maudy dipandang tidak memiliki pengalaman diplomatis dan politis bilateral. Yah, kalau cuma pernah bikin visa, TKI juga pernah. Banyak orang berpendapat pemilihan Maudy Ayunda hanya gimmick pemerintah agar terkesan lebih milenial. Pemerintah cenderung minim strategi dan perhitungan layaknya staf milenial yang berakhir nganggur itu.

Passport Sunda Empire (Shutterstock.com)

Maka saya merasa bahwa Lord Rangga Sasana adalah figur yang tepat sebagai Jubir G-20. Memang, blio lebih pantas disebut boomer daripada milenial. Tapi apa yang dimiliki Maudy Ayunda, juga dimiliki Lord Rangga. Dan apa yang tidak dimiliki Maudy Ayunda, malah dimiliki Lord Rangga.

Pertama, urusan bahasa dan pendidikan. Baiklah, Maudy menang dari Lord Rangga. Tapi hanya inilah kemenangan Maudy. Itu pun hanya karena Maudy memegang ijazah Stanford yang entah berapa nilainya di pegadaian. Tapi dengan kekalahan kecil ini, Lord Rangga masih lebih pantas dari Maudy Ayunda.

Kedua, urusan merangkul seluruh lapisan masyarakat. Memang benar, Maudy Ayunda dekat dengan generasi milenial. Tapi coba saya sebut “Sunda Empire”. Saya yakin tidak hanya milenial saja yang tahu, tapi banyak lapisan masyarakat yang langsung ngeh dan menunduk takzim mendengar nama suci ini. Jelas, Lord Rangga lebih mampu merangkul masyarakat.

Ketiga, apalagi kalau bicara latar belakang. Maudy dikenal sebagai penyanyi, yang jelas tidak G-20 banget. Sedangkan Lord Rangga adalah pendiri dan petinggi Sunda Empire. Ia sangat erat dengan politik internasional. Tentu masyarakat akan lebih percaya dengan Lord Rangga karena, “Wajar, dia tokoh internasional.”

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Keempat, Lord Rangga jelas punya pengalaman urusan politik luar negeri. Bagaimana tidak, ia adalah petinggi dari Sunda Empire, kerajaan yang jadi pusat dunia. Bahkan ia seluruh negara untuk daftar ulang ke Sunda Empire. Jika Anda pikir ini perkara sepele, Anda salah menakar kedigdayaan seorang Rangga Sasana.

Mengurus daftar ulang itu tidak mudah. Silakan tanya ke saudara atau teman yang jadi guru. Sudah ketemu orang tua siswa yang aneh-aneh, harus sabar menjelaskan alur yang penuh birokrasi. Dan ia mengurusi daftar ulang negara-negara seluruh dunia! Bisa terbayang bagaimana beratnya tugas ini. Yah meskipun tidak ada yang daftar ulang, tapi ia masih punya kelebihan daripada Maudy.

Bendera anggota G-20 (Shutterstock.com)

Kelima, Lord Rangga lebih dikenal oleh peserta G-20. Coba besok tanya pada delegasi dari Argentina, “Kenal Maudy Ayunda?” Paling hanya dijawab dengan gelengan kepala. Apalagi kalau tanya delegasi Rusia, pasti akan balik tanya, “Eta teh saha?”

Tapi kalau Anda tanya, “Kenal Lord Rangga?” Saya jamin delegasi Rusia dan delegasi lain akan mengenal. Siapa lagi tokoh Indonesia yang berani mengirim DM ke Vladimir Putin untuk menghentikan invasi ke Ukraina. Ini sudah perkara besar yang tentu tidak bisa dilakukan seorang Maudy Ayunda. Kalaupun bisa, pasti tidak seberani dirinya. Kalaupun berani, pasti tidak selucu Lord Rangga.

Maka saya harap pemerintah Indonesia mempertimbangkan ulang keputusan memilih Maudy Ayunda. Jangan sampai Indonesia tidak tampil maksimal di depan negara-negara lain hanya karena memilih Maudy. Padahal, ada sosok yang menguasai seluruh konspirasi dunia sedang menanti kesempatan untuk membawa nama harum Indonesia ke kancah dunia: Lord Rangga Sasana!

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Merayakan Ketidak-Maudy-Ayunda-an Kita Semua

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 April 2022 oleh

Tags: G-20Lord Rangga Sasanamaudy ayundapilihan redaksi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Selamat Tinggal Bekasi, Ternyata Semarang Lebih Indah untuk Ditinggali dialek semarang

Selamat Tinggal Bekasi, Ternyata Semarang Lebih Indah untuk Ditinggali

3 April 2023
5 Minuman Meresahkan yang Dijual di Indomaret Terminal Mojok

5 Minuman Meresahkan yang Ada di Indomaret

4 Agustus 2022
5 Barang yang Tidak Pernah Saya Sangka Bisa Dibeli di Indomaret Mojok.co

5 Barang yang Tidak Pernah Saya Sangka Bisa Dibeli di Indomaret

17 Januari 2025
Raja Brawijaya Fokus TikTok ketimbang Isu Kemanusiaan (Anom Harya via Shutterstock.com)

Bukannya Menyuarakan Keadilan tuk Kaum Marjinal, Raja Brawijaya Malah Fokus Main TikTok biar Viral

17 Agustus 2023
Daihatsu Sigra Mobil yang Menjawab Semua Impian terminal mojok

Daihatsu Sigra: Mobil yang Menjawab Semua Impian

24 November 2021
Jangan Hidup di Depok Jawa Barat kalau Nggak Siap Bergelut dengan Transportasi Umum yang Bobrok Mojok.co

Jangan Hidup di Depok Jawa Barat kalau Nggak Siap Bergelut dengan Transportasi Umum yang Bobrok

8 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.