Belakangan, saya tertarik terjun di dunia cryptocurrency alias uang kripto. Dan tentu saja, orientasi saya adalah meraih keuntungan. Naiknya harga bitcoin beberapa waktu lalu yang bikin pemilik uang tersebut kaya mendadak bikin saya tertarik.
Namun, tak ada keuntungan muncul dari kosongnya pengetahuan. Sebelum terjun, saya ngobrol dulu dengan beberapa teman yang sudah terjun dan basah duluan di dunia cryptocurrency. Dari obrolan tersebut, ada tiga hal penting yang harus diketahui pemula yang ingin terjun di dunia ini.
#1 Jangan pamer di medsos
Saat ini, bagi sebagian orang, media sosial menjadi ajang untuk menunjukkan apa pun. Nah, kalo kita punya cryptocurrency, sebaiknya jangan ditampilkan di media sosial seperti Facebook atau Instagram. Sebab, bukan tak mungkin, akan menjadi target penjahat.
Iya, saya tahu pamer hasil dari crypto itu nagih, tapi hal buruk lantas tidak absen dari hal tersebut.
Mari kita mundur beberapa tahun ke belakang. Pada 2018, dua orang turis yang merupakan lagi berlibur di Thailand. Pada media sosial mereka, ada postingan gambar mereka lagi memamerkan Bitcoin. Ternyata, turis ini menjadi target kejahatan sekelompok penjahat. Sang penjahat menculik mereka berdua. Di tempat penjahat, mereka membawakan laptop pada turis itu.
Dengan laptop itu, turis ini diminta memindahkan Bitcoin ke address (semacam rekening yang digunakan dalam dunia kripto) para penjahat. Mereka berdua itu akhirnya melakukannya setelah nyawanya diancam. Turis ini pun lalu dibebaskan. Menurut pengakuan mereka berdua, turis ini kehilangan Bitcoin senilai puluhan juta dolar. Nah, dari titik ini, saya menyimpulkan memamerkan porto kalian di media sosial memperbesar risiko kita untuk dirampok.
Dan melacak penjahat tersebut bukanlah hal mudah. Begini, melacak kripto yang sudah ditransfer itu bukan hal gampang. Berbeda dengan uang, yang bisa dilacak riwayatnya dengan mudah lewat otoritas bank, kripto tidak. Metodenya saja beda.
Selain itu, bikin akun kripto nggak butuh identitas seperti bank konvensional pada umumnya. Cukup daftar, dan menerima private number dan public address. Dan perlu kalian ketahui, sistem kripto itu dijalankan di luar negeri.
#2 Mitigasi
Umpamakan, ada orang punya cryptocurrency. Bila orang itu meninggal, maka cryptocurrency itu tak dapat dipindahkan ke orang terdekatnya atau keluarganya. Sistem penyimpanan crypto itu nggak seperti sistem penyimpanan di bank. Kalo ada orang menyimpan uang di bank lalu orang itu meninggal, maka ahli warisnya bisa mengambilnya. Sedangkan crypto hanya bisa diambil oleh orang yang tahu private address dan public address.
Nah, kita nggak tahu kapan kita meninggal. Jadi, ada baiknya, kalo misalkan kamu menderita sakit parah, ada baiknya uang kripto segera ditransfer ke orang terdekat atau keluarga. Mitigasi nggak ada salahnya. Meski, ya, amit-amit dah.
#3 Bukan investasi jangka panjang
Kripto, bukanlah investasi jangka panjang yang menjanjikan. Jangka pendek pun masih debatable. Sebab, ya fokusnya main kripto ya cari untung, bukan investasi. Nilainya yang fluktuatif amat berisiko jika kalian jadikan sebagai investasi. Currency yang Anda pegang sekarang, nilainya bisa naik, atau malah jatuh parah esok hari. Mumpung naik, sebaiknya jual. Kecuali, Anda adalah penjudi.
Kalau mau investasi, sebaiknya taruh pada hal-hal yang konvensional. Tanah, rumah, masih jadi investasi yang lebih menjanjikan. Bubble-nya belum terlihat bakal meletus, pun nilainya tidak volatile.
Itulah tiga hal yang harus diketahui pengguna cryptocurrency pemula. Nah, semoga tulisan ini membantu bagi pemula yang ingin memilikinya.
Sumber Gambar: Pixabay