Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Suzuki Shogun, Motor Tua yang Menolak Digilas Zaman

Dhien Favian A oleh Dhien Favian A
29 Januari 2022
A A
Suzuki Shogun, Motor Tua yang Menolak Digilas Zaman

Suzuki Shogun, Motor Tua yang Menolak Digilas Zaman (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Suzuki Shogun pernah dikenal sebagai motor bebek yang payu pada dekade awal 2000-an. Bebek ini juga menjadi primadona sepeda motor Indonesia setelah saingannya Supra X dari pabrikan Honda. Selain itu, Shogun juga menjadi representasi bagi kehadiran Suzuki yang telah lama menghiasi jalan raya sampai saat ini karena auranya yang membekas bagi setiap mata yang melihatnya, termasuk saya juga tentunya.

Walau Shogun pernah berjaya selama 15 tahun, namun pada akhirnya motor ini harus dihentikan produksinya. Dominasi matic dan pamor Suzuki menurun bikin series ini harus menerima takdir. Meski begitu, masih banyak Shogun berkeliaran di jalanan.

Dalam sejarahnya, Shogun pertama kali dirilis oleh Suzuki pada 1996 beriringan dengan naiknya tren moped pada akhir abad ke-20. Motor ini juga menjadi fondasi dasar bagi perkembangan sepeda motor bebek di Indonesia. Shogun generasi pertama bentuknya kotak, mirip Suzuki Tornado. Maka tak heran banyak yang menyebut motor ini Shogun Kebo.

Dari semua generasi Shogun yang ada, generasi pertama adalah yang paling ikonik. Hal ini disebabkan oleh CDI generasi pertama. Nah, CDI Shogun generasi pertama ini punya limiter (pembatas kecepatan) yang jauh lebih tinggi ketimbang motor lain. Hal inilah yang bikin CDI motor ini dicari oleh para pencinta balapan. Mirip-mirip sama Vega orange yang awal-awal itu, tapi jauh lebih moncer Shogun generasi pertama.

Lalu, tiga tahun kemudian, muncullah Shogun 110R yang punya desain ramping. Dan pada saat itu, motor ini muncul untuk menandingi Supra X. Hal ini terbukti moncer. Dari 2000-2004, sekitar 900 ribu unit Shogun terjual di Indonesia. Angka ini sebenarnya terlihat biasa saja saat ini, apalagi dibandingkan jumlah penjualan Honda Beat. Tapi, di masa itu, angka segini udah sangat tinggi.

Saya pun sempat menunggangi motor ini. Awalnya, motor ini milik paman saya. Tapi ya saya pakai aja gitu. Dulur og, bebas.

Benar, dibandingkan sekarang, Shogun 110R secara desain kalah. Baik dari estetika, maupun aerodinamis. Tapi, jangan terkecoh. Mesinnya berani diadu.

Perpindahan transmisi motor ini masih amat halus, dilihat dari umurnya. Tenaganya mumpuni, perjalanan antarkota pun dilibas tanpa kendala. Konstruksi motor yang ramping dan tenaga motor yang mumpuni bikin motor ini bisa melibas kemacetan maupun melintasi antarkota. Hal-hal kayak gini, jarang ditemui di motor sekarang, menurut saya loh ya.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Satria Pro Punya Fitur Keren di Balik Bodi yang Tampak Payah

Di tikungan gimana nih? Woh, jangan ditanya. Kemacetan saja dilibas, apalagi tikungan. Sepele. Valentino Rossi kalau pake motor ini ya tetep bisa miring-miring. Trus ngglasar. Hehehe.

Tapi ya, tak ada gading yang tak retak. Kekurangan motor ini adalah belum adanya electric starter. Di generasi pertama lho ya. Kedua kapasitas jok dan bagasinya yang kecil. Kalau ini nggak bisa maido sih. Motor bagasi luas ya baru ada tahun berapa sih.

Semua kendala ini tidak lantas menurunkan derajat Shogun ini karena banyak unsur yang tak bisa ditandingi motor sekarang. Umur, pengalaman, dan bahkan sensasinya masih menjadi benteng bagi eksistensinya hingga kini, baik untuk orang tua hingga anak muda. Tidak hanya itu, bejibunnya modifikasi Shogun 110 oleh komunitas motor menunjukkan bahwa motor ini tetap eksis di tengah pergolakan zaman dan akan tetap berlanjut dalam beberapa tahun mendatang.

Penulis: Dhien Favian A
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Januari 2022 oleh

Tags: shogunsuzuki
Dhien Favian A

Dhien Favian A

Pemuda yang sedang berusaha mencari pekerjaan demi menghindari jalan sesat.

ArtikelTerkait

5 Motor yang Sebaiknya Nggak Dibeli Mahasiswa Baru karena Bikin Menyesal

5 Motor yang Sebaiknya Nggak Dibeli Mahasiswa Baru karena Bikin Menyesal

30 Agustus 2025
Ilustrasi Suzuki Skydrive Membunuh Bengkel Resminya Sendiri (Unsplash)

Suzuki Skydrive, Motor Aneh yang Membunuh Bengkel Resminya Sendiri

18 Januari 2024
Suzuki Karimun Estillo: Nggak Apa-apa Sempit, yang Penting Irit!

Suzuki Karimun Estillo: Nggak Apa-apa Sempit, yang Penting Irit!

23 Juli 2023
Suzuki Satria F150 Sialan, Motor Mas Mantan yang Nggak Nyamannya Kebangetan

Suzuki Satria F150 Sialan, Motor Mas Mantan yang Nggak Ada Nyamannya Sama Sekali

25 Juli 2023
Suzuki Satria 120 R dan Kenangan Cinta Pertama yang Sulit Dilupakan suzuki gsx r150 Suzuki GSX-S150 Touring Edition suzuki smash titan suzuki lets

Pengalaman Menggunakan Suzuki Smash Selama 13 Tahun: Dulu Masih Perkasa, Kini Mulai Renta

22 September 2023
suzuki spin MOJOK.CO

Suzuki Spin 125: Motor Matik yang Tercipta untuk Melatih Kesabaran

7 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.