Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pacaran kok Wajib Chattingan Seharian, Hubungannya Waras Nggak, tuh?

Vivi Wasriani oleh Vivi Wasriani
6 Februari 2021
A A
Pacaran kok Wajib Chattingan Seharian, Hubungannya Waras Nggak, tuh?
Share on FacebookShare on Twitter

Hingga hari ini pun saya masih tertawa geli kalau kebetulan melihat orang yang aura bucinnya itu terasa banget. Lagi duduk di taman kota, ada orang yang dengan lenjehnya nyandar-nyandarin kepalanya ke bahu si laki-laki. Lagi di jalan, ada orang yang ngelus-ngelus dengkul perempuan yang lagi dibonceng. Lagi nongkrong di kafe, ada orang yang ketawa-ketiwi main gelitik-gelitikan sama pacarnya.

Kenapa nggak sekalian main ular tangga aja, sih, biar seisi kafe mendengar suara rengekan kalau misal bidaknya turun tangga. Biar lebih dramatis, gitu.

Selain merasa geli, di satu sisi agak perih juga mata saya ngeliat pemandangan manis-manis najis khas kawula muda begitu. Tapi, dari sekian banyak kelakuan bucin, ada satu kelakuan yang hingga hari ini masih terus membuat saya heran, yaitu sistem pacaran yang mewajibkan pasangannya untuk ngasih kabar dan chattingan seharian. Kalau nggak nurut, jadilah perang semesta. Iya, sudah bukan tingkat dunia lagi tapi semesta. Semestanya mereka berdua tepatnya.

Saya yakin orang-orang yang nuntut kalau pacaran harus selalu standby ini ada buaaanyak. Pun di depan mata saya, saya melihat beberapa contoh langsung. Biasanya sih, salah satu dari pasangan yang pengin banget chattingan seharian. Pokoknya nggak mau ditinggal. Mau izin mandi saja harus ada kata “ikuuut”, kalau nggak begitu, belum afdal izinnya.

Juga kalau misal nggak dihubungi dari siang hingga sore, sudah kalang-kabut uring-uringan, bad mood seharian. Merasa kalau si doi sudah nggak sayang, lantas bikin story WhatsApp yang mellow, seolah hidupnya jadi yang paling menderita sejagat raya. Sebegitu takutnya pacarnya digondol makhluk lain. Serius, menghadapi orang yang bucinnya sudah sampai di level begini itu ribetnya bukan main.

Emang kenapa sih sebegitu wajibnya standby, chattingan seharian, teleponan berjam-jam saat pacaran? Apa nggak sumpek selama 24/7 ngeliat wajah, suara, bahkan topik yang itu-itu saja? Hah, piye? “Kalau sudah ketemu orang yang tepat, seberapa lama pun ngobrol nggak bakal sumpek”? Woiya jelas, kamu memang nggak sumpek, tapi barangkali doimu yang sumpek cuma nggak berani ngomong saja. Wqwqwq.

Sebenarnya saya yakin masih banyak orang waras yang nggak menuntut pasangannya untuk selalu ada seharian. Saya juga setuju dengan pernyataan kalau orang yang menuntut untuk selalu ditemani itu cuma berlaku untuk pasangan yang belum dewasa. Di sisi lain kita juga nggak bisa yakin kalau hubungan orang dewasa itu sudah pasti sehat, sebab umur nggak bisa dijadikan patokan dewasa. Namun, yang masih nggak sadar akan keegoisannya dalam berhubungan juga banyak lho.

Orang-orang seperti ini barangkali lupa kalau manusia lain, sedekat apa pun kita dengannya, tetap punya kehidupan sendiri. Jam-jam dalam hidup di mana jam tersebut memang harus dilalui sendiri, gitu. Lagipula menurut saya, kewajiban untuk selalu chattingan seharian itu barangkali bukan wujud kasih sayang. Yaaa siapa tahu kita ambisiusnya kebablasan untuk menjadikan doi milik kita seorang.

Baca Juga:

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Jangan Jatuh Cinta dengan Orang Kabupaten Semarang, Kamu Nggak Akan Kuat!

Hingga tanpa sadar membatasi ruang gerak pasangan sendiri. Lagi pula, kalau saat pacaran saja sudah harus nemenin seharian dan nggak boleh ngilang barang sepuluh menit saja, gimana kalau sudah menikah? Duh, saya bisa membayangkan betapa nggak nyamannya hubungan yang terlihat seperti burung dalam sangkar itu. Sekalian saja ditembangkan lagu “Kagome Kagome”. Dijamin auto creepy dah itu hubungan.

Dan lagi, kalau pasangan kita wajib nemenin kita chattingan seharian, gimana dengan kehidupannya?

Gimana dengan tugas rumah atau tugas kuliahnya? Yang paling parah sih, kalau sudah nyangkut kerjaan. Yo misale mbok cekeli terus, mbok kurung neng nduwur telapak tanganmu ae, piye doi nggolek duit? Kalau sedari pacaran saja sudah dibatasi ruang geraknya, gimana doi mau menghidupi dirinya saat ini dan nabung untuk menghidupi kamu kelak? Sungguh, saya nggak ngerti dengan jalan pikiran manusia-manusia yang begini ini.

Yang paling saya takuti sih kalau-kalau ponselnya meledak akibat dioperasikan seharian, nggak pernah lepas dari tangan, teleponan berjam-jam, ditambah sambil nge-charge pula. Beeeh, itu kalau beneran mbledug dan mama saya melihat beritanya, niscaya blio bakal ngomong, “Tuh, makanya jangan main hape terus. Bisa meledak gitu, lho, bahaya” sambil dengan antusiasnya nunjuk-nunjuk layar TV. Ujungnya kebucinan orang lain bakal kena ke saya.

BACA JUGA Segera Keluar dari Lingkaran Pertemanan Toxic Sebelum Kamu yang Dianggap Toxic dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Februari 2021 oleh

Tags: bucinchattinganPacaran
Vivi Wasriani

Vivi Wasriani

Hobi bernapas dan suka makan.

ArtikelTerkait

Ciputat Date_ Sebuah Panduan dan Rekomendasi Tempat Ngedate di Ciputat terminal mojok

Ciputat Date: Sebuah Panduan dan Rekomendasi Tempat Ngedate di Ciputat

11 April 2021
ngebucin uang

Biaya Ngebucin Mahal, Orang Miskin Dilarang Bucin!

21 September 2019
Hubungan Dilan dan Milea Itu Bukan Relationship Goal tapi Toxic Relationship

Menghitung Pengeluaran Dilan Selama PDKT dengan Milea

17 Juni 2020
bucin dan lpiagu galau

Menjadi Bucin dan Penikmat Lagu Galau adalah Passion Kita (Hah, Kita?)

5 Oktober 2019
cowok patah hati

Terselubung, 5 Tanda Cowok Patah Hati yang Sering Tidak Disadari Olehmu

25 Juli 2019
bucin 4 Rekomendasi Tempat Pacaran di Jogja versi Low Budget terminal mojok.co

Menjadi Bucin Tidak Sebudak Amat pada Cinta yang Anda Kira

15 Januari 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.