Keberadaan etnis Arab, khususnya yang berasal dari Hadhramaut-Yaman, telah mewarnai keberagaman bangsa Indonesia. Termasuk mereka yang bermukim di Jakarta dan sekitarnya seperti Tanah Abang, Pekojan, Kebon Nanas, Kampung Melayu (asal kakek saya), Condet yang pernah saya tinggali, hingga Keramat Empang Bogor. Melalui pernikahan dengan perempuan etnis Betawi, maka lahirlah keturunan campuran dengan dialek yang memperkaya khazanah bahasa Indonesia. Istilah yang digunakan dalam percakapan sehari-hari pun adalah elaborasi bahasa Arab dan Betawi.
Sebagai orang yang pernah menjadi warga Jakarta dan bergaul dengan sohib dari muhibbin (pencinta para Habaib) maupun sohib dari kalangan Arab Betawi, saya akan berbagi istilah yang sering digunakan dalam percakapan di kalangan Arab Betawi. Siapa tahu ada di antara kalian yang baru masuk circle pertemanan mereka. FYI, huruf “q” dalam bahasa Indonesia penyebutannya jadi “g”, misalnya “qahwa” menjadi “gahwa” yang berarti kopi dalam percakapan Arab Betawi.
#1 Aba
Panggilan yang ditujukan untuk ayah, dalam bahasa Arab sendiri, ayah dipanggil “abi”. Untuk ibu, penyebutannya tetap “umi”.
#2 Ahwal
Ahwal memiliki arti saudara dari pihak ibu dan merupakan panggilan kehormatan untuk orang pribumi. Hal ini disebabkan sebagian besar keturunan Arab Hadhramaut yang datang ke Indonesia rata-rata tanpa istri sehingga mereka menikah dengan perempuan Indonesia.
#3 Ami/Ameh
Ami biasa digunakan untuk memanggil paman (saudara dari pihak ayah) dan ameh digunakan untuk memanggil bibi (saudara dari pihak ayah).
#4 Khal/Khaleh
Khal digunakan untuk memanggil paman (saudara dari pihak ibu) dan khaleh digunakan untuk memanggil bibi (saudara dari pihak ibu).
#5 Ane/Ente
Ane merupakan panggilan untuk diri sendiri, sama seperti saya. Sedangkan ente berarti kamu. Lazimnya panggilan ini berlaku di kalangan laki-laki. Sementara perempuan lebih suka menyebut nama kecil mereka sebagai kata ganti diri.
#6 Habib
Panggilan untuk lelaki keturunan Rasulullah SAW, dari cucunya Sayyidina Husein r.a. Jamaknya Habaib. Habib biasanya mengajarkan ilmu, berakhlak baik, dan jadi panutan umat. Sedangkan yang perempuan disebut Hubabah.
#7 Harim
Panggilan untuk istri atau perempuan.
#8 Muhibbin
Panggilan untuk para pribumi yang mencintai keturunan Rasulullah SAW.
#9 Jamaah
Panggilan untuk para keturunan Rasulullah SAW (Sayyid/Syarid/Habib).
#10 Jid/Jiddah
Jid atau njit adalah panggilan untuk kakek, sedangkan nenek biasa dipanggil jiddah atau jide.
#11 Rejal
Panggilan untuk kaum lelaki, sedangkan kaum perempuan biasanya dipanggil nisa’.
#12 Sayyid/ah
Panggilan untuk keturunan Rasulullah SAW dari keturunan cucu Nabi, Sayyidina Husein r.a. Tidak semua Sayyid dapat dipanggil Habib, namun setiap Sayyid sudah pasti segaris keturunan Nabi Muhammad SAW.
#13 Shohib
Panggilan untuk teman, kawan, sahabat.
#14 Syarif/ah
Panggilan untuk keturunan Rasulullah SAW dari keturunan cucu Nabi, khususnya dari Sayyidina Hasan r.a. Namun sering pula kita dengar istri dan anak seorang Habib dipanggil Syarifah.
#15 Walad/Walid
Walad adalah panggilan untuk anak. Awas, jangan tertukar dengan walid yang berarti orang tua.
#16 Wan
Wan ialah nama panggilan umum untuk keturunan Nabi Muhammad SAW. Misalnya Wan Sehan. Kadangkala dipakai juga untuk keturunan Arab pada umumnya di Indonesia, seperti menyebut nama Wan Abud.
#17 Ahlan
Salam ketika bertemu teman seperti “halo”. Lazim diucapkan dengan nada panjang, seperti “ahlaaan”.
#18 Ahsan
Maknanya lebih baik atau mending.
#19 Ajib
Digunakan untuk menyatakan ekspresi kekaguman atau keheranan. Biasanya diucapkan agak panjang untuk huruf “i”-nya, seperti “ajiiib”.
#20 Alafu
Diucapkan untuk meminta maaf.
#21 Bahlol
Diucapkan kepada seseorang yang dianggap bodoh.
#22 Bet
Merupakan sebutan rumah dari bahasa Arab baiyt.
#23 Burdah
Adalah sebutan sebuah kitab Maulid susunan Imam Bushiri. Lazim dibaca rutin atau insidentil dalam pengajian/taklim.
#24 Fadhdhol/tafadhdhol
Ucapan bermakna silakan.
#25 Gahwa
Sebutan untuk kopi.
#26 Haul
Sebutan untuk tradisi peringatan kematian pihak keluarga atau guru.
#27 Hawi/Hawian
Sebutan untuk yang sedang menjalin kasih: pacar/pacaran.
#28 Jawalah
Sebutan untuk motor.
#29 Mabruk
Ucapan bermakna keberkahan atas sesuatu.
#30 Maqbarah
Sebutan untuk tempat pemakaman/kuburan.
#31 Majlas
Sebutan untuk tempat ngumpul-ngumpul.
#32 Mrakbal
Sebutan bermakna jelek.
#33 Maulid
Sebutan bermakna kelahiran, merujuk pada kelahiran Nabi Muhammad SAW.
#34 Nasab
Sebutan untuk keturunan atau kerabat.
#35 Qobul
Ucapan harapan untuk terkabulnya hajat. Diucapkan agak panjang “qobuuul”. Dan biasanya ditambahi “wal ijaabah”.
#36 Ratib
Sebutan untuk rangkaian bacaan zikir/wirid yang disusun secara khusus oleh guru agama atau ulama panutan, seperti Ratib Al Haddad, Ratib Al Atthas, atau Ratib Alaydrus.
#37 Reja
Biasa diucapkan untuk izin pamit untuk pulang. Kurang lebih sama seperti “rokhsyo” yang bermakna sama.
#38 Regud
Memiliki arti tidur,
#39 Sanad
Sebutan untuk silsilah sebuah ilmu. Yang baik adalah sanad guru kita sampai kepada Rasulullah SAW.
#40 Sayaroh
Penyebutan untuk mobil.
#41 Sughul
Penyebutan untuk bekerja/kerja.
#42 Rakse
Ucapan untuk hal lucu dan memancing tertawa. Atau softhoh yang bermakna sama, candan.
#43 Syukron
Ucapan terima kasih yang diucapkan untuk orang yang telah berjasa.
#44 Ta’ab/ta’ban
Ungkapan jika badan terasa capek.
#45 Zuad
Sebutan untuk yang bermakna nikah/ menikah.
Demikianlah 45 istilah yang sering digunakan dalam percakapan Arab Betawi. Tentunya masih banyak lagi istilah lainnya. Gimana? Sungguh kaya sekali kan Indonesia dari tradisi lisannya? Semoga setelah membaca artikel ini kalian nggak roaming lagi kalau diajak ngobrol bareng sohib dari kalangan Arab Betawi, ya.
Penulis: Suzan Lesmana
Editor: Intan Ekapratiwi