Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

10 Kebiasaan Hidup Bertetangga yang Dianggap Wajar

Yoggi Bagus Christianto oleh Yoggi Bagus Christianto
18 Februari 2021
A A
10 Kebiasaan Hidup Bertetangga yang Dianggap Wajar Terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Manusia tentu tidak dapat menjalani kehidupannya sehari-hari sendirian, butuh orang lain untuk gibah, julid, ras-rasan, dan tolong-menolong sekalipun. Jika kalian tinggal di kampung, tentu paham bagaimana rasanya hidup berdampingan dengan tetangga. Boleh dibilang, tetangga merupakan teman dari lahir hingga kita dewasa. Oleh karenanya, butuh adab bertetangga yang baik agar kehidupan bertetangga lebih harmonis.

Akan tetapi, sifat manusia berbeda-beda. Seperti di awal tadi, bisa saja ada tetangga yang mungkin senangnya gibah atau julid dan menurut mereka itu adalah hal wajar, tanpa memedulikan adab bertetangga yang baik. Lantas, seperti apa kebiasaan hidup bertetangga yang dianggap wajar oleh sebagian orang?

#1 Membicarakan tetangga yang lain/berbagi rahasia

Berani dari belakang adalah sikap para tetangga yang suka mengajak temannya untuk gibah. Mereka hanya ingin mengenyangkan perut dengan cerita, baik itu mematikan orang lain maupun tidak.

“Mbakyu, saya beri tahu tapi jangan bilang siapa-siapa, si Anna perutnya isi 3 bulan, padahal nggak ada suami.” Setelah itu cerita tersebut tersebar. Kondisi kampung menjadi sepi, namun dalam hati seakan ramai kebencian.

#2 Mencari kecocokan

Sering terdengar bahwa di setiap kampung pasti terbagi dalam beberapa kelompok, namun sistem pembagiannya tidak dilakukan layaknya guru membagi siswa di kelas. Ada orang kaya yang lebih suka bergaul dengan orang kaya juga. Sementara orang yang kurang mampu bergaul dengan orang yang kurang mampu juga.

Kebanyakan orang yang kurang mampu sungkan bergaul dengan orang kaya. Orang kaya pun tergantung kebejoan, karena ada beberapa orang kaya yang tidak ingin bergaul dengan si tak mampu. Mereka lebih asyik pamer perhiasan atau benda mewah pada tetangga lain.

“Nih, lihat kalung emasku panjangnya serantai kereta.” Sementara kaum tak mampu hanya bisa menjerit dalam hati, “Pengin minta makan, tapi sungkan. Beda levelnya, ya sudah seadanya saja.”

#3 Masuk rumah orang lain tanpa izin

Rumahmu ya rumah kita semua, slogan tersebut dapat menyatakan kondisi rumah tanpa pagar. Ada beberapa orang tetangga yang suka datang ke rumah tetangga lainnya tanpa mengetuk pintu dan melangkahkan kaki langsung masuk ke suatu ruangan.

Baca Juga:

Punya Tetangga Bengkel Motor Nikmat Sekaligus Menyedihkan

Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

Seperti saya waktu main ke rumah bude saya. Saya masuk saja ke rumah blio dan mencari blio ke dapur. Tapi, blio ternyata sedang tidur. Bangun-bangun blio berkata, “Loh, dari tadi nungguin aku? Kapan kamu masuk? Kayak demit aja, tiba-tiba ada, tiba-tiba hilang!” Hehehe~

#4 Gendong putu (cucu)

Bagi yang punya kakek atau nenek, pasti paham bagaimana senangnya para orang tua ini memiliki cucu. Wajar jika blio-blio ini ingin menghabiskan waktu mereka bersama cucu kesayangan. Sering bergema suara bahwa simbah memang lebih sayang pada cucunya dibanding anaknya sendiri. Hehehe. Pergi ke mana-mana pasti bawa cucu, entah dalam keadaan digendong maupun diumbar untuk berpetualang.

“Putuku, wes bagus, nggak ada tandingannya.”

#5 Senang memberi pertolongan

Guyub suka membantu adalah cita-cita setiap kampung. Tidak sedikit orang yang memiliki kebiasaan ini. Misalnya saja tetangga saya, sebelumnya memang keluarga saya sudah menjadi langganan di warung blio. Tiba pada saat keluarga saya mengalami musibah, blio sudah tiga kali secara berkala memberi makanan kecil yang cukup banyak dan juga uang pada keluarga saya.

#6 Gengsi dalam bertetangga

Kebiasaan ini memang tidak dapat dihindari. Mereka yang diberikan bantuan selalu menolak, padahal sedang sangat membutuhkan bantuan tersebut. Hal ini biasa disebabkan takut kedoknya sebagai orang terpandang akan ditelanjangi.

“Ah, nggak apa-apa, cuma musibah kecil.” Padahal sih ya butuh bantuan~

#7 Si ghosting utang

Layaknya ghost atau hantu, kadang ada tetangga yang sering hilang jika dicari ketika jadwal bayar utang tiba. Kalau tidak hilang ya bakal alasan, “Maaf, belum sempat ketemu.”

#8 Rumah sunyi

Rumah sunyi biasanya sebutan untuk tetangga yang tidak pernah aktif dalam kegiatan kampung. Bukan karena dikucilkan, namun memang tetangga tersebut menolak untuk berkumpul dengan tetangga lainnya. Mungkin mereka mengira itu wajar saja. Padahal “ra srawung, rabimu suwung.” Ehehehe~

#9 Suka cari untung

Hampir mirip dengan rumah sunyi, bedanya, jika ada kegiatan yang menguntungkan dirinya, orang tersebut pasti bakal keluar rumah. Misalnya, tetangga seperti ini muncul saat kerja bakti. Bukan menanyakan apa yang harus dikerjakan, malah bertanya, “Segone wes enek?” Lah? Heran deh dengan tetangga yang seperti ini. Haduh~

Ada juga tetangga yang suka diam-diam saat ada kegiatan kampung dan tidak aktif berpartisipasi, tapi saat ada bantuan dari pemerintah blio muncul jadi yang nomor 1. Hmmm, bisa gitu ya?

#10 Peknggo/Ngepek tonggo

Jodoh memang tidak jauh dari relasi seseorang, salah satu yang sangat dekat ialah tetangga sendiri. Berjodoh dengan tetangga di rumah biasanya antara memang benar sama-sama cinta atau karena adanya praktek dijodohkan oleh orang tua. Hehehe.

Itulah 10 kebiasaan hidup bertetangga yang dianggap wajar. Seharusnya, hidup bertetangga tetap harus memperhatikan adab bertetangga yang baik. Perlu sosialisasi dengan sesama dan saling kerja sama. Ambil hal-hal positif, lari dari hal-hal negatif. Jadilah tetangga yang baik dan tidak menghakimi orang lain.

BACA JUGA Butuh Kesabaran Ekstra Kalau Punya Tetangga yang Pelihara Ayam Kampung.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Februari 2021 oleh

Tags: bertetanggakebiasaan orang Indonesia
Yoggi Bagus Christianto

Yoggi Bagus Christianto

Lahir di Solo. Saat ini sedang duduk di bangku perkuliahan di UNS prodi Pendidikan Sejarah. Gemar membaca dan sudah menulis beberapa artikel

ArtikelTerkait

Menyelisik Kebiasaan Orang Indonesia yang Masih Tinggal dengan Orang Tua ketika Dewasa Terminal mojok

Menyelisik Kebiasaan Orang Indonesia yang Masih Tinggal dengan Orang Tua ketika Dewasa

10 Februari 2021
tukang masak

Pesta, Peran Penting Tukang Masak dan Kebaikan yang Kalian Peroleh

13 Juli 2019
Membandingkan 3 Alasan Saat Ngaret Janjian, Mana yang Paling Fafifu Terminal Mojok

Membandingkan 3 Alasan Saat Ngaret Janjian, Mana yang Paling Fafifu?

26 Februari 2021
Mempertanyakan Kebiasaan Peluk Bantal Guling Orang Indonesia Saat Tidur Terminal mojok

Kenapa Orang Indonesia Peluk Guling Saat Tidur?

8 Februari 2021
Pengalaman Berurusan dengan Pak RT Overproud Jabatan dan Multipresence terminal mojok.co

Pengalaman Berurusan dengan Pak RT Overproud Jabatan dan Multipresence

20 September 2020
Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

27 September 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.