Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

3 Alur dalam Sitkom ‘So Not Worth It’ yang Mematahkan Stereotip Drama Korea

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
30 Juni 2021
A A
3 Alur dalam Sitkom ‘So Not Worth It’ yang Mematahkan Stereotip Drama Korea terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini saya lagi menggandrungi serial Netflix So Not Worth It. Serial yang saya tonton atas dasar keisengan belaka tanpa lihat teaser, plot, maupun aktornya ini ternyata bener-bener bagus. Berisikan 12 episode dengan durasi sekitar 30 menitan per episode, sitkom ini bakal memperlihatkan kisah mahasiswa internasional dari berbagai belahan dunia yang lagi kuliah di Korea Selatan kepada para pemirsa.

Banyak penonton drakor yang mengirim menfess di base K-Drama mengenai sitkom ini. Kebanyakan dari mereka merasa ragu, pengin nonton tapi maju-mundur kayak setrikaan, sampai minta review dan rating dari K-Drama lovers lain yang sudah nonton. Ayo, Guys, nggak usah kelamaan mikir, langsung saja tonton. Sitkom ini nggak klise dan bisa dijadikan selingan buat kalian yang lagi ngikutin drama on going pemicu sakit kepala macam Penthouse 3 atau Voice 4. Justru sitkom yang menampilkan Park Se-wan, Shin Hyun-seung, Han Hyun-min, Youngjae GOT7, dan Minnie G-(idle) ini tampil beda dengan nggak ngikutin pakem alur drakor. Contohnya kayak gini.

#1 Konsep cowok ganteng nan sempurna ala drakor nggak ada di sini

Tahukah kalian apa kesamaan Kim Tan di The Heirs, Hwang Sun-oh di Love Alarm, dan Jin-woo di Memories of Alhambra? Mereka semua sama-sama ganteng, kaya, bisa diandalkan, pokoknya kesempurnaan ada pada mereka. Setiap kali pemeran perempuan memerlukan pertolongan, mereka selalu ada. Pembawaan diri mereka juga cool seperti sejuknya kulkas yang dibuka.

Di So Not Worth It, cowok semacam itu nggak ada. Eobseo. Tokoh utamanya, Jamie, memang ganteng dan kaya. Tapi dari awal episode, dia sudah melakukan hal yang nggak pernah dilakukan oleh cowok drakor. Dia sembelit sampai pingsan dan pernah buang air kecil di pojok ruangan. Si mahasiswa asal Amerika Serikat ini pun antara kelewat polos sama kurang memahami situasi. Ia selalu mengira kalau dirinya dalam bahaya setelah nonton berita Korea Utara menembakkan misil ke Korea Selatan. Alhasil ia keluar dari kamar mandi pakai handuk saja setelah denger sirene simulasi kebakaran yang ia kira sebagai tanda bahaya. Padahal orang Korsel malah biasa saja.

Sam juga nggak kalah ajaibnya. Tokoh yang diperankan oleh Youngjae GOT7 ini hobi banget berbohong. Kalau Vincenzo selalu menggunakan kepalanya buat menunjukkan kapasitas dan kapabilitas diri, Sam selalu bikin cerita fiktif biar temen-temennya nggumun. Sam juga hobi banget buang angin sembarangan. Kalau karakter dengan kebiasaan macam Sam ini ada dalam drakor, pasti sudah ilfeel lawan main sekaligus penontonnya.

#2 Korea (bukan) sebagai dream country

Hayo, siapa yang jadi pengin wisata ke Korea Selatan setelah liat drakor? Setelah nonton drakor yang menampilkan estetika Hanok Village, pemandangan Pulau Jeju, gemerlap Itaewon, sampai gembok cinta di Namsan, pasti kita jadi tergiur untuk main ke sana suatu saat.

Saya sempet kaget waktu menyaksikan So Not Worth It soalnya di salah satu episode-nya, sitkom ini malah menampilkan sisi gelap dari Korea Selatan. Bukan, bukan bagian dari Korsel yang belum kena pasokan listrik. Jadi, Hans, seorang mahasiswa asal Swedia, tiba-tiba didatangi oleh dua orang yang mengaku sebagai peneliti. Setelah diajak ngobrol fafifu wasweswos, Hans dibujuk untuk melakukan suatu ritual. Kedua peneliti tadi ternyata adalah anggota sebuah aliran sesat yang menyamar. Saya langsung merasa relate karena pernah hampir tertipu kayak Hans. Soal ini, saya ceritakan lain waktu, xixixi. Tapi inilah realita di Korsel, banyak aliran sesat yang melakukan perekrutan pada imigran.

Menurut para mahasiswa internasional yang ada di sitkom ini, Korsel adalah negara konservatif sekaligus berlebihan. Carson sempet mengeluhkan masyarakat Korsel yang menganggap kalau jelek itu dosa, makanya banyak yang melakukan operasi plastik untuk memenuhi ekspektasi standar kecantikan di sana. Bertahan hidup di Korea juga nggak mudah. Biaya hidup di sana cukup tinggi dan mengharuskan mahasiswa yang kesulitan secara ekonomi harus kerja paruh waktu untuk menambah uang saku. Kalau kata Se-wan, “Sebagian gila berpesta, sebagian lagi gila bekerja.” Hidup di Korsel nggak seindah MV “Spring Day”-nya BTS, Say.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

#3 Say no to “cinta rumit”

Sebagian besar drakor, terutama yang memang bergenre romance, pasti punya alur kisah cinta para pemerannya yang panjang, ribet, dan memusingkan bak soal trigonometri. Tokoh laki-laki dan perempuan dibuat susah banget untuk bersatu. Mereka harus melewati berbagai macam rintangan kayak mendapatkan restu keluarga, mengalahkan tokoh antagonis, atau melawan takdir. Saat berpisah pun selalu melibatkan air mata.

Sementara itu dalam sitkom So Not Worth It, kisah cinta beberapa tokohnya keliatan gampang banget dan tanpa beban. Misalnya cerita cinta Kang Jun-yeong dan adik Han Hyun-min, Han Hyun-a. Jun-yeong dan Hyun-min punya hubungan yang nggak baik. Jun-yeong juga baru sekali saja ketemu dengan Hyun-a. Lha kok pas Hyun-a lagi nunggu bus, si Jun-yeong tiba-tiba nembak dia. Kocaknya, Hyun-a menerima Jun-yeong dalam waktu 3 detik. Padahal teman-temannya Hyun-min berusaha ngedapetin hati Hyun-a dengan berbagai cara. Tapi Hyun-a malah jatuh ke pelukan Jun-yeong.

Ada pula Carson, mahasiswa internasional yang pacaran sama orang Korea yang lagi wajib militer. Ketika tahu kalau dirinya diselingkuhi, Carson menyelesaikan semua dendamnya di saat itu juga. Dia nggak pernah nangis tersedu-sedu atau mengurung diri setelah putus cinta. Dia langsung move on dan nggak menyesali hubungannya karena beranggapan kalau selama masa-masa pacaran itu dia sudah mencintai mantannya dengan sepenuh hati. Kini sudah saatnya untuk melepaskannya.

Itulah beberapa alur dari So Not Worth It yang menolak sama dengan jalan cerita yang umumnya ada dalam drakor. So Not Worth It ini memang nggak masuk dalam kategori drama Korea, sebab dia tergabung dalam sitkom. Jadi wajar kalau mbedani dhewe~

Sumber Gambar: YouTube The Swoon

BACA JUGA 4 Drama Korea dengan Episode Kurang dari 16 yang Wajib Kalian Nonton dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: drakorHiburan TerminalK-dramanetflixserial netflix
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

shiro aturan pelihara anjing di jepang shibuya hachiko mojok

Shiro, Shinchan, dan Aturan Memelihara Hewan di Jepang

1 Agustus 2021
16 Drama Korea yang Harus Kamu Tonton sebelum 2022 Berakhir Terminal Mojok

16 Drama Korea yang Harus Kamu Tonton sebelum 2022 Berakhir

10 Desember 2022
Merayakan Hadirnya Film Aneh dengan Nonton ‘I’m Thinking of Ending Things’ terminal mojok.co

Merayakan Hadirnya Film Aneh dengan Nonton ‘I’m Thinking of Ending Things’

24 September 2020
Kontroversi King the Land dan Blundernya Drama Korea: Nggak Tobat-tobat dari Rasisme

Kontroversi King the Land dan Blundernya Drama Korea: Nggak Tobat-tobat dari Rasisme

14 Juli 2023
Purwanti Bukan Tokoh Perempuan Antagonis dalam Serial Gadis Kretek

Purwanti Bukan Tokoh Perempuan Antagonis dalam Serial Gadis Kretek

22 November 2023
4 Adegan Drama Korea yang Nggak Relate bagi Orang Indonesia Mojok.co

4 Adegan Drama Korea yang Nggak Relate bagi Orang Indonesia

16 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.