Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Panduan Membaca Suasana Hati Orang Blitar dari Nada Peh yang Dipakai

Imron Amrulloh oleh Imron Amrulloh
3 Februari 2022
A A
Panduan Membaca Suasana Hati Orang Blitar dari Nada Peh yang Dipakai Terminal Mojok

Panduan Membaca Suasana Hati Orang Blitar dari Nada Peh yang Dipakai (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kuliah di Malang ternyata tak semudah yang saya kira. Selain giat belajar, saya juga harus memahami setidaknya 3 kubu besar penguasa bahasa sehari-hari di Malang, yakni Malangan, Jakartanan, dan bahasa AG-an alias bahasa yang dibawa cah-cah Blitar, Kediri, Tulungagung, dan Nganjuk.

Berkat kemampuan beradaptasi yang bagus ditambah ngekos di tempat yang mayoritas cah Blitar, akhirnya saya jadi lebih lancar berbahasa mBlitaran. Dari situ saya jadi tahu kalau bahasa Blitar dan teman-teman AG-nya ternyata punya ciri yang sama, yakni penggunaan kata “peh” hampir di tiap kesempatan. Suasana hati cah Blitar dapat diketahui dari nada “peh” yang mereka pakai, lho. Berikut panduannya.

#1 “Peh” sekali di awal dengan nada datar

Ketika bertemu cah Blitar yang menggunakan “peh” dengan datar di awal kalimat, boleh dibilang orang tersebut hendak bercerita tentang kejadian yang baru dia alami. Misalnya, “Peh, dalane jan macet tenan!”

Hal yang perlu kita lakukan saat berada dalam situasi seperti itu adalah cukup mendengarkan. Kalau ceritanya lucu, boleh lah kita tertawakan dan sedikit dibercandai, karena itu berarti suasana hati si penutur biasa-biasa saja. 

#2 “Peh” banyak e-nya ditambah dengan senyum simpul

Ketika teman kita mengatakan “peh” dengan banyak “e” sambil tersenyum simpul dengan nada keras, tandanya dia sedang senang. Bisa senang karena mendapat keberuntungan, atau malah ikut senang karena temannya juga sedang senang. Misalnya bilang, “Peeeeeeh, saiki wes mobilan,” ketika bertemu teman lamanya yang sudah sukses. Atau “Peeeeeeeeeeeeh, aku lho ora njaluk kok ditukokno,” ketika dibeliin motor KLX tanpa nendang pintu.

Hal yang bisa kita lakukan adalah ikut tertawa saja atau sedikit membanggakan diri. Oh ya, semakin keras teriakan dan semakin banyak “e” yang digunakan, berarti makin tinggi pula tingkat kebahagiaan yang si penutur rasakan.

#3 “Peh” tapi h-nya banyak

Cah Blitar akan menggunakan “peh” jenis ini ketika terkejut. Bisa terkejut karena mendapat kabar bahagia maupun karena mendengar cerita yang sangat lucu. Misalnya begini, “Pehhhhh, mosok ngono to? Hahaha!” Biasanya kalimat tersebut muncul kalau mereka mendengar lawakan yang lucu.

Jadi, kalau ada cah Blitar dan AG-an bilang “peh” dengan “h” banyak, dapat dikatakan dia sedang terkejut atau karena mendengar cerita lucu. Jadi mau diapa-apain saja ya nggak apa-apa, soalnya dia lagi senang.

Baca Juga:

Alasan Nganjuk dan Blitar Akan Selalu Ada di Bawah Kediri dan Malang padahal Potensial

Jalur Tengkorak Kediri-Blitar: Aspal Bergelombang, Jalan Berlubang, Plus “Bertarung” Melawan Bus Ugal-ugalan

#4 “Peh” ditambah “jawane”

Ketika bertemu cah Blitar yang sedang cerita kemudian melontarkan kata “peh” yang ditambah dengan “jawane”, dapat dipastikan orang tersebut sedang merasa gelisah dan ingin menjelaskan sesuatu kepada orang yang sedang diajak ngobrol. Sebab, bisa saja dia baru melakukan kesalahan atau terjadi kesalahpahaman. 

Misalnya, “Peh, jawane tembak ket wingi-wingi yo.” Biasanya kalimat tersebut dilontarkan kalau dia ditikung orang lain lantaran kelamaan ngegantung gebetannya. Kamu boleh ngece atau menasihatinya, tergantung seberapa dekat kamu dengan orang tersebut.

#5 “Peh” dengan banyak h ditambah “peh” lagi

Kalau ada cah Blitar menggunakan “peh” seperti ini, dapat dipastikan dia sedang kesel atau jengkel. Bisa karena anaknya nggak pulang-pulang, diputusin pacar, maupun ketipu di situs judi onlen. Misalnya, “Pehhh peh, saben ndino tak jajakke kok malah njaluk pegat!”

Hal yang bisa kita lakukan ketika menemui hal seperti ini adalah diam saja. Takutnya kalau dikomentari nanti dia malah tambah pusing dan jengkel. Kalau nggak hati-hati, bisa-bisa kita diantemi. 

Oh ya, jika “peh” ditambah dengan “u”, tingkatannya jadi lebih tinggi lagi, baik itu rasa senang, sedih, maupun kecewanya. Misalnya, “Pueh, jan ajur tenan aku saiki.”

Itulah 5 tipe pelafalan “peh” yang bisa dijadikan panduan untuk memahami isi hati cah Blitaran dan teman-teman AG-nya. Semoga panduan ini bisa berguna buat kalian yang lagi mbribik cah Blitar dan sekitarnya, yak!

Penulis: Imron Amrulloh
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Februari 2022 oleh

Tags: blitarpeh
Imron Amrulloh

Imron Amrulloh

Seorang pengangguran baru yang sedang mencoba dan terus mencoba.

ArtikelTerkait

Pemburu Sound Horeg Blitar Insaf, Acara nir-Faedah dan Merusak (Pexels)

Curahan Hati Mantan Pemburu Sound Horeg Blitar yang “Insaf” karena Karnaval Horeg Merusak Kesehatan, Pemuda Mabuk-mabukan, dan Joget Erotis

27 Juli 2025
Jember dan Banyuwangi Patah Hati 21 Tahun karena Pemerintah (Unsplash)

Jalur Selatan Jember: Mega Proyek JLS Mangkrak 21 Tahun yang Memupus Impian Indah Bersama Banyuwangi

18 September 2023
Keresahan Blitar Selatan: Ancaman Memekarkan Diri karena Lelah Jadi Anak Tiri Pembangunan

Keresahan Blitar Selatan: Ancaman Memekarkan Diri karena Lelah Jadi Anak Tiri Pembangunan

11 Mei 2023
Mudik Lebaran Naik Kereta Api Kahuripan: Harga Tiket Memang Bersahabat, tapi Menderita Sepanjang Jalan

Pengalaman Mudik Lebaran Naik Kereta Api Kahuripan: Harga Tiket Memang Bersahabat, tapi Deritanya Sepanjang Jalan

10 April 2024
Jika Sri Tanjung Tak Sanggup Menjemput, KA Kahuripan Akan Menggapaimu

Jika Sri Tanjung Tak Sanggup Menjemput, KA Kahuripan Akan Menggapaimu

2 Juli 2022
Jalur Tengkorak Kediri-Blitar: Aspal Bergelombang, Jalan Berlubang, Plus "Bertarung" Melawan Bus Ugal-ugalan

Jalur Tengkorak Kediri-Blitar: Aspal Bergelombang, Jalan Berlubang, Plus “Bertarung” Melawan Bus Ugal-ugalan

25 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lontong Kupang Tidak Cocok untuk Lidah Saya yang Terlampau Agraris

Lontong Kupang Tidak Cocok untuk Lidah Saya yang Terlampau Agraris

10 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Mohon Maaf Warga Surabaya, Tahu Isi yang Isinya Bihun Itu Kelihatan Nggak Niat

Mohon Maaf Warga Surabaya, Tahu Isi yang Isinya Bihun Itu Kelihatan Nggak Niat

10 Desember 2025
5 Penderitaan Abadi yang Dirasakan Penghuni Rumah di Pinggir Jalan: Jadi Sasaran Kejahatan dan Kena Polusi Suara Tanpa Henti! rumah pinggir jalan raya

Suka Duka Tinggal di Rumah Pinggir Jalan Raya Utama: Buka Usaha Mudah, tapi Susah untuk Hidup Tenang

9 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri
  • Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.