Sheldon James Plankton atau dikenal dengan Plankton ialah karakter antagonis dalam serial kartun “SpongeBob Squarepants”. Dalam serial itu, Plankton diceritakan sebagai musuh utama Mr. Krabs karena selalu ingin mencuri resep Krabby Patty, tetapi hampir selalu gagal. Walaupun demikian, sebetulnya Plankton dan Mr. Krabs adalah teman karib ketika masih kecil.
Dikisahkan juga dalam serial kartun “SpongeBob Squarepants”, Plankton memiliki istri bernama Karen. Plankton menyebut istrinya “W.I.F.E” kependekan dari Wired Integrated Female Electroencephalograph. Karen merupakan super computer dengan RAM sebesar 256 GB. Pernahkah kamu membayangkan kalau ternyata Plankton menggunakan filosofi Jawa untuk menikahi Karen? Berikut tiga filosofi Jawa yang digunakan oleh Plankton untuk menikahi Karen.
#1 Witing tresno jalaran soko kulino
Bagi masyarakat Jawa, filosofi Jawa “witing tresno jalaran soko kulino” tentu sudah sangat familier. Tetapi bagi kamu yang berasal dari luar Jawa, sepertinya belum paham maknanya walaupun sering mendengar filosofi tersebut, entah di sinetron, film, YouTube, atau mungkin dari teman.
“Witing tresno jalaran soko kulino” kalau diartikan secara sederhana ialah cinta itu akan tumbuh karena terbiasa. Nah, ini yang terjadi antara Plankton dan Karen. Hubungan mereka berdua berawal saat Plankton menciptakan kalkulator. Jadi, wujud awal Karen pertama kali ialah berupa sebuah kalkulator. Plankton kemudian melakukan modifikasi kalkulator menjadi super computer. Seperti yang tampak pada wujud sekarang ini. Karen berbentuk monitor dengan garis yang sesekali berubah menjadi gambar wajah.
Plankton terus berupaya melakukan pengembangan teknologi untuk Karen. Berawal dari kedekatan hubungan mereka berdua, benih-benih cinta mulai tertanam di hati Plankton dan Karen. Mungkin Karen bukanlah seseorang yang dicintai Plankton dan bukan pula pilihan ideal. Namun karena tidak ada pilihan lain dan karena sering berjumpa, maka akhirnya Plankton menyukai Karen.
Filosofi “witing tresno jalaran soko kulino” cocok disematkan kepada Plankton dan Karen. Dan terbukti lama-kelamaan cinta mereka berdua semakin terpupuk subur sampai sekarang. Tidak ada berita miring dalam hubungan mereka seperti artis-artis Indonesia saat ini. Tidak ada gosip isu perselingkuhan bahkan perceraian, seperti yang kerap kita dengar dan terjadi di kalangan selebriti tanah air.
#2 Gegaraning wong akrami dudu bandha dudu rupa
Itu adalah salah satu penggalan tembang macapat “Asmarandana”. Macapat adalah puisi tradisional Jawa. Sedangkan “Asmarandana” adalah salah satu puisi tradisional Jawa. Begini puisi lengkap dari “Asmarandana”:
Gegaraning wong akrami
Dudu bandha dudu rupa
Amung ati pawitane
Luput pisan kena pisan
Yen gampang luwih gampang
Yen angel, angel kalangkung
Tan kena tinumbas arta
Kalau diterjemahkan secara harfiah berarti:
Modal orang membangun rumah tangga
Bukan harta bukan rupa
Hanya hati bekalnya
Gagal sekali, berhasil juga sekali
Jika mudah maka terasa sangat mudah
Jika susah maka terasa sangat susah
Tidak bisa dibeli dengan uang.
Makna puisi “Asmarandana” di atas bahwa ketika memilih calon pendamping hidup, hendaknya kita membekali diri dengan hati yang bersih, bukan lainnya. Keputusan menikah hendaknya diambil dengan niat yang tulus, motivasi yang lurus, tekad yang kuat sehingga akan kokoh dalam membangun kebahagiaan hidup berumah tangga.
Filosofi Jawa ini juga sangat cocok dengan kondisi hubungan antara Plankton dan Karen. Walaupun dasar cinta mereka karena terbiasa, tetapi Plankton mempunyai hati yang tulus dan niat yang lurus. Hal ini dibuktikan dengan keseriusan Plankton yang terus mengembangkan teknologi sebagai robot canggih, sebagai bentuk cintanya kepada Karen. Begitu juga dengan Karen yang selalu setia, misalnya selalu mengurus keperluan dan kemauan Plankton. Mulai dari ngurusin makan sampai restoran Chum Bucket. Pokoknya bisa disebut sebagai istri idaman dan istri salihah.
#3 Aku tanpa kowe koyo sego kucing ilang karete, ambyar
Makna dari ungkapan Jawa ini ialah aku tanpa kamu seperti nasi bungkus hilang karetnya, ambyar. Ungkapan ini cocok dengan Plankton yang sangat tergantung dengan kejeniusan Karen. Peran Karen sebagai pendamping hidup Plankton sangat vital. Betapa tidak, ide-ide brilian dari Karen lah yang selalu dilaksanakan oleh Plankton dan hampir sukses. Ide-ide brilian dari Karen tentunya tidak bakal muncul kalau tidak ada ikatan dan perasaan cinta yang kuat darinya.
Saya tidak bisa membayangkan kalau Karen ngambek atau minta cerai kepada Plankton, pasti akan ambyar. Saya tidak bisa membayangkan betapa hancur dan remuk redamnya hati dan perasaan Plankton. Tentunya kepada siapa lagi Plantkon akan bersandar dan bergantung kalau bukan pada Karen? Tentunya kita sebagai penonton setia serial kartun “SpongeBob Squarepants” tidak mengharapkan hal itu terjadi.
BACA JUGA Dua Pepatah Jawa Ini Tidak Dapat Digunakan di Bikini Bottom dan tulisan Humam Zarodi lainnya.