Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Keseriusan dalam Hubungan Itu Penting, tapi Nggak Ngebet Juga!

Yuli Fitri Nuraini oleh Yuli Fitri Nuraini
26 Januari 2022
A A
Keseriusan dalam Hubungan Itu Penting, tapi Nggak Ngebet Juga!

Keseriusan dalam Hubungan Itu Penting, tapi Nggak Ngebet Juga! (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Keseriusan dan kepastian dalam hubungan itu penting, tapi ya nggak ngasal juga.

Sering baca kalimat di media sosial kalau pria yang baik adalah pria yang serius? Pria yang nggak ngajak perempuan pacaran tapi langsung melamar ke orang tua? Hingga beredar meme berisi tulisan “Cewek itu nggak butuh janji manis, cuma butuh cincin di jari manis,” atau postingan berisi pertanyaan “lebih baik menunggu orang yang mencintaimu melamar, atau menerima lamaran lelaki lain?”

Kalian muak? Saya juga. Tos.

Sambil minum teh manis saya berpikir, menikah dengan proses secepat itu, apa nggak berisiko? Bukan soal keseriusannya, tapi pada kalimat nggak ngajak perempuan pacaran tapi langsung melamar ke orang tua. Lalu, saya lanjut membaca kolom komentar, tak sedikit akun wanita yang berkomentar kalau mereka juga ingin mendapat pasangan dengan proses serupa, singkat, padat dan jelas. Mereka muak dengan kalimat manipulatif “jalani saja dulu, urusan nanti ya gimana nanti”. Pada intinya, mereka ingin kepastian dan keseriusan. Ada juga beberapa pria yang berkomentar kalau, “Keseriusan itu butuh modal, harap Eneng mengerti dan sabar.”

Hingga pada suatu siang yang cerah, saya bertemu teman dan kami berdua ngobrol ngalor ngidul. Dari mulai bertanya kabar hingga bercerita tentang hubungan asmara masing-masing. Iseng, saya tanya pendapat dia soal perkenalan sebelum pacaran, apakah untuk saling mengenal harus pacaran dulu atau memang sebaiknya langsung melamar saja lalu menikah.

Kemudian, teman saya berpendapat bahwa proses perkenalan sebelum yakin melamar lalu menikah itu penting. “Kita pasti pengen nikah itu langgeng, kalau bisa sampai ajal memisahkan. Jadi, nyari pasangan harus pilih-pilih dulu. Kalau datang ke rumah langsung melamar dan kita langsung nerima gitu aja, kalau di tengah jalan kita merasa nggak cocok terus pisah, kan jadi berat buat dua belah pihak. Bukan cuma dua hati yang kecewa, tapi juga dua keluarga,” kata teman saya.

Di lain kesempatan, saya bertemu dengan seorang akhwat yang menikah dengan melalui proses ta’aruf. Dia bertanya pada saya “kapan nikah?” sambil tertawa kecil, dengan jiwa kepo saya memintanya menceritakan kisah kasihnya hingga naik ke pelaminan, itu pun jika dia berkenan.

Dia bercerita tentang proses ta’aruf dari mulai bertukar biodata, berkomunikasi (tetap ada pendamping), salat istikharah, perkenalan keluarga, khitbah, lalu menikah. “Walau jarak dari perkenalan ke nikah itu bisa dibilang singkat, tapi tetap melalui beberapa proses, saling mengenal dulu, saling yakin dulu, istikharah dulu, minta restu keluarga, baru menikah,” ucapnya sambil tersenyum.

Baca Juga:

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Marriage is Scary Nyata, Anak Muda Sekarang Memang Takut pada Pernikahan

Dari cerita kedua teman saya tadi, mereka berpendapat bahwa perkenalan sebelum menikah itu penting. Kalau memang tujuan langsung nikah saja tanpa berkenalan dulu adalah untuk menghindari maksiat, teman saya yang berkenalan dengan pasangannya melalui ta’aruf bisa menjaga batas ketat, dalam berkomunikasi saja harus ada pendampingnya, tidak dibiarkan berduaan.

Bukan apa-apa, menurut saya nggak jadi masalah kalau seseorang langsung melamar ke rumah, kalau orang itu kita sudah kenal sebelumnya, karakternya kita tahu seperti apa, bisa teman sekolah misal, atau anak tetangga misal. Beda lagi kalau orang yang kita terima lamarannya itu orang yang belum kita kenal, atau baru kenal sehari lewat aplikasi Tantan dan Facebook. Seperti kata teman saya tadi, takutnya malah setelah lamaran terus di tengah jalan merasa nggak cocok dan berakhir batal nikah, yang kecewa bukan hanya dua hati, tapi juga dua keluarga.

Saya sebagai wanita mengerti kalau kepastian dan keseriusan dalam sebuah hubungan itu perlu. Kita tentu merasa resah kalau pasangan kita hanya memberi kita janji-janji semu. Akan tetapi, perlu kita ingat kalau menikah itu tanggung jawab jangka panjang, bukan kesenangan sehari semalam. Itulah mengapa kita nggak boleh asal dalam menentukan pasangan hidup.

Menikah itu tujuannya untuk apa, ibadah, kan? Jadi, jangan sampai niat menikah hanya karena kita malu disebut belum laku, lalu menerima siapa saja yang datang tanpa diseleksi terlebih dahulu. Sekali lagi, keseriusan dalam sebuah hubungan itu penting, tapi ya nggak ngebet juga.

Penulis: Yuli Fitri Nuraini
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 Januari 2022 oleh

Tags: hubungankeseriusanPernikahan
Yuli Fitri Nuraini

Yuli Fitri Nuraini

Suka rebahan.

ArtikelTerkait

Pernikahan Saat Pandemi Mengatasi Malu dan Gengsi terminal mojok.co

Pernikahan Saat Pandemi Mengatasi Malu dan Gengsi

18 November 2020
Belum Siap Menikah karena Susah Bangun Pagi

Belum Siap Menikah karena Susah Bangun Pagi

28 Oktober 2022
gebetan

Mungkinkah Nembak Gebetan dengan Tingkat Keberhasilan Sampai 99,99%? (Lanjutan)

1 Agustus 2019
Jangan Suka Menyepelekan Luka para Korban Ghosting terminal mojok.co

Jangan Suka Menyepelekan Luka para Korban Ghosting

6 Desember 2020
10 Tradisi Pernikahan Indonesia yang Bikin Heran Orang Jepang Terminal Mojok

10 Tradisi Pernikahan Indonesia yang Bikin Heran Orang Jepang

13 Desember 2022
jalani dulu aja

Untuk Orang-Orang yang Suka Bilang ‘Jalani Dulu Aja’: Kalian Jahat

23 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Alasan Orang Jepara Malas Liburan di Daerah Sendiri dan Memilih Plesir ke Kudus Mojok.co

Alasan Orang Jepara Malas Liburan di Daerah Sendiri dan Memilih Plesir ke Kudus

10 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi
  • UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan
  • Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.