Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Game

PES 2013, Seri PES Paling Memorable

Raihan Rizkuloh Gantiar Putra oleh Raihan Rizkuloh Gantiar Putra
3 Juli 2021
A A
Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pro Evolution Soccer atau PES adalah sebuah gim simulasi sepak bola garapan Konami. Ia memulai debutnya dengan nama “International Superstar Soccer” atau ISS yang dirilis pada tahun 1994 untuk Nintendo sebelum akhirnya berubah nama menjadi ‘Pro Evolution Soccer’ pada tahun 2001. Seiring perkembangan zaman, PES, atau yang di Jepangnya lebih dikenal dengan sebutan Winning Eleven (WE), telah banyak menghasilkan gim-gim simulasi sepak bola yang seru dan menyenangkan.

Terakhir, mereka baru saja merilis versi demo atau pre-alpha dari PES 2022 yang disinyalir akan membikin banyak perubahan radikal mulai dari aspek grafis -yang akan menggunakan Unreal Engine, gameplay, atmosfer pertandingan, hingga detil-detil kecil seperti cameraman yang bisa berlari mengikuti selebrasi pemain. Tentu, patut ditunggu langkah apa yang akan dilakukan Konami di seri PES terbarunya ini mengingat pesaingnya, FIFA, sudah terlampau jauh mendominasi skena gim persepakbolaan global.

Namun, mau sebanyak apa pun seri-seri PES yang akan berdatangan—karena ini memang gim tahunan, saya rasa tidak akan ada seri PES lain yang mampu mengalahkan kepopuleran PES 2013 pada masanya. Bahkan hingga saat tulisan ini saya buat, saya dan beberapa teman saya yang lain masih menyimpan copy gim PES 2013 ini di laptop dan terkadang memainkannya di kala senggang. Ada semacam perasaan nostalgik ketika saya kembali memainkan gim ini. Namun, yang menjadikan gim ini amat sentimentil tentu bukan sesederhana “menimbulkan perasaan nostalgik” semata (walaupun itu berarti gim ini amat bagus sehingga akan selalu diingat).

Pertama, dari segi gameplay, PES 2013 punya mekanisme permainan yang cukup cepat dan mudah (bahkan sangat cepat jika dibanding PES 2014 dan seterusnya dan seterusnya). Saya pernah menulis tentang alasan orang-orang di kampung saya yang menyukai PES adalah karena mereka lebih senang memainkan gim yang nggak rumit, cepat, dan simpel. Dan PES 2013 memenuhi semua kriteria itu. Pasalnya, PES 2014 hingga 2021 cenderung agak lambat (atau mencoba lebih realistis) dari segi gameplay. Hal ini membuat beberapa orang tetap memainkan PES 2013 meski seri-seri PES selanjutnya menyajikan hal-hal baru. Katakanlah, orang-orang ini sudah terlalu nyaman dengan PES 2013 sehingga, sebanyak apa pun seri PES yang menanti di depan, mereka tak akan pernah lupa dengan “cita rasa” dari PES 2013 ini.

Kedua, PES 2013 tidak pernah tidak punya patch atau mod (tentu saja unofficial) terbaru. Bahkan, patch-patch untuk musim 2021 bisa kalian temukan dengan mudah di Mbah Google. Menariknya, patch-patch ini dikerjakan oleh individu-individu yang, katakanlah, saking (masih) jatuh cintanya pada PES 2013, mereka rela meluangkan waktunya untuk mengedit dan memasukkan unsur-unsur baru ke dalam gim PES 2013. Hal tersebut dilakukan semata agar tetap relevan dengan kondisi sepak bola hari-hari ini dan bisa dinikmati oleh pecinta PES 2013 lainnya. Tentu saja hal ini cukup luar biasa untuk gim sepak bola yang sudah berumur 9 tahunan lebih ini.

Ketiga, sangat ramah untuk laptop dan PC kentang. Ya, kita tahu bahwa gim persepakbolaan akhir-akhir ini, setidaknya bagi beberapa teman saya, memang membutuhkan spesifikasi yang cukup tinggi. Hal ini membuat mereka tidak mampu mengimbangi gim-gim seperti PES 2021, misalnya, yang membutuhkan RAM minimal 8 GB dengan kartu grafis minimal 2 GB. Untuk orang-orang yang kemampuan daya belinya hanya sampai pada taraf entry level, PES 2013 menjadi salah satu gim sepak bola yang bisa dinikmati tanpa lag.

Tetapi, jangan salah, mereka memainkan seri ini bukan karena terpaksa, melainkan karena gameplay-nya yang memang bagus dan tentu masih ada patch-patch gratis di Internet andaikata mereka ingin merasakan atmosfer sepak bola musim terbaru. Hal ini, sebetulnya, cukup membuktikan bahwa value dari sebuah gim sepak bola tidak hanya terletak pada aspek grafis yang menawan saja. Lagipula, saya yakin jika mereka mempunyai laptop atau PC high-end sekali pun, PES 2013 akan tetap bertengger di sana bersamaan dengan gim-gim sepak bola yang sudah lebih modern lainnya.

PES 2013 memang menjadi salah satu gim paling monumental selama saya memainkan seri-seri PES selama ini. PES 2013, pada saat itu, bisa ditemui di sudut-sudut rental PS dengan kelakar-kelakar kawan yang menjadikan stik sebagai kambing hitam, protes pada tendangan Cristiano Ronaldo yang overpower, hingga kebahagiaan karena memenangkan suatu pertandingan dan mendapatkan pundi-pundi uang. Secara subjektif, memori-memori inilah yang membuat saya akan tetap menyukai PES 2013 (selamanya) selain tiga alasan di atas.

Baca Juga:

Terpaksa Masuk Fakultas Kedokteran karena Obsesi Orang Tua akan Gengsi dan Hidup Sejahtera Punya Duit Banyak

Susu Tunggal, Susu yang Bikin Nostalgia Masa Kecil Warga Blitar

BACA JUGA Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA dan tulisan Raihan Rizkuloh Gantiar Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: dokter spesialisHiburan TerminalnostalgiaPES 2013spek kentang
Raihan Rizkuloh Gantiar Putra

Raihan Rizkuloh Gantiar Putra

Duh, lieur kieu euy.

ArtikelTerkait

higienis

Beruntungnya Menjadi Anak yang Tak Terlalu Higienis

21 Juni 2019
3 Rekomendasi Film Korea Bergenre Biografi yang Bisa Jadi Inspirasimu terminal mojok

3 Rekomendasi Film Korea Bergenre Biografi yang Bisa Jadi Inspirasimu

25 Juli 2021
Menu Nikmat Warisan Zaman Pra-Rice Cooker: Kerak Nasi, Ikan Asin, Sambal Terasi mojok.co

Menu Nikmat Warisan Zaman Pra-Rice Cooker: Kerak Nasi, Ikan Asin, Sambal Terasi

23 Februari 2021
Bukan 'Nussa', Serial Animasi dalam Negeri Terbaik Adalah Keluarga Somat terminal mojok.co

Bukan ‘Nussa’, Serial Animasi dalam Negeri Terbaik Adalah ‘Keluarga Somat’

18 Juli 2021
generasi 90-an

Buat Generasi 90-an: Biarkan Anak-Anak Bermain Sesuai Dengan Jamannya

26 Juli 2019

Lagu-lagu Band Vagetoz yang Bikin Masa Remaja Saya Kayak Berada di FTV

31 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.