Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Pengungsian Erupsi Semeru Jadi Lokasi Syuting Sinetron: Kepekaan Udah Mati

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
23 Desember 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Apa yang lebih lucu dari 24? Tentu saja 25, kata SpongeBob Squarepants. Tapi apa yang lebih lucu dari 25? Tentu saja logika ndlogok Rumah Produksi Sinetron dan entertainment lain. Lihat saja sinetron Indonesia sekarang, kalau tidak mengeksploitasi kemiskinan ya mengekploitasi sesuatu yang viral.

Tapi kelucuan (baca: kegoblokan) rumah produksi sinetron selama ini belum paripurna. Puncak kelucuan mereka terjadi di tengah duka lara korban erupsi Semeru. Mereka memanfaatkan momen bencana ini sebagai konten tayangan mereka. Bukan, bukan dengan set studio yang dibuat semirip mungkin. Tapi benar-benar syuting di lokasi pengungsian!

Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) menjadikan lokasi pengungsian erupsi Semeru sebagai tempat syuting. Sekali lagi, di lokasi pengungsian! Dengan alasan untuk mendapat set yang realistis, tempat warga Semeru berlindung dari bencana, dijual menjadi tayangan yang mengemis rating.

Pihak PT. Verona Indah Pictures membela diri dengan menunjukkan simpati. Mereka mengaku tengah memberi dukungan moral kepada korban bencana erupsi Semeru. Menurut mereka, dukungan materil telah banyak, tapi dukungan moral masih minim. Pembelaan berikutnya adalah (katanya) mereka diterima baik oleh warga dan relawan di lokasi. Yah, meskipun banyak relawan yang mencibir mereka di media sosial.

Lebih jauh lagi, syuting TMTM ini mendapat izin dari Pemerintah Daerah Lumajang. Memang, sampai detik ini belum ada klarifikasi dari pihak pemerintah. Tapi mau klarifikasi macam apa pun, tetap saja nggatheli. Intinya, susah untuk mendapat pembenaran dari eksploitasi duka lara korban bencana erupsi Semeru. 

Mungkin Anda berpikir, “Tapi kan masyarakat terhibur dengan mereka?” Ya, mungkin Anda yang kini tinggal di lokasi jauh dari bencana berpikir demikian. Tapi situasi moral korban bencana berbeda. Situasi serba tidak pasti tidak tepat dihibur dengan hingar bingar syuting yang sebenarnya B aja, sih.

Kemarin ada tokoh politik yang memajang foto di pengungsian. Kini rumah produksi syuting di sana. Maaf-maaf nih, Anda punya akal sehat tidak sih. Tidak usah bicara moralitas. Namun, memanfaatkan bencana sebagai alat promosi tidak pernah berhasil. Emosi terhadap bencana selalu penuh duka. Dan siapa orang yang mau membeli tayangan atau menjual suara ketika dalam situasi penuh duka.

Atau Anda berpikir, “Tapi kan mereka mengangkat heroisme seorang relawan.” Lalu kalau heroisme mereka diangkat sinetron, apa dampaknya? Para relawan sudah heroik sejak dalam pikiran masyarakat. Tanpa harus menjual heroisme, relawan akan dan selalu menjadi pahlawan di tengah bencana. Bahkan tanpa mengeksploitasi seperti sinetron pekok ini.

Baca Juga:

Prilly Latuconsina Jadi Dosen Praktisi UGM, Apa Itu Dosen Praktisi?

Ngumpulin Sumbangan Bencana Alam kok Ngedarin Kardus di Lampu Merah. Kreatif, dong!

Kalau memang ingin mengangkat tema relawan bencana, ya sebaiknya pakai set studio saja. Pemirsa membeli cerita, dan bukan background lokasi yang realistis. Betapa lucu logika bahwa syuting di lokasi bencana akan memuaskan pemirsa dengan nilai realis. Dan terbukti kan, sekarang sinetron TMTM dikecam dan terancam diboikot oleh pemirsa.

Eksploitasi entertainment macam TMTM ini sebenarnya menjadi red flag untuk kita. Kita memang sudah masuk dalam fase krisis hiburan. Bukan jumlahnya yang berkurang, atau kualitasnya yang jongkok. Tapi fase di mana segalanya menjadi sah demi kebutuhan hiburan.

Konten penuh tipuan dan hiburan yang mencederai perasaan sudah subur. Eksploitasi viralitas dan kemiskinan juga makin menjadi. Dan ketika bicara eksploitasi, pada akhirnya semua bisa diperah. Termasuk duka cita dan masa-masa sulit di tengah bencana.

Mau dibawa ke mana lagi industri hiburan? Apa lagi yang akan dieksploitasi? Bisa-bisa, kecelakaan lalu lintas ikut dieksploitasi demi konten hiburan. Eh sudah ding, dengan eksploitasi kecelakaan yang merenggut nyawa Vanessa Angel.

Lalu siapa yang bermasalah? Selera masyarakat yang rendah, atau industri hiburan yang minim kreativitas dan akal sehat? Menurut saya, masyarakat selama ini hanya disuapi saja. Mereka (dipaksa) mengunyah apa yang dijejalkan. Sedangkan yang menyuapi memang terlalu pekok dan tidak berpikir kecuali profit dan rating.

Sumber Gambar: Unsplash

Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Desember 2021 oleh

Tags: Erupsi SemeruLokasi SyutingPengungsianrelawanTerpaksa Menikahi Tuan Muda
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Rekomendasi Relawan dan Influencer yang Pantas Dapat Jatah Jabatan terminal mojok.co

Rekomendasi Relawan dan Influencer yang Pantas Dapat Jatah Jabatan

6 November 2020
Ngumpulin Sumbangan Bencana Alam kok Ngedarin Kardus di Lampu Merah. Kreatif, dong! terminal mojok.co

Ngumpulin Sumbangan Bencana Alam kok Ngedarin Kardus di Lampu Merah. Kreatif, dong!

28 November 2020
Prilly Latuconsina Jadi Dosen Praktisi UGM, Apa Itu Dosen Praktisi Terminal Mojok

Prilly Latuconsina Jadi Dosen Praktisi UGM, Apa Itu Dosen Praktisi?

29 September 2022
Dalam Politik, Konsep Relawan Paslon Adalah Hal yang Paling Menjengkelkan terminal mojok.co

Dalam Politik, Konsep Relawan Paslon Adalah Hal yang Paling Menjengkelkan

27 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.