Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Hipotesa: Warung Makan Legendaris Mahasiswa Unpad Jatinangor

Muhammad Fakhri oleh Muhammad Fakhri
24 Oktober 2021
A A
Unpad Hipotesa jatinangor
Share on FacebookShare on Twitter

Bagi orang kebanyakan, kata hipotesa berarti dugaan sementara untuk membuktikan penelitian (bakunya sih, hipotesis, tapi bahas itu lain kali). Lain ceritanya jika kata itu didengar oleh mahasiswa Unpad yang bermukim di kecamatan Jatinangor. Bagi mereka, hipotesa bukan dugaan sementara, tetapi kepastian yang abadi.

Hipotesa hadir di saat mahasiswa kelaparan di tengah malam. Entah karena mengerjakan tugas semalam suntuk, ataupun karena rapat organisasi yang tak ada habisnya. Hipot, begitu mereka menyingkatnya, menjadi oase di tengah padang pasir; sang juru selamat di tengah ketidakpastian.

Mereka tidak perlu khawatir dan bertanya-tanya apakah Hipot masih buka atau tidak di jam-jam rawan lapar saat begadang. Sebab, tempat makan sederhana ini selalu sedia 24 jam tanpa henti, plus layanan antar (yang lamanya menguji kesabaran itu). Jika mahasiswa Jogja mempunyai burjo yang legendaris, mahasiswa Unpad Jatinangor mempunyai Hipotesa.

Puncak keramaian Hipot berlangsung dari jam tujuh malam hingga subuh hari. Di masa keemasannya, jumlah pekerjanya bisa tujuh hingga delapan orang bergantian 12 jam sekali untuk mengimbangi pesanan yang deras bak air terjun.

Jatinangor, wilayah Hipot bernaung, bukan tidak memiliki banyak pilihan tempat makan. Jumlah pendatang yang meningkat dari kalangan mahasiswa membawa serta pendatang lain: penjual makanan. Tidaklah mengagetkan kalau kecamatan seluas 26 km itu menjadi kecamatan terpadat di Sumedang dengan jumlah kurang lebih 100 ribu orang penghuni.

Dengan itu, potensi cuan di Jatinangor terutama bagi pebisnis dan pedagang menjadi luar biasa besar. Tapi, justru bagi mereka ini juga tantangan, tak terkecuali Hipotesa. Tak sedikit tempat makan instagramable dan memberikan kenyamanan ekstra, plus wifi cuma-cuma. Dari mulai kafe-kafe lokal, hingga franchise–franchise asal negeri Paman Sam atau Negeri Sakura.

Persaingan yang begitu ketat ini membawa iklim ekonomi yang keras. Ada yang berkembang dan membuka cabang. Ada pula yang bertahan dengan stagnasi. Banyak pula yang akhirnya memilih tutup atau beralih ke bisnis selain makanan.

Di tengah maraknya tempat makan dan nongkrong yang fancy dan cozy, Hipotesa memilih menjadi dirinya sendiri. Dalam kesederhanaannya itulah, ia menjadi langganan pengisi perut mahasiswa Jatinangor sejak 2006. Ia sudah menjadi masakan rumah dan menciptakan kenyamanan tersendiri bagi para mahasiswa perantau. Hipotesa tidak perlu berubah mengikuti zaman. Akan tetapi, zaman lah yang tunduk padanya.

Baca Juga:

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

Dwifungsi Trotoar di Jatinangor, Kadang Jadi Tempat Pejalan Kaki, Seringnya buat Pedagang Berjualan

Memang, sebagai tempat makan, hipot punya pangsa pasarnya sendiri. Mereka adalah mahasiswa yang uang jajannya pas-pasan, tetapi nafsu makannya segede gaban dan seleranya sekelas Solaria.

Hipotesa selalu menjadi pahlawan ketika tanggal tua. Harga makanannya sangat cocok untuk dompet dan selera mahasiswa: murah, banyak, dan tetap nikmat. Kemewahan itulah yang menjadi daya pikatnya, sehingga tak jarang orang-orang mesti menunggu lama demi seporsi makan

Hipotesa sebenarnya bukan esklusif milik mahasiswa Unpad saja. Di kecamatan kecil ini, ada tiga kampus lagi yang berdekatan: ITB, IPDN, dan IKOPIN. Tapi, rasanya mereka tidak keliatan di warung makan ini, apalagi mahasiswa ITB Jatinangor yang hampir mustahil untuk dideteksi hawa keberadaannya

Di Hipotesa, ada banyak menu makanan yang mampu menari-nari di lidah para penyantapnya. Dari kalangan mi, jawaranya tidak lain dan tidak bukan, mi tektek. Indomie yang dimasak dengan tumisan bawang dan cabai itu menciptakan rasa dan aroma surgawi.

Dari kalangan lauk pauk pelengkap nasi, nominasinya lebih beragam dan mustahil menetapkan yang terbaik. Mereka adalah ayam suir, jamur bumbu, hingga telor diamond. Tentu, menu lain seperti telor rica, kentang mustofa, nasi goreng kampung, sampai omelet mi melengkapi paripurnanya menu mereka.

Menu makanan yang nikmat sudah semestinya diimbangi dengan minuman-minuman yang memanjakan kerongkongan. Ada Dancow blender yang siap menggoyang-goyang seluruh rongga mulut seperti penyanyi dangdut di panggung rakyat. Atau, nurdin alias nutrisari dingin yang lihai mendamaikan lidah yang kepedasan.

Selain energi dari makanan, suasana dan obrolan yang dibangun di dalam Hipot sungguh mengasyikkan. Selangkah masuk di dalamnya, kamu akan merasakan dunia yang berbeda.

Sebagai wadah tongkrongan, Hipotesa adalah dunia yang lain. Di tempat itu, obrolan agaknya tidak akan menemui ujung seperti rel kereta api. Yang melontarkan obrolan pun tidak kehabisan energi selama perut sudah terisi dan rokok di meja (entah milik siapapun) masih tersedia. Topiknya beragam, dari mulai soal eksistensial hingga spiritual; dari mulai aib sesama mahasiswa sampai gibah tentang pejabat rektorat. Semua itu bertukar tambah siang dan malam di sekeliling meja kayu persegi bermuatan empat bangku tanpa sandaran.

Tanpa sandaran bangku, usaha menegakkan tulang punggung dalam waktu lama adalah perjuangan. Dengan seporsi nasi jamur bumbu dan kentang mustofa, perjuangan itu terasa lebih mudah. Ditambah lagi, obrolan yang semakin malam semakin seru. Selama itu, bagian tubuh yang paling dibebankan adalah tulang punggung dan bokong.

Jika mahasiswa Depok UI menggambarkan kehidupan kampusnya dengan “buku, cinta, dan pesta”, maka kami mahasiswa Unpad Jatinangor mengubahnya menjadi, “buku, cinta, dan Hipotesa”. Mahasiswa Jatinangor mungkin tidak berpesta, tetapi berhipotesa

Sumber gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2021 oleh

Tags: hipotesajatinangorunpad
Muhammad Fakhri

Muhammad Fakhri

Peneliti lepas di Institut Toilet Jongkok. Tertarik dengan isu kerentanan kerja.

ArtikelTerkait

Hal-hal Unik di Jatinangor yang Harus Diketahui Maba Unpad terminal mojok.co

Hal-hal Unik di Jatinangor yang Harus Diketahui Maba Unpad

1 September 2020
Gagal Masuk UNPAD, Mahasiswi Ini Justru Temukan Kebahagiaan yang Tak Terduga yang Mungkin Nggak Akan Dia Dapat di UNPAD

Gagal Masuk UNPAD, Mahasiswi Ini Justru Temukan Kebahagiaan yang Tak Terduga yang Mungkin Nggak Akan Dia Dapat di UNPAD

16 Januari 2025
Pemindahan Unpad ke Jatinangor Katanya Terinspirasi dari Kota Akademik Tsukuba di Jepang. Tapi kok Gini, ya?

Pemindahan Unpad ke Jatinangor Katanya Terinspirasi dari Kota Akademik Tsukuba di Jepang. Tapi kok Gini, ya?

5 Agustus 2023
4 Tipe Mahasiswa yang Nggak Cocok Kuliah di Unpad ciseke

4 Tempat di Sekitar Unpad yang Dianggap Angker

15 Juni 2025
4 Tipe Mahasiswa yang Nggak Cocok Kuliah di Unpad ciseke

Ciseke: Daerah Paling Terkenal di Kalangan Mahasiswa Unpad, Banyak Pilihan Kos-kosan dan Kuliner

16 Juli 2024
Pasar Unpad (Paun), Pasar Tumpah Paling Berbahaya di Jatinangor

Pasar Unpad (Paun), Pasar Tumpah Paling Berbahaya di Jatinangor

1 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.