Para istri harus baca ini sebelum menyuruh suami belanja. Entah belanja ke supermarket, ke pasar, atau cuma ke toko seberang rumah.
Membaca artikel Mbak Dyan Arfiana Ayu Puspita yang judulnya Men666erikan! Ternyata Logo Kecap Bango Berisi Ramalan Masa Depan! bikin saya senyum-senyum sendiri. Selain judulnya yang lucu, narasi di paragraf pertama juga nendang banget buat saya.
Di paragraf pertama tulisannya, Mbak Dyan menceritakan suaminya yang dimintai tolong untuk beli kecap. Dan ketika sampai di rumah, ternyata kecapnya beda merek dengan kecap yang biasa mereka konsumsi. Menurut sang suami, semua kecap itu sama. Wqwqwq. Saya ngakak. Ini, kok, saya banget, yak?
Saya termasuk laki-laki yang satu spesies dengan suami Mbak Dyan ini. Entah kenapa selalu saja ada barang yang salah dibeli kalau dimintai tolong belanja oleh istri. Kalau suami Mbak Dyan bermasalah dengan kecap, saya sangat bermasalah dengan satu produk yang selalu dipakai sehari-hari. Dan produk itu adalah Molto Pewangi!
Buat saya, Molto Pewangi itu produk yang membagongkan, baik dari sisi kemasan maupun penamaan. Pernah satu hari saya dimintai tolong istri untuk beli Molto Pewangi di Indomaret. Pikir saya, urusan begini doang mah paling lama 5 menit beres. Tinggal ngacir ke Indomaret, parkir motor, ambil Molto, bayar di kasir, bayar parkir, pulang. Selesai urusan.
Tapi, ya, manusia cuma bisa berencana, takdir tetap Tuhan yang pegang. Sesampainya di Indomaret, saya malah jadi bingung sendiri. Lebih dari 10 menit saya celingak-celinguk di depan rak Molto Pewangi. Banyak banget variannya, macam virus Corona. Ada Molto Pewangi plus Pelembut, ada Molto Pewangi plus Parfum, ada Molto Pewangi Ultra Care, ada Molto Pewangi dengan Konsentrat, ada juga Molto Pewangi All in One. Hadeh.
Saya coba berpikir keras sambil mengingat-ingat pesan istri tadi. Kalau nggak salah, katanya Molto Pewangi yang kemasannya warna merah muda. Pas saya cek, satu deret rak itu warna kemasannya merah muda semua. Ada yang merah muda metalik, ada yang merah muda keemasan, ada juga yang merah muda yang agak tua. Aih.
Karena ketika itu saya nggak bawa HP, akhirnya saya putuskan saja. Dengan mengandalkan insting seorang laki-laki dan dengan mengucap basmalah, saya raih Molto Pewangi warna merah muda metalik yang teronggok di pojokan rak. Done!
Melihat saya menenteng Molto Pewangi di teras rumah, istri menyambut dengan senyum berjuta makna. Ini senyumnya entah senyum ungkapan rasa terima kasih atau senyum menertawakan kesalahan saya. Dan benar saja, ternyata memang bukan Molto Pewangi ini yang diminta istri. Meski berakhir happy ending, tapi kok nyesek, yak?
Untuk itulah, saya coba berikan saran buat para istri ketika akan meminta tolong suami pergi berbelanja, baik itu belanja ke supermarket, toko retail macam Indomaret, atau warung-warung tradisional di sekitaran rumah.
Pertama, lihat mood suami. Kalau suami lagi sibuk sama kerjaannya atau mood-nya lagi nggak bagus, mending pending dulu. Takutnya nanti malah nggak fokus dan salah beli. Diminta beli Royco malah beli baliho. Ada kepak sayapnya pula itu. Wqwqwq.
Kedua, instruksinya harus detail. Saya setuju dengan pendapat Mbak Dyan kalau istri wajib memberi instruksi ke suami secara detail. Mulai dari merek, ukuran, lokasi rak, dan merek alternatif kalau barangnya habis. Ini bisa mempercepat proses pencarian, bahkan bisa lebih cepat dari Google.
Ketiga, pakai visualisasi. Untuk mempermudah, biasanya saya suka minta gambar produk barang yang mau dibeli. Tinggal googling di internet dan tunjukkan penampakannya seperti apa. Biasanya lebih mudah dipahami daripada menjelaskan secara lisan, khususnya buat orang-orang visual seperti saya.
Keempat, jangan kebanyakan barang. Bisa dibayangkan, beli satu bungkus kecap atau pewangi saja bisa salah, apalagi kalau banyak barangnya? Bisa-bisa salah semua belanjaannya. Kalau bisa, maksimal 5 item barang saja. Atau kalau memang banyak, siapkan saja daftar belanjaan yang panjang dan detail.
Dari keempat saran ini, semoga kejadian yang dialami suami Mbak Dyan dan saya nggak terulang lagi. Habis mau gimana lagi? Mohon dimaklumi saja. Kayaknya, sih, semua laki-laki memang ditakdirkan selalu salah. Laki-laki boleh diandalkan ketika membaca arah peta dalam Google Maps, tapi kalau urusan belanja, jangan terlalu berharap. Hehehe.
BACA JUGA Ketika Suami Menawarkan Diri Jadi Bapak Rumah Tangga dan tulisan Andri Saleh lainnya.