Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

4 Hal Unik Jadi Santri di Pesantren Langitan

Akhmad Yazid Fathoni oleh Akhmad Yazid Fathoni
25 Desember 2021
A A
4 Hal Unik Jadi Santri di Pesantren Langitan terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia merupakan negara dengan jumlah pesantren yang banyak. Data terakhir yang dirilis Direktorat Pendidikan Pesantren Kemenag, jumlah pesantren di Indonesia mencapai 27.772, dengan total empat juta lebih santri yang aktif. Tentu ini bukan angka yang sedikit.

Namun, dari jumlah pesantren yang begitu banyak tersebut, semuanya memiliki ciri khas, karakter, dan kurikulum masing-masing. Setiap satu pesantren tidak sama dengan pesantren lain. Jika terdapat puluhan ribu pesantren yang aktif, itu berarti juga terdapat ribuan kurikulum serta budaya pesantren yang berbeda. Hal inilah yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan umum lainnya di Indonesia.

Di sini saya ingin menulis pengalaman saya ketika menempuh pendidikan di salah satu pesantren di Indonesia. Sebagai bentuk terima kasih saya kepada instansi pesantren yang telah banyak memberikan sumbangsih pengetahuan, laku, dan teladan kepada saya. Siapa tahu ketika membaca tulisan ini, ada beberapa pembaca yang tergerak hatinya untuk melanjutkan jenjang pendidikan di pesantren yang sama.

Pesantren ini adalah Pesantren Langitan, Widang, Tuban. Salah satu pesantren di Jawa Timur yang masih mengadopsi kurikulum salaf. Kajian-kajian kitab kuning di sini memang sangat diprioritaskan. Berikut keunikan yang saya rasakan ketika jadi santri di Pesantren Langitan.

#1 Menjunjung tinggi adab dan akhlak

Perihal akhlak dan budi pekerti di pesantren, tampaknya sudah tak perlu dibahas lagi. Mengingat salah satu ciri utama yang melekat dalam diri seorang santri adalah akhlak yang baik. Setiap hari, selain diajarkan adab di dalam kelas dan halaqoh pengajian, para santri juga dibiasakan untuk mengimplementasikannya secara langsung di kehidupan sehari-hari. 

Seperti dalam hal memuliakan guru, di pesantren diajarkan untuk menghormati dengan sepenuh hati. Ketika ada guru lewat, dengan penuh takzim para santri berdiri dan diam untuk menghormatinya. Sandal dan terompah yang dipakai guru pasti para santri akan berebut untuk menatanya.

Namun, ada budaya menarik terkait adab di pesantren Langitan ini. Di sini para santri begitu menghormati kiai dan guru. Bahkan untuk hal-hal kecil pun sangat diperhatikan. 

Contohnya, sebagai bentuk adab dan penghormatan kepada kiai, para santri tidak berani melewati depan ndalem (rumah) kiai. Akan tetapi, para santri memilih untuk lewat jalan lain yang tidak melewati ndalem. Padahal jalan lain yang memutar itu jaraknya relatif lebih jauh. Dan itu tidak menjadi masalah bagi santri. Tidak melewati ndalem kiai tersebut dimaksudkan agar tidak mengganggu beliau yang sedang beristirahat di ndalem. 

Baca Juga:

Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Selain itu, ketika sedang bersantai dan berbincang, para santri tidak pernah berani duduk selonjor dengan kaki menghadap ndalem. Kalaupun selonjor, pasti ujung kaki tidak akan diarahkan ke arah ndalem ataupun kiblat. Alasannya pun sama, untuk menghormati dan mengagungkan kedudukan guru. 

Pasalnya, akhlak, adab, atau penghormatan santri tidak bisa diukur hanya dengan perbuatan dzohir. Akan tetapi, dari hal-hal kecil tersebut juga menunjukkan bahwa di mana pun berada, seorang santri akan terus ingat dan memuliakan sang guru. Selain itu, dengan penghormatan tersebut diharapkan ilmu yang diperoleh di pondok bisa memberikan faedah, manfaat, dan berkah baik bagi murid sendiri maupun orang lain, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

#2 Selawat di mana-mana

Langitan memang dikenal sebagai kiblat selawat di nusantara. Anda mungkin pernah mendengar selawat Langitan di VCD atau acara hajatan tetangga. Lagu “Rohatil Athyar” ataupun “Wulidal Musyarraf”, menjadi lagu template andalan di setiap hajatan.

Sampai saat ini, acara selawat dan maulid sangat sering digelar di Langitan. Dalam jadwal rutin pondok, ada dua majelis selawat yang rutin digelar, yakni malam Rabu pembacaan burdah dan malam Jumat untuk pembacaan Maulid Dziba’. Uniknya lagi, di perkumpulan acara apa pun, acara wajibnya adalah pembacaan maulid dan selawat. Seakan-akan, kalau acara tidak ada selawat rasanya jadi kurang lengkap.

#3 Tidak berpatokan dengan WIB

Untuk menandai waktu, Pondok Pesantren Langitan memiliki sistem waktu yang berbeda. Jika pada umumnya wilayah Jawa Timur mengikuti sistem WIB, di Langitan menggunakan waktu istiwa sebagai patokannya. Istiwa adalah sistem waktu yang menjadikan matahari sebagai patokan utama. Bentuk fisik jam ini berupa lempengan tembaga atau kuningan yang ditekuk serupa setengah lingkaran, kemudian di atasnya dipasang sebuah benda semacam paku.

Pada lempengan tembaga tersebut terukir angka-angka yang menunjukkan waktu. Pada saat matahari menyinari jarum, bayangannya akan jatuh pada angka tersebut.  

Lantas, apa kelebihan jam istiwa ini? Jam istiwa banyak digunakan karena ia lebih akurat dalam menentukan waktu salat. Pasalnya, ia memang berpatokan langsung pada sinar matahari. Sebagaimana kita ketahui, sistem waktu salat pada dasarnya juga berpatokan pada jam matahari.

Waktu istiwa ini juga kerap berbeda dengan WIB yang biasa kita pakai. Perbedaan itu berkisar antara 10 hingga 30 menit. Tak heran, jika nggak sedikit santri baru di Langitan ataupun tamu yang berkunjung merasa kebingungan. Lantaran sistem waktu yang digunakan memang berbeda.

#4 Sistem Taftisy

Satu hal lagi yang unik dalam sistem pendidikan di Pesantren Langitan. Di sini, setiap santri diwajibkan menulis pelajaran yang dikaji. Dalam hal ini tentu adalah kitab-kitab kuning. Para santri wajib memenuhi makna dalam kitab yang dikaji. Nantinya, setiap menjelang ujian, kitab-kitab tesebut akan diperiksa sebagai salah satu syarat mengikuti ujian.  Jika saat diteliti kitab santri ketahuan ada yang bolong (bahkan satu baris sekalipun), ia wajib untuk melengkapinya dulu.

Sumber Gambar: Unsplash

Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Desember 2021 oleh

Tags: Pesantren LangitansantriTuban
Akhmad Yazid Fathoni

Akhmad Yazid Fathoni

Santri yang sering tidur, tapi bisa dibangunkan dengan mudah di akun ig @yazidfathoni

ArtikelTerkait

vicky prasetyo

Vicky Prasetyo adalah Kami Para Lulusan Pesantren yang Pemalu

11 September 2019
Berkaca pada Kampung Miliarder Tuban, Ganti Rugi Bukanlah Solusi

Berkaca pada Kampung Miliarder Tuban, Ganti Rugi Bukanlah Solusi

3 Februari 2022
Masak Pengabdian Santri di Pesantren Nggak Dihitung sebagai Pengalaman Kerja? Nggak Adil, Rugi dong!

Masak Pengabdian di Pesantren Nggak Dihitung sebagai Pengalaman Kerja? Nggak Adil, Rugi dong!

15 Februari 2024
Mempertanyakan Mengapa Santri Dilarang Punya Rambut Gondrong terminal mojok.co

Logika New Normal Jelas Nggak Cocok sama Kehidupan Pesantren, Titik!

13 Juni 2020
4 Alasan Jarang Ada Cerita Hantu di Kampus UIN yang Viral

4 Alasan Jarang Ada Cerita Hantu di Kampus UIN yang Viral

4 Agustus 2022
Tempat Duduk Saat Tahlilan Bisa Digunakan untuk Memetakan Status Sosial Seseorang terminal mojok.co

3 Misteri Besar Kitab Alfiyah, Kitab yang Konon Susah Dihafalkan Santri Pondok

5 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.