Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Mengupas Jawaban Terserah Perempuan hingga Tujuan Komunikasi Mereka

Layliyatul Faiqiyah oleh Layliyatul Faiqiyah
26 Mei 2021
A A
komunikasi perempuan laki-laki feminis tapi tukang selingkuh feminisme perjuangan gender mojok.co

laki-laki feminis tapi tukang selingkuh feminisme perjuangan gender mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam sebuah kelas pragmatik waktu itu, ada sebuah topik yang dibahas dengan menarik, yakni mengenai politeness and gender. Pada waktu itu, ada satu kelompok yang sebelumnya memaparkan materi kemudian lima kelompok lain memberikan pertanyaan pada kelompok yang presentasi.

Oleh karena hari itu bukan kelompokku yang presentasi, maka kami berkesempatan untuk memberikan pertanyaan. Pertanyaan kelompokku adalah; Adanya perbedaan tuturan antara laki-laki dan perempuan menurut Mills (2004) dilakukan bukan untuk menunjukkan posisi perempuan yang subordinat, melainkan untuk mencapai tujuan komunikasi masing-masing jenis kelamin. Secara eksplisit, Mills mengatakan bahwa tujuan komunikasi laki-laki dan perempuan itu berbeda, lalu apa tujuan komunikasi laki-laki dan apa tujuan komunikasi perempuan?

Sebelum kukirimkan pertanyaan itu pada presentator, aku berdiskusi terlebih dahulu dengan teman sekelompokku mengenai pertanyaanku tadi, Ahmad Riza Fauzi. Kala itu terjadi diskusi yang sangat seru antara kami berdua. Riza bukannya menghiraukan pertanyaanku, dia malah membuka diskusi lain. Ia masih sempat-sempatnya bertanya hal yang sangat umum terkait komunikasi-pergenderan-. Tanya Riza padaku, “Mbak kalau cewek ditanya ‘pengen makan apa’ terus jawabnya ‘terserah’, itu kek mana Mbak?” dilanjut dengan bumbu-bumbu curhat yang entah based on his experience atau bukan, “Akhirnya diajak makan bakso, malah ngambek, soalnya pengennya nasi kucing *tiga emot tersenyum mengeluarkan air mata*”

Jujur waktu itu aku tertawa membaca pertanyaan Riza. Itu adalah pertanyaan umum yang mungkin sampai sekarang belum ada orang yang mau memaparkan jawabannya. Dan sedihnya, karena memang nggak ada yang mau memaparkan jawabannya, jawaban ‘terserah’nya perempuan ketika ditanya mau makan apa sering dijadikan dasar pembentukan stigma bahwa perempuan adalah makhluk yang sangat rumit.

Padahal sebetulnya, jika menyandarkan argumen pada pernyataan Simone de Beauvoir, sangat masuk akal ketika perempuan sering menjawab terserah ketika diberi pertanyaan mau apa pun pertanyaannya. Bukan karena wanita selalu benar, melainkan karena konstelasi sosial yang ada. Konstelasi sosial sejak dahulu kala, menurut de Beauvoir menjadikan perempuan sebagai manusia kelas dua atau second sex. Kedudukan perempuan yang berada di kelas nomor dua itulah, menjadikan mereka sebagai makhluk yang jarang mengambil keputusan. Perempuan bukan tidak pandai untuk menentukan sesuatu atau tidak mampu menentukan sesuatu, tapi tatanan sosial menganggap apa yang diputuskan perempuan pastilah sebuah petaka.

Berapa banyak argumen ahli atau non-ahli yang mengamini hal tersebut, bahkan ormas sebesar NU pun pernah mengeluarkan keputusan dari bashul masail tahun 1961 yang isinya menyatakan bahwa perempuan tidak boleh menjadi kepala desa kecuali dalam keadaan memaksa. Rujukannya apa? Jelas pada kitab mizan kubro yang di dalamnya ada bunyi hadist “Tidak akan pernah sukses suatu kaum yang menyerahkan urusannya kepada perempuan” (Saadah & Farida, 2019). Ada beberapa lagi pembahasan bashul masail yang dimaklumatkan oleh NU yang menurut Saadah dan Farida (2019) menjadi penghalang terciptanya hubungan gender yang adil, tapi kupikir pemaparan di atas sudah cukup mendukung argumenku yang mempercayai bahwa perempuan dalam hal pengambilan keputusan, tidak begitu dipertimbangkan eksistensinya. Setidaknya itu jawaban yang dapat kupersembahkan untuk pertanyaan Riza, teman sekelompokku.

Selanjutnya mengenai jawaban dari presentator terhadap pertanyaanku tadi, mereka percaya bahwa tujuan komunikasi laki-laki dan perempuan memang berbeda. Laki-laki cenderung berkomunikasi untuk menunjukkan kekuatan yang mereka punya, sedangkan perempuan melakukan komunikasi untuk tujuan menjaga solidaritas dengan mitra bicaranya. Jika ditinjau dari segi kebahasaan, laki-laki tidak lebih sering mengucapkan terima kasih atau meminta maaf dibanding perempuan.

Aku seratus persen setuju dengan pernyataan mereka, tapi aku ingin jawaban yang lebih dari itu, sebenarnya. Aku pernah membaca tulisan milik Deborah Tannen dalam bukunya yang berjudul You Just Don’t Understand. Di halaman awal, Tannen memaparkan bahwa tujuan laki-laki dan perempuan berbahasa itu memang sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh cara pandang mereka terhadap dunia. Jika laki-laki memandang dunia sebagai sebuah kontestasi, perempuan memandang dunia sebagai sebuah koneksi. Pandangan tersebut terbentuk dalam benak laki-laki dan perempuan sesuai dengan bagaimana tatanan sosial memperlakukan mereka.

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Perempuan Sebelum Tinggal di Kos Campur

Telepon Ditakuti Anak Muda, Banyak yang Lebih Nyaman “Bicara” Melalui Chat

Oleh tatanan sosial, laki-laki dianggap sebagai makhluk unggul yang kuat, sehingga apapun yang muncul dari dirinya baik dari segi sikap, perilaku, bahasa, harus menunjukkan kekuatan. Sementara itu, perempuan dianggap sebagai makhluk nomor dua yang bahkan untuk berdiri di atas kakinya sendiri ia tidak mampu. Pandangan tersebut membuat perempuan harus mengumpulkan kekuatan dengan membentuk koneksi antar sesamanya karena jika ia hanya berdiri sendiri, ia akan dianggap sebagai sebuah makhluk lemah yang tak berdaya. Fakta tersebut mengingatkanku pada sebuah dialog dari film The Moxie, “Females gotta stick together. Number one untapped resource, women. Lady Power.”

BACA JUGA Perempuan Harusnya Nggak Benci Laki-Laki Karena Kesetaraan Itu Saling Melengkapi dan artikel Layliyatul Faiqiyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2022 oleh

Tags: genderHubungan TerminalkomunikasiPerempuanterserah
Layliyatul Faiqiyah

Layliyatul Faiqiyah

ArtikelTerkait

Romantisme Hollywood Memfasilitasi Kecintaan Kita pada Badboy dan Fakboi terminal mojok.co

Seandainya Saya Jadi Sinta dalam Kisah Ramayana

31 Maret 2020
jeda 4 cara komunikasi yang perlu dihindari agar ldr awet mojok.co

Mau LDR Awet? 4 Cara Komunikasi Ini Perlu Dihindari

18 Juli 2020
membalas pesan

Malasnya Berurusan Dengan Orang yang Online Tapi Enggan Membalas Pesan

2 Agustus 2019
Kenapa Orang Nggak Pakai Cincin Kawin kok Rumah Tangganya Dicap Bermasalah_ terminal mojok

Kenapa sih Orang Nggak Pakai Cincin Kawin, kok Rumah Tangganya Dicap Bermasalah?

13 Juni 2021
4 Alasan Perempuan Madura Suka Pakai Banyak Perhiasan Emas, Salah Satunya karena Belum Mengerti Cara Menabung di Bank karena Akses Sulit

4 Alasan Perempuan Madura Suka Pakai Banyak Perhiasan Emas, Salah Satunya Belum Mengerti Cara Menabung di Bank karena Akses Sulit

25 Mei 2024
Punya Nama yang Mengkhianati Gender Itu Ngenesnya Saat Dewasa Terminal mojok

Punya Nama yang Mengkhianati Gender Itu Ngenesnya Saat Dewasa

19 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.