Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Balada Mengikuti Perkembangan Media Sosial Dalam Satu Dekade

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
20 Mei 2019
A A
perkembangan media sosial

perkembangan media sosial

Share on FacebookShare on Twitter

Pada dasarnya, saya adalah seseorang yang tidak begitu tertarik dengan kemunculan media sosial atau aplikasi chat yang sejak dahulu sering digunakan oleh anak warnet untuk berkenalan dengan teman baru di dunia maya. Anak kelahiran 90an tentu familiar dengan aplikasi chat MIRC, yang rentan sekali dengan fake account lintas gender.

Ya, saya ingat betul karena teman saya, laki-laki, pernah menjadi korban, dia sudah semangat chattingan dengan seseorang yang mengaku perempuan (pada aplikasi chat-nya). Nyatanya setelah bertukar nomor ponsel dan segera ditelfon, dia tak lain dan tak bukan adalah seorang laki-laki juga—teman sekolahnya yang memang berniat usil, karena teman saya ini termasuk jomblo akut pada masanya dan ingin sekali punya pacar. Dahulu, penelurusan masih terbatas dan minim akan informasi.

Saya sendiri pernah diselingkuhi pacar karena tidak aktif di aplikasi chat Mxit. Jadi, saat malam hari dia izin untuk tidur, nyatanya dia lanjut berchatting ria dengan lelaki lain lewat MXit. Sebab, saya yang tidak menggunakan aplikasi ini, tidak akan tahu kapan dia online atau offline. Saya merasa kecolongan dan akhirnya harus merelakan dia dengan yang lain.

Dari situ, media sosial perlahan bermunculan, mulai dari Friendster, Facebook, Twitter, Plurk (ada yang masih ingat?) Instagram, dan lain sebagainya. Ketidaktertarikan saya akan media sosial terbukti dari akun media sosial saya, semuanya dibuatkan oleh teman. Friendster dibuatkan pacar saat SMA, katanya agar ada teman ngobrol di platform tersebut. Tidak lama kemudian, muncul Facebook dan—lagi—saya dibuatkan teman saya sewaktu SMA, agar gaul dan mengikuti perkembangan zaman—katanya.

Belum lama saya ngotak-ngatik bagaimana cara berkomunikasi via Facebook, saya harus dibebani lagi dengan kehadiran Twitter, seperti biasa, akunnya dibuatkan lagi oleh teman. Ketika sudah asik bermain Twitter, Instagram muncul dengan segala keasikannya memanjakan visual lewat editan foto otomatis dalam satu tap. Rasanya capek jika harus mengikuti inovasi dalam bermedia sosial ini. Perlahan tapi pasti, saya mulai beradaptasi dengan semua media sosial.

Mulai dari Facebook, yang awalnya saya sampai merasa panas-dingin saat berbalas wall (awal mula muncul, ini istilah yang digunakan untuk berbalas sapaan berupa tag atau mention pada Facebook—entah istilah ini masih digunakan atau tidak) dengan teman, sampai akhirnya menjadi sedikit luwes menuliskan status sok bijak dan berlagak menjadi motivator. Bahkan, pada titik ini, dengan fasihnya saya memposting foto sewaktu remaja se-ekspresif mungkin (baca: alay).

Lalu saya mulai beranjak ke ranah Twitter dengan sok idealis dengan mengaku bahwa, sudah bosan bermain Facebook. Nyatanya, di waktu yang bersamaan saya masih suka bergonta-ganti profile picture. awalnya Twitter hanya memiliki 140 karakter dalam satu kali posting, saat ini ditambah menjadi 280 karakter. Usut punya usut, agar pengguna lebih cepat dalam posting dan bercerita apa pun yang mau diceritakan tanpa harus memikir panjang untuk mengedit karakter yang dirasa terbatas sebelumnya. Dulu, saya selalu terkesima dengan teman yang ngetwit via Uber Twitter atau Twitter for Blackberry. Terkesan mewah dan punya kelas tersendiri, sampai saya merengek minta dibelikan handphone Blackberry ke orang tua agar bisa melakukan hal yang serupa.

Untuk melakukan retweet pun tidak semudah saat ini, perlu di-copy paste manual, jika ingin otomatis, gunakan platform tweet-deck. Jika tidak bisa juga, silakan balas mention secara manual. Awal mula kemunculan, tidak ada istilah thread seperti sekarang yang seringkali cerita aib sendiri atau orang lain. Di Indonesia, yang ada hanya istilah kultwit, semacam utas yang diberi nomor agar dapat dengan mudah mengikuti alur atau jalan cerita pada twit yang di-posting.

Baca Juga:

Akun Affiliate yang Jualan Numpang Tragedi Itu Biadab, dan Semoga Nggak Laku!

4 Barang dan Jasa “Gelap” yang Tidak Pernah Saya Sangka Dijual di Facebook Marketplace

Sampai pada akhirnya, Instagram muncul untuk ikut meramaikan jagat dunia maya. Betul-betul cocok untuk orang yang suka pamer swafoto atau mengumpulkan foto, sehingga fungsinya sama seperti album dalam bentuk digital. Hingga sekarang, aplikasi ini cukup banyak digemari karena lebih mudah dalam mendapatkan endorsement karena tampilannya yang menarik dan memudahkan pamer apa pun dan kapan saja. Saya sempat meninggalkan Twitter karena aplikasi yang satu ini.

Sampai akhirnya saya tersadar, hanya Twitter lah media sosial yang cocok bagi saya. Jack Dorsey, salah satu pendiri Twitter pernah berkata,

“..kami memilih kata ‘Twitter’ dan itu sempurna. Definisinya adalah ‘ledakan singkat informasi tidak penting’ dan ‘celotehan burung’ dan seperti itulah tepatnya produk ini.”

Mengacu pada kutipan tersebut, rasanya tidak salah jika saya seringkali sambat atau mencuitkan hal yang tidak penting-penting amat di Twitter.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: FacebookPerkembangan Media SosialTwitter
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Website Resmi Pemerintah Mending Ditutup, Rakyat Lebih Percaya Twitter terminal mojok.co

Website Resmi Pemerintah Mending Ditutup, Rakyat Lebih Percaya Twitter

10 Desember 2021
Afiliator Marketplace di Twitter Nge-share Link Dapat Cuan, tapi Ganggu Kenyamanan Orang Terminal Mojok

Afiliator Marketplace di Twitter: Share Link Dapat Cuan, tapi Ganggu Kenyamanan Orang

28 September 2022
transaksi cod di warung kopi jual beli online cod facebook mojok.co

Seni dalam Melakukan Transaksi COD

18 Juni 2020
Susu Kotak Diberi Label Punya Mamah di Twitter Apa Salahnya Seorang Ibu Punya Keinginan?

Perkara Susu Kotak Diberi Label “Punya Mamah” di Twitter, Apa Salahnya Seorang Ibu Punya Keinginan?

28 Maret 2023
polemik sains debat sains facebook goenawan mohamad as laksana sulak alay di facebook

Sebuah Debat Panjang ‘Polemik Sains’ Sedang Terjadi di Facebook

5 Juni 2020
quarter life crisis

Quarter Life Crisis Ala Sobat Misqueen Twitter

25 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.