Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Kenapa Contoh Orang DO tapi Sukses Dikit dan Itu-itu Saja?

Risal Akbar oleh Risal Akbar
27 Februari 2022
A A
Kenapa Contoh Orang DO tapi Sukses Dikit dan Itu-itu Saja?

Kenapa Contoh Orang DO tapi Sukses Dikit dan Itu-itu Saja? (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam hidup kalian, pasti pernah mendengar kalimat ini: Mark Zuckerberg DO aja sukses.

Biasanya, kalimat tersebut muncul dalam perdebatan pentingnya pendidikan, atau dari postingan akun motivasi. Pesannya sebenarnya jelas: jangan menghakimi orang yang tak menyelesaikan kuliahnya. Bisa jadi, mereka punya kemampuan yang tak bisa diukur ijazah.

Namun, seperti kalimat motivasi yang lain, selalu ada yang memelintir maknanya hingga ke titik yang ekstrem. Kalimat tersebut sering dijadikan justifikasi bahwa pendidikan tak penting, atau, titik yang lebih ekstrem: tak perlu lulus kuliah untuk sukses.

Menurut teman saya, atau juga yang banyak berkembang di luar sana, menjadi berbeda adalah hal yang penting dimiliki oleh seseorang. Dan DO dari perkuliahan adalah contoh yang jelas bikin kamu terlihat berbeda. Dan lagi-lagi orang-orang kaya tadi yang jadi contoh.

Mark Zuckerberg (Shutterstock.com)

Saya jadi ragu, kok yang diambil contoh pasti orang (yang sudah) kaya?

Oleh karena rasa penasaran saya coba bikin analisis kecil-kecilan. Dan saya menemukan temuan unik dari riset Jonathan Wai, peneliti dari Universitas Duke, dan Heiner Rindermann, peneliti dari Universitas Teknologi Jerman.

Keduanya mengambil profil dari 11.745 orang kaya dan sangat berpengaruh di Amerika Serikat. Hasilnya 94 persen di antaranya adalah lulusan perguruan tinggi, dan 50 persen di antaranya adalah lulusan sekolah elit.

Harvard (Shutterstock.com)

Jadi apa korelasinya?

Baca Juga:

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

Kerja Sambil Kuliah S2 demi Menutupi Hidup yang Terlanjur Medioker

Intinya fakta bahwa beberapa orang yang kaya dan berpengaruh, namun DO dari kampus adalah data anomali dalam statistika. Kemungkinan munculnya ada, namun sangat kecil dengan probabilitas kemunculan jauh lebih kecil dari data yang lain.

Anomali itu pula yang jadi alasan mengapa orang DO tapi sukses yang jadi patokan selalu mentok di situ saja: karena jumlahnya sedikit.

Oke, kalaupun mereka drop out dari kampus, kampus yang mereka tempati tersebut adalah kampus-kampus terbaik di dunia. Contoh saja Mark yang drop out dari Harvard. Harvard adalah kampus terbaik ketiga di dunia versi THE WUR 2021. Sebagai perbandingan kampus terbaik di Indonesia versi Webometrics adalah Universitas Indonesia dengan kelompok peringkat dunia di antara 800 sampai 1000.

Selain itu, banyak orang yang tak lulus dari kampus, namun punya privilese. Seperti Bob Sadino, yang dapat warisan bejibun dari orang tuanya. Hal itu menunjukkan bahwa garis mula tiap orang saja sudah berbeda. DO atau tidak, hasilnya tak jauh beda

Tapi tunggu dulu, sebelum saya dihakimi, saya tidak punya masalah dengan privilese. Toh banyak orang yang punya privilese yang tidak mampu memanfaatkan kelebihan tersebut. Lagi lagi yang dibutuhkan adalah kemampuan membuat strategi dan manajemen kelebihan tersebut, dan itu adalah pekerjaan yang juga tidak mudah.

Tapi, yang punya privilese itu tadi pasti udah dapet pendidikan lebih sih. Lagi-lagi, ya, garis mulanya tidak sama.

Emas (Shutterstock.com)

Setelah membaca riset tadi, saya menyempatkan membaca beberapa biografi singkat orang-orang berpengaruh tersebut. Sifat paling umum yang mereka semua miliki adalah pantang menyerah, juga bertanggung jawab dengan tiap risiko yang mereka ambil.

Nah, akhirnya ada hal menarik. Bukankah menyelesaikan studi yang kita pilih sejak awal adalah bagian dari tanggung jawab atas pilihan kita sendiri? Kalau untuk persoalan studi saja kita abai, lalu bagaimana dengan  tanggung jawab yang lebih besar?

Mark Zuckerberg, atau orang-orang DO yang sukses di luar sana, mungkin tak menyelesaikan tanggung jawab mereka terhadap studi. Tapi, mereka keluar dari kampus bukan karena hal sepele. Mereka mengejar hal-hal besar, dan bertanggung jawab penuh akan hal itu. Dan kerja keras mereka, tak bisa dimungkiri, adalah hal yang mengantarkan mereka pada puncak karier mereka.

Sebagai penutup, saya akan memberikan kalimat ini. Mungkin lulus dari perkuliahan bukan aturan pakem untuk sukses, tapi pintu kesuksesan akan terbuka makin lebar jika kalian berhasil menyelesaikan kuliah.

Sudahi fafifumu, selesaikan kuliahmu.

Penulis: Risal Akbar

Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Februari 2022 oleh

Tags: DOKuliahPendidikansukses
Risal Akbar

Risal Akbar

Mengubah angka-angka jadi kumpulan kata-kata.

ArtikelTerkait

Ribetnya Punya Dosen Terkenal, tapi Suka Bikin Statement Aneh di Medsos terminal mojok.co

Baju Korsa: Pilihan Fesyen Paling Fleksibel bagi Mahasiswa

22 Agustus 2021
Buat yang Menganggap Kuliah Jurusan Bahasa Sama dengan Les Bahasa: Kalian Sesat!

Buat yang Menganggap Kuliah Jurusan Bahasa Sama dengan Les Bahasa: Kalian Sesat!

9 September 2023
UT universitas terbuka mahasiswa cerita dinamika ipk jelek drop out syarat masuk gimana cara mendaftar mojok

Universitas Terbuka: Masuk Gampang, Keluar Susah, dan Udah School from Home dari Dulu

11 April 2020
5 Tipe Orang yang Nggak Cocok Lanjut Kuliah. Perguruan Tinggi Semakin Eksklusif, Tidak Milik Semua Orang Mojok.co

5 Tipe Orang yang Nggak Cocok Lanjut Kuliah. Perguruan Tinggi Semakin Eksklusif, Tidak Milik Semua Orang

26 Mei 2024
Udah, Santai Aja Menyikapi SPP yang Bisa Dibayar Pakai GoPay!

Udah, Santai Aja Menyikapi SPP yang Bisa Dibayar Pakai GoPay!

18 Februari 2020
Kata Siapa Jurusan Sosiologi ketika Menjawab Soal Hanya Copy Paste Jawaban dari Internet_ terminal mojok

Bertobatlah Wahai Orang-orang yang Bilang Jurusan Sosiologi Jawab Soal Hanya Copas Jawaban dari Internet

4 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.