Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Jenis Responden Nyeleneh yang Dijumpai Petugas Survei BPS

Gunawan Wibisono oleh Gunawan Wibisono
1 Maret 2021
A A
4 Jenis Responden Nyeleneh yang Dijumpai Petugas Survei BPS Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Berperan sebagai lembaga pemerintah non-departemen yang menangani data statistk, Badan Pusat Statistik (BPS) kerap kali mengadakan kegiatan survei ataupun sensus. Survei dengan metode sampling untuk menangkap potret sebuah populasi. Sedangkan sensus dilakukan secara menyeluruh dan dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sumber informasi adalah orang yang diwawancarai, atau disebut dengan responden. Bisa berasal dari rumah tangga, pelaku usaha, maupun dari kantor-kantor pemerintahan.

Sebagai insan BPS, sudah menjadi tugas dan kewajiban saya melaksanakan survei di lapangan. Apalagi, data statistik selalu dinantikan oleh pihak-pihak pengguna data, tak terkecuali Presiden Jokowi. Saat menyampaikan sasaran pembangunan RAPBN 2021 di depan sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR-DPD, presiden menggunakan data BPS sebagai acuannya. Nah, dalam interaksi dan pergelutan survei tersebut, banyak pengalaman yang saya dapat. Berikut macam-macam responden lucu dan nyeleneh yang ditemui surveyor saat di lapangan.

#1 Responden yang takut dan galau

Ada kenangan lucu saat berkunjung wawancara responden ke sebuah desa. Wuuus… Kilas balik 10 tahun yang silam, menuju rumah tangga sasaran dengan kendaraan dinas. Tak semewah motor dinas sekarang, tunggangan Honda Win menjadi andalan saat itu. Kalau sekarang motor ini dikagumi pencinta modifikasi, saat saya survei dulu, kedatangan motor ini mengundang rasa curiga di hati.

Betapa tidak, tongkrongan ini membawa aura petugas penagih utang lantaran banyak yang pakai motor ini. Tak pelak, ada responden yang merasa canggung dibuatnya. Apalagi bagi yang mempunyai masalah keuangan kredit, pasti langsung ngacir deh karenanya. Takut ditagih utang. Duh, kasihan ditinggal lari responden. Pengejaran pun sampai di kandang belakang, dengan susah payah saya menjelaskan maksud hati dan tujuan. Si bapak responden pun akhirnya luluh dan mengerti, kemudian mempersilakan untuk wawancara.

Seorang petugas survei memang dituntut cermat memberikan penjelasan sehingga responden mudah mengerti. Meyakinkan bahwa kerahasiaan data terjamin, gratis, dan tidak ada hubungannya dengan kenaikan pajak. Sehingga mereka tidak perlu takut menemui surveyor dan secara ikhlas dan sukarela memberikan jawaban yang benar dan apa adanya. Mantap…

#2 Responden yang sengaja berbohong

Sudah tahu perbuatan bohong itu dilarang agama maupun norma masyarakat, tetap saja banyak yang melakukan dengan berbagai alasan. Termasuk responden saya yang satu ini. Meskipun dengan berbagai alasan dan pembenaran, tetap saja tak baik untuk ditiru dan dijadikan teladan untuk semua kalangan umur.

Ceritanya begini, saat hendak akan menemui responden pemilik usaha penggilingan padi, tiba-tiba saya dihadang lelaki yang mengaku karyawan. Dia mengatakan kalau bosnya sedang tidak ditempat, “Kalau mau sensus nanti ya abis magrib ke sini lagi.” Saya langsung mengiakan dan terpaksa melakukan kunjungan ulang setelah magrib. Setelah dirasa pas waktunya, saya meluncur kembali menuju rumah responden tersebut.

Singkat cerita, eh faktanya oh ternyata, si bos yang menemui saya ya karyawan yang tadi siang. “Lho, Pak, kok bohong sama saya?” protes saya seketika. Sambil nyengir si bapak menjelaskan, ”Lha saya nggak mau diganggu kalau pas kerja, kalau mau sensus ya sekarang.” Oalah, Pak, ngomong kek dari tadi. Tapi ya sudahlah… Meski mendongkol dalam hati, daripada tidak mendapatkan hasil, saya putuskan untuk tetap melanjutkan wawancara. Sambil berdoa dan berharap semoga bapak ini tidak berbohong dalam memberikan jawaban data.

Baca Juga:

Pengalaman Kerja Sampingan Isi Survei Online, Harus Pintar Pilih-pilih Platform supaya Tidak Zonk

Kok Ada yang Puas dengan Kepemimpinan Erick Thohir di PSSI?

#3 Responden yang unik saat marah-marah

Selanjutnya menuju pak dalang untuk survei usaha yang bergerak di bidang jasa hiburan. Awalnya biasa saja, lama-lama jadi tak nyaman. Intonasi bicara semakin tinggi, akhirnya bapak dalang ini ngomel-ngomel tak karuan sebabnya. Parahnya lagi, blio marah-marah pakai bahasa Jawa kromo alus. Saya auto blangkemen (terdiam) lantaran tidak fasih berbahasa Jawa yang halus. “Ampun, Pak, meskipun asli Jawa, saya tidak njawani,” jerit saya dalam hati. Dengan terbata-bata, saya tetap menjelaskan pada blio dengan bahasa Indonesia campur ngoko sebisanya tentang sebab musabab hal ikhwal survei ini.

Setelah situasi mereda, usut punya cerita, ternyata pak dalang ini kecewa dengan salah satu kantor Pemda. “Uwis tanggapane murah, aku usung-usung dewe, gamelanku enek sing ilang pisan. Walah-walah (Sudah mbayarnya murah, masih nanggung transport, gamelanku ada yang hilang juga),” omel beliau di ujung wawancara. Sebelum pamit, dengan segala simpati dan empati saya haturkan keprihatinan. Semoga tak terulang lagi ya, Pak…

#4 Responden yang suka curhat

Menemui responden semacam ini sebenarnya cukup menyenangkan. Blio dengan rela dan cukup welcome terhadap kedatangan surveyor. Membuka pintu rumah, mempersilakan kita duduk, dan senang hati menjawab pertanyaan sesuai permintaan kuisioner. Pencacahan survei akan cenderung lancar bila menghadapi responden ini.

Dengan terjalinnya keakraban, surveyor harus sabar mendengarkan curhatan responden. Mereka menyampaikan unek-unek mulai dari masalah rumahtangga, ekonomi hingga problem pekerjaan. Ada pula curhat orang tua yang hidup sendiri, sakit-sakitan, nelangsa karena tidak ada anak atau cucu yang menemani. Ada pula cerita mengharukan karena barusan ditinggal mati suami atau istrinya.

Tak kalah baper curhatan tentang kesulitan hidup, menceritakan ketimpangan ekonomi yang terjadi di lingkungan sekitar.  Ujung-ujungnya, mereka berharap mendapat bantuan pemerintah karena menganggap surveyor adalah petugas yang  mengatur bantuan . Menanggapi itu semua, perlu bijak dalam menyikapi masalah. Memberikan edukasi bahwa data statistik tidak selalu berakhir pada bantuan. Tetapi yang lebih penting lagi, data digunakan untuk acuan dalam perencanaan dan evaluasi program pemerintah.

Menghadapi macam-macam responden tersebut, surveyor perlu mengantisipasi sebelum turun ke lapangan. Jangan lupa sarapan pagi, berpamitan anak istri di rumah, serta tak lupa berdoa sebelum berangkat. Selain itu, menyiapkan dokumen dan surat tugas dengan baik agar terhindar dari dugaan penipuan maupun tagihan dari debt collector.

BACA JUGA Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Nggak Mau Ditolak Responden Penelitian.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Februari 2021 oleh

Tags: respondensurvei
Gunawan Wibisono

Gunawan Wibisono

ASN BPS Kabupaten Blitar

ArtikelTerkait

Kapok Ikutan Survei Online Berbayar, Tak Semudah yang Dibayangkan

Kapok Ikutan Survei Online Berbayar, Tak Semudah yang Dibayangkan

9 April 2023
PSSI, Erick Thohir, AFC, Bali United (M. Wigya Permana Putra via Shutterstock.com)

Kok Ada yang Puas dengan Kepemimpinan Erick Thohir di PSSI?

23 Agustus 2023
Tokopedia Jadi Brand yang Paling Direkomendasikan Warga Indonesia (Pexels.com)

Di Atas Apple dan Netflix, Tokopedia Jadi Brand yang Paling Direkomendasikan Warga Indonesia

9 September 2022
surveyor politik pilkada pemilu mojok

Pengalaman Saya Jadi Surveyor Politik di Masa Pemilu yang Panas

10 November 2020
jomblo bahagia

Jomblo Lebih Bahagia, Setidaknya Itu Kata BPS

29 Juni 2019
Pengalaman Kerja Sampingan Isi Survei Online, Harus Pintar Pilih-pilih Platform supaya Tidak Zonk Mojok.co

Pengalaman Kerja Sampingan Isi Survei Online, Harus Pintar Pilih-pilih Platform supaya Tidak Zonk

17 Maret 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet Mojok.co

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

11 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.