Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

3 Fakta Soal Jirisan di Kehidupan Nyata

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
18 November 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Drama Korea Jirisan makin seru saja, nih. Drakor yang dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas, Ju Ji Hoon dan Jun Ji Hyun, itu sudah mulai memasuki episode kedelapan. Artinya, tinggal separuh perjalanan lagi bagi kita untuk menemui akhir kisah misteri Gunung Jiri.

Selagi menonton Jirisan, sering kali kita dibuat penasaran dan bertanya-tanya: apa bener gunung ini aslinya kayak gini? Meski drakor ini merupakan produk karya fiksi, tapi tentu saja penulis dan tim produksi sudah melakukan riset sedemikian rupa biar Jirisan ini nggak hanya menjadi backdrop drama, tapi juga menjadi latar tempat utama yang berkontribusi dalam perkembangan cerita.

Berdasarkan artikel berjudul “Floral Valleys Jirisan Mountain, Jeollabuk-do Province” yang ditulis oleh Seong Hyekyeong dalam majalah KOREA edisi April 2021, mari kita menilik rupa Jirisan yang nyata. Kali ini kita ngebayangin dulu Jirisan kayak gimana, baru nanti main ke Jirisan beneran kalau sudah ada kesempatan.

#1 Pernah jadi tempat pembantaian

Di awal narasi episode pertama, dikisahkan bahwa Jirisan menjadi tempat kematian yang kejam bagi orang-orang Korea di zaman dulu. Pada episode penyelamatan Nenek Geumrye, disebutkan juga bahwa pernah terjadi pembantaian warga sipil saat masa pendudukan Jepang di Korea.

Ternyata, kisah-kisah itu benar. Ada pohon-pohon pinus yang menyimpan bekas-bekas memori memilukan itu di Jirisan. Pada masa itu juga, pohon pinus banyak diambil getahnya untuk dijadikan minyak sebagai bahan bakar transportasi udara. Pohon-pohon yang menjadi saksi kolonialisme ini bisa kita temukan di desa Haengjeong.

#2 Punya pemandangan yang indah

Saat menonton Jirisan, kita acap menyaksikan betapa indahnya pemandangan di sana. Misalnya saja ada jembatan gantung yang sempat dilalui Lee Da Won saat akan memasang kamera sensor. Jembatan gantung dan pegangan di tebing ini terlihat cukup modern, tapi kenyataannya fasilitas tersebut dibuat oleh dan untuk warga desa sekitar Jirisan.

Pembangunan jembatan dan pegangan ini dibuat secara sederhana karena tujuan utamanya hanya sebagai sarana mencuci serta menjemur pakaian. Katanya, sih, jembatan dan pegangan itu jadi sempadan antara modernitas dan budaya yang masih dipegang teguh oleh masyarakat rural Jirisan.

Keindahan gunung ini juga bisa dinikmati lewat pemandangannya yang memesona. Di episode pertama, kita menonton adegan penyelamatan seorang anak bernama Yeom Seung Hun yang tersesat di Jirisan kala berupaya menyambangi kembali habitat bunga liar berwarna merah.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Seung Hun saat itu merindukan ayah dan ibunya serta berusaha menyingkirkan luka-luka di hatinya karena jadi korban perundungan di sekolah. Pemandangan bunganya memang terlihat cantik, tapi hati penonton ikutan pilu saat menyimak kisah Seung Hun.

Gunung ini rupanya memang kondang karena keindahan bunganya sekaligus merupakan habitat bagi royal azalea. Saat bunga-bunga itu mekar di bulan April, wah, sudah dipastikan akan ada banyak banget wisatawan dan pendaki yang mampir ke Jirisan. Daerah yang ditumbuhi bunga-bunga cantik ini bernama Hogyeong, artinya desa dengan pemandangan indah.q

Di drakor Jirisan, ditampilkan bahwa pekerjaan mayoritas warga di sekitar Jirisan berada di sektor ekstraktif. Pekerjaan warga Jirisan rupanya bukan hanya mencari herba atau menangkap ular untuk dijadikan obat. Ia cukup subur untuk dijadikan lahan pertanian. Maka nggak heran kalau akan ada traktor berlalu lalang untuk panen.

#3 Menyimpan banyak mitos dan urban legend

Gunung memang menyimpan banyak sekali mitos dan urban legend. Kalau kalian punya temen yang suka mendaki gunung, pasti akan ada banyak sekali cerita-cerita seram yang mereka ceritakan. Kisah-kisah itu bakal bikin kita nggak berani membayangkan apabila kita sendiri yang mengalaminya.

Jirisan pun begitu. Di episode 8, ada mitos yang dipercaya oleh para warga bahwa ada hari tanpa roh, yakni hari-hari dengan angka sembilan dan nol di kalender bulan. Mitos ini dimanfaatkan oleh para pencari herba untuk mengambil ginseng dan jamur sebanyak-banyaknya karena pada hari itu nggak ada hantu maupun arwah penunggu gunung yang akan mengganggu mereka.

In real life, di wilayah Lembah Guryong, terdapat sebuah danau bernama Yonghogugok. Danau ini menyimpan sebuah legenda bahwa ada sembilan ekor naga yang turun dari langit setiap hari pertama hingga keempat di penanggalan bulan. Maka dari itu danau ini dinamai Yonghogugok, yang berarti lembah danau naga.

Ternyata nggak di drama nggak di kehidupan nyata, Jirisan sama-sama menyimpan kemolekan dan misteri. Jadi pengin berkunjung ke sana, deh. Tapi sebelum itu, mari kita tentukan dulu mau naik ke Jirisan dari titik mana karena gunung ini luas sekali. Bayangkan, deh, gunung yang ini ditetapkan sebagai taman nasional pertama Korea pada 1967 ini membentang dari Kota Hamyang-gun, Sancheong-gun, dan Hadong-gun di Provinsi Gyeongsang hingga ke Kota Gurye-gun dan Namwon-si di Provinsi Jeolla. Gils nggak, tuh?

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 November 2021 oleh

Tags: drama koreagunungJirisanKorea Selatan
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

4 Kisah di Drakor At a Distance, Spring is Green yang Merepresentasikan Susahnya Kehidupan Mahasiswa terminal mojok

4 Kisah di Drakor At a Distance, Spring is Green yang Merepresentasikan Susahnya Kehidupan Mahasiswa

25 Juli 2021
6 Drama Korea Januari 2024 yang Harus Ditonton, Dijamin Nggak Akan Menyesal Mojok.co

6 Drama Korea Januari 2024 yang Harus Ditonton, Dijamin Nggak Akan Menyesal

31 Januari 2024
5 Tokoh Drakor yang Terlalu Sempurna untuk Ada di Dunia Nyata Terminal Mojok

5 Tokoh Drakor yang Terlalu Sempurna untuk Ada di Dunia Nyata

8 Mei 2022
5 Aktor dan Aktris Korea yang Overrated Terminal Mojok

5 Aktor dan Aktris Korea yang Overrated

16 Januari 2023

5 Drama Korea Thriller Terbaik Tahun 2022

15 Oktober 2022
the world of the married episode 8 mojok

The World of Married Episode 8: Sinopsis dan Komentar

15 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.