Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Dulu Saya Sering Beli Chiki Hanya demi Tazos

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
9 Mei 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Berbeda dengan anak-anak zaman sekarang, generasi 90-an seperti saya tidak menghabiskan banyak waktu dengan bermain gadget atau video game. Zaman itu memang sudah ada GameBoy,  PlayStation, dan komputer. Namun, kita lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan memainkan permainan analog karena kita anggap lebih menyenangkan. Salah satu permainan analog yang terkenal saat itu adalah Tazos.

Tazos adalah mainan berbentuk bulat dan terbuat dari plastik. Ada juga yang berbentuk persegi. Ia berisikan gambar-gambar kartun populer yang bisa dikoleksi, disusun, dan digabungkan untuk membentuk rangkaian gambar tertentu layaknya sebuah puzzle. Ada juga yang bisa dibentuk sedemikian rupa menjadi jadi menara atau bentuk lainnya yang mengasah kreativitas anak-anak pada zaman itu.

Gambar-gambar yang ada pada mainan inj adalah kartun-kartun favorit anak-anak saat itu seperti tokoh-tokoh Looney Tunes dari Warner Bros dan gambar-gambar Pokemon. Popularitas Tazos mencapai puncaknya saat gambarnya  menampilkan gambar Pokemon. Pasalnya, saat ia menampilkan gambar Pokemon, kualitasnya sudah 3D yang bisa berubah-ubah kalau digerakin. Gambar bergerak tersebut menampilkan gambar evolusi Pokemon sesuai dengan anime dan komiknya.

Uniknya, ia hanya bisa diperoleh dari makanan ringan seperti Chiki, Cheetos, dan Jet-Z. Saat itu harga makanan ringan tersebut berkisar 1000 s/d 2000 rupiah di warung-warung terdekat. Sementara uang saku rata-rata anak SD saat itu cukup untuk membeli satu atau dua bungkus makanan ringan tersebut dalam satu hari. Meskipun ada juga anak-anak orang kaya yang uang sakunya lebih besar dari itu.

Saya dulu bela-belain beli makanan ringan tersebut di kantin sekolah meski tidak lapar sama sekali: demi Tazos. Sejak kecil saya tidak terlalu menyukai makanan ringan tersebut, jadi sering kali saya hanya mengambil Tazosnya. Sementara makanan ringan tersebut saya berikan pada teman saya yang doyan ngemil.

Zaman itu, kalau pengin mengoleksi banyak Tazos tapi uang saku terbatas, bisa dengan cara adu Tazos. Hal ini dilakukan dengan tos-tosan saja. Jika bagian Tazos yang ada gambar kartunya jatuh, kamu menang. Sebaliknya, jika bagian yang tidak ada gambarnya yang jatuh, kamu yang kalah. Yang kalah menyerahkan Tazos miliknya pada yang menang. Atau, bisa juga dengan menggunakan Tazos untuk adu tembak sasaran layaknya adu kelereng. Nanti yang kalah menyerahkan Tazos miliknya pada yang memang.

Ada juga anak SD yang berjiwa bisnis seperti saya yang memperjual belikannya, terutama untuk Pokemon yang cukup langka. Saat itu saya mematok harga 2000 hingga 10.000 rupiah untuk Pokemon yang jarang didapatkan. Kadang-kadang saya juga melakukan barter. Seperti saat saya lapar, saya meminta teman saya untuk membelikan saya sate ayam di depan sekolah untuk ditukar dengan sejumlah Tazos.

Selain dari adu Tazos dan ajang pamer Tazos di antara anak SD, yang bikin ia menyenangkan adalah sensasi deg-degan tiap kali saya beli Chiki, Cheetos, atau Jet-Z. Lantaran kami tidak tahu dan menebak-nebak apa Tazos yang ada di dalamnya. Saya berharap isinya adalah Tazos yang cukup langka agar bisa dipamerkan pada teman-teman.

Baca Juga:

Pamekasan Madura Katanya Kabupaten Layak Anak, tapi Taman Bermainnya Nggak Ramah Anak karena Diisi Muda-mudi Mesum

Engklek, Permainan Tradisional Warisan Kolonial Belanda yang Mulai Terlupakan

Seiring berjalannya waktu, makanan ringan seperti yang saya sebutkan di atas tidak banyak dijual di warung-warung terdekat atau toko retail terkemuka lagi. Bahkan Tazos pun sudah tidak ada. Terakhir saya lihat beberapa tahun lalu, produsen makanan yang saya sebutkan di atas masih mengeluarkan yang bergambarkan Angry Bird saja. Namun, saya sudah tidak ada hasrat untuk mengoleksinya.

Sampai sekarang saya masih menemukan sejumlah Tazos di sudut-sudut rumah saya. Saya berusaha menyusunnya kembali untuk koleksi pribadi. Bagi teman-teman yang masih memiliki koleksi mainan ini saat sekolah dulu, sebaiknya jangan dibuang. Pasalnya, saya yakin dalam beberapa tahun ke depan bakalan banyak kolektor yang rela membeli mahal Tazos tersebut untuk ia koleksi. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya generasi 90-an yang sudah mulai memiliki penghasilan stabil dan sudah mulai mapan.

Sumber Gambar: YouTube Blacktechhack

BACA JUGA Buat Generasi 90-an: Biarkan Anak-Anak Bermain Sesuai Dengan Jamannya dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: Chikigenerasi 90-anpermainan anak-anakTazos
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

PlayStation

Berterima Kasihlah Kepada PlayStation, Wahai Generasi 90an

26 Agustus 2019
generasi 90-an

Jika Anda Mendengar OST Kartun 90-an dan Merinding: Selamat Anda Sudah Tua

21 Juli 2019
Kebebasan berpendapat

Kebebasan Berpendapat di Media Sosial: Jangan Bedakan Antara Media Sosial dan Kehidupan Nyata

19 September 2019
Bersepeda dengan Gelas Plastik yang Diselipkan Pada Ban Adalah Suatu Kemewahan Bagi Generasi 90-an terminal mojok

Bersepeda dengan Gelas Plastik yang Diselipkan pada Ban Adalah Suatu Kemewahan Bagi Generasi 90-an

28 Juni 2021
monopoli

Belajar Sekaligus Mengatur Keuangan dengan Permainan Monopoli

24 September 2019
Wiro Sableng: Serial Pendekar Jenaka, Soundtrack Easy Listening, dan Simbol 212 yang Ikonik terminal mojok.co

Wiro Sableng: Serial Pendekar Jenaka, Soundtrack Easy Listening, dan Simbol 212 yang Ikonik

30 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.