Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Hanya Fans Karbitan yang Bilang Mason Mount Anak Emas Lampard

Erfransdo oleh Erfransdo
25 Januari 2021
A A
thomas tuchel chelsea mason mount lampard mojok

chelsea mason mount lampard mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini tim bertabur bintang Chelsea mengalami penurunan performa yang cukup drastis. Dari sepuluh pertandingan terakhir, Chelsea hanya mampu memenangkan empat pertandingan, itu pun hanya melawan tim papan bawah saja, termasuk ketika bertanding di Piala FA. Chelsea tercatat belum pernah menang melawan tim Big Six di musim ini. Dengan skuat yang bertabur bintang, justru Chelsea mengalami permasalahan yang cukup serius dalam hal ketajaman. Mendatangkan Werner dan Mendy tak serta merta membuat Chelsea mudah menceploskan gol dan aman dari kebobolan.

Para pemain Chelsea mungkin akhir-akhir ini sedang mengalami tekanan yang cukup berat. Terlebih beberapa pemain bintang yang belum menunjukkan performa terbaiknya. Sebut saja Timo Werner dan Kai Havertz yang tampil melempem di Premier League. Duo bintang Jerman itu belum memenuhi ekspektasi untuk bisa membawa Chelsea setidaknya bertengger di empat besar klasemen Premier League. Bahkan Chelsea hanya berbeda dua poin dengan Arsenal yang memiliki masalah cukup besar bersama Arteta di musim ini.

Di tengah menurunnya permainan Chelsea, justru pemain yang dibenci karena dituduh menjadi anak kesayangan Lampard yaitu Mason Mount membuktikan kualitas terbaiknya. Ia selalu berada di lapangan bukan karena embel-embel anak kesayangan pelatih, namun memang karena kualitasnya yang mumpuni. Bahkan di antara para pemain Chelsea yang lain, justru Mount lah yang bersinar yang mampu membantu Chelsea meraih hasil positif. Ia salah satu pemain yang menciptakan banyak peluang untuk Chelsea.

Sebagai fans Chelsea saya bingung mengapa banyak yang tidak menyukai Mason Mount hanya karena dia selalu tampil menjadi starter. Toh dia memang layak dipasang sebagai starter dibanding yang lain. Saya curiga bahwa fans Chelsea yang membenci Mount sudah terlanjur diracuni oleh tweet-tweet Coach Justin yang sering dilabeli coach yang bukan coach itu. Bagi saya Mason Mount, setidaknya untuk saat ini, adalah roh bagi permainan Chelsea. Menurunnya performa Timo Werner, Kai Havertz, dan beberapa pemain lainnya, Mason Mount tetap mampu tampil konsisten di atas lapangan.

Beberapa waktu lalu Lampard pernah menjawab pertanyaan dari beberapa jurnalis tentang rumor bahwa Mason Mount yang menjadi anak emasnya karena selalu bermain sepanjang pertandingan. Lampard menjawab bahwa tidak ada hal semacam itu, ia menjalin komunikasi dengan baik dengan semua pemain Chelsea, dan perihal Mount selalu bermain karena memang dia pantas untuk mendapatkannya dilihat dari performanya.

Buat fans Chelsea yang masih ngotot males melihat Mason Mount bermain menjadi starter terus, fix bahwa mereka itu bocil atau fans amatiran. Mereka terlalu naif. Sudah tahu Mount yang paling konsisten permainannya dibanding rekan setimnya, bahkan performanya jauh lebih baik dari Timo Werner dan Kai Havertz, masih aja bocil sok-sokan bilang bahwa Mount anak kesayangan Lampard dan merusak pertandingan. Hadeuhhh.

Sering dimainkan bukan berarti menjadi anak emas, Bro. Kalau konsepnya begitu, pemain lain yang sering main dari menit awal hingga akhir juga itu namanya pemain emas, dong? Ya mikir aja dong. Makanya jangan hanya lihat berita dan nonton sekilas saja, dong. Nonton tuh setiap pertandingan dan lihat hingga selesai. Lihat pemain mana yang lebih banyak nyiptain peluang.

Bagi saya Mason Mount adalah gelandang pekerja keras seperti Hariono sang pengangkut air yang membawa timnya susah payah bangkit namun kurang apresiasi. Bukannya apresiasi, namun malah hujatan yang diterima dirinya oleh fans bocil. Tapi, tentunya doi nggak bakalan ngedengerin hujatan macam itu. Toh dirinya sudah mampu membuktikan kualitasnya di lapangan. Bukan mulut yang berbicara, tapi aksi di lapangan yang membuktikan. Dengan kerja kerasnya doi beberapa kali menjadi man of the match bagi Chelsea. Bahkan pertandingan melawan Fulham beberapa hari kemarin Mason Mount lah yang menjadi satu-satunya pemain yang mencetak gol untuk Chelsea.

Baca Juga:

Dear Joao Felix, Kok Mau, sih, Pindah ke Chelsea? Kayak Nggak Ada Tim Lain Aja

Thomas Tuchel Memang Pantas untuk Dipecat dan Sekarang Adalah Waktu yang Tepat

Dengan kepercayaan dirinya yang tinggi dan kerja kerasnya, tadi malam saat Chelsea melawan Luton Town di Piala FA, Mason Mount dipercaya menjadi skipper untuk Chelsea. Sebuah kepercayaan yang diberikan oleh Lampard kepada pemain mudanya. Saya tidak begitu terkejut melihat lineups dan siapa kaptennya karena Mount memang berhak menerimanya. Di laga tersebut beberapa pemain senior memang tidak dimainkan seperti Azpilicueta yang biasa mengemban ban kapten, begitu pula dengan Kante, Thiago Silva, dan Olivier Giroud. Hanya ada Kurt Zouma yang mungkin bisa mendapat ban kapten itu. Namun, bagi saya Mason Mount adalah pilihan yang tepat.

BACA JUGA Cech Turun Gunung dan Kiper Chelsea yang Makin Linglung dan tulisan Erfransdo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Januari 2021 oleh

Tags: chelseafrank lampardmason mount
Erfransdo

Erfransdo

Lulusan pertanian yang terjun ke dunia media. Peduli isu-isu budaya dan lingkungan. Gemar baca buku dan nonton bola.

ArtikelTerkait

Prediksi Juara Liga Champions Pilihan Pendengar Musik Berdasarkan Band Idolanya MOJOK.CO

Prediksi Juara Liga Champions dari Nasida Ria yang Ditolak Kufaku: Sebuah Drama

2 Agustus 2020
Liverpool

Liverpool yang Arogan, Lupa Diri dan Berpotensi Jadi Leicester City Jilid 2

27 Juli 2020
Willian Borges, Kesulitan Arsenal, dan Berbagai Dilema yang Perlu Dipahami MOJOK.CO

Willian Borges, Kesulitan Arsenal, dan Berbagai Dilema yang Perlu Dipahami

4 Agustus 2020
Arsenal Mesut Ozil, Mohon Maaf, Sudah Waktunya Kamu Pergi MOJOK.CO

Mesut Ozil Mengubah Arsenal Menjadi Padepokan Olah Kebatinan Jelang Final FA Cup

1 Agustus 2020
frank lampard chelsea liga inggris MOJOK.CO

Frank Lampard, Datang di Saat yang Kurang Tepat

21 Juli 2019
fans inggris yang memuakkan football is coming home gareth southgate timnas inggris overrated mojok

Football Is Coming Home Terooos, padahal Juara Aja Belom

1 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.