Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

8 Tradisi Unik Orang Depok yang Masih Ada, meski Sudah Jarang Dilakukan

Sri Hastutiningsih oleh Sri Hastutiningsih
29 Maret 2022
A A
8 Tradisi Unik Orang Depok yang Masih Ada, meski Sudah Jarang Dilakukan Terminal Mojok.co

8 Tradisi Unik Orang Depok yang Masih Ada, meski Sudah Jarang Dilakukan (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi. Tiap daerah atau suku mempunyai tradisi yang biasanya menyimbolkan sesuatu, termasuk di Depok. Tradisi orang Depok itu sangat beragam dan banyak yang merupakan adaptasi dari tradisi suku lain.

Berikut adalah tradisi bagi orang Depok yang harus kalian ketahui. Sebagian tradisi ini masih dilakukan hingga sekarang. Adanya modifikasi pun tidak bermaksud untuk menghilangkan makna dari tradisi tersebut

#1 Rebut dandang

Dalam upacara pernikahan orang Depok ada satu tradisi yang unik. Pasalnya, ia menggabungkan antara seni beladiri dan pantun. Tradisi tersebut bernama rebut dandang. Rebut dandang ini sama halnya dengan tradisi palang pintu. Hanya saja, tradisi palang pintu merupakan sebutan dalam masyarakat Betawi tengahan. Sedangkan dalam masyarakat Betawi pinggiran, seperti di Depok, tradisi yang penuh makna ini disebutnya rebut dandang.

Tradisi rebut dandang ini menggambarkan tantangan atau hambatan yang dihadapi mempelai pria ketika akan menikahi mempelai wanita. Masing-masing mempelai membawa jawara lalu dua jawara ini akan berbalas pantun dan adu seni beladiri. Jawara dari pihak perempuan akan berusaha merebut dandang yang dibawa oleh jawara dari pihak perempuan.

Setelah dandang berhasil direbut oleh jawara dari pihak mempelai laki-laki, mempelai laki-laki akan bersanding dengan mempelai perempuan. Hal ini berarti mempelai laki-laki telah berhasil menghadapi tantangan atau hambatan.

#2 Sawer pengantin

Salah satu tradisi dalam upacara pernikahan di masyarakat Depok adalah sawer pengantin. Tradisi yang masih banyak dilakukan oleh orang Depok hingga saat ini diadaptasi dari tradisi suku Sunda. Sawer pengantin menyimbolkan bahwa pasangan pengantin jangan lupa untuk bersedekah atau berbagi dengan sesama.

Tradisi yang menambah keseruan upacara pernikahan ini dilakukan dengan menyebarkan beras, kunyit, permen, atau uang logam setelah prosesi akad nikah dan sungkeman. Tradisi tersebut diiringi dengan tembang-tembang penuh nasihat bagi kedua mempelai sebagai bekal untuk berumah tangga.

#3 Ruwahan

Ruwahan atau rowahan adalah tradisi masyarakat Betawi Depok yang dilakukan di akhir bulan Syaban. Tradisi ini bertujuan untuk mendoakan arwah leluhur. Oleh karena itu, kegiatan pada tradisi ruwahan adalah pembacaan doa, tahlil, dan Yasin. Selain itu, ada makan bersama dengan disediakan kudapan khas Betawi, seperti tape uli dan geplak.

Baca Juga:

Menjadi Haji Mabrur di Madura Itu Susah, Harus Berani Menentang Kultur yang Mengatur

Gimik Bentak-Bentakan Saat Ospek, Ketololan yang Diulang-ulang, Lebih Baik Dibuang ke Tong Sampah!

Tradisi ruwahan (Shutterstock.com)

Namun, makin lama hanya sedikit masyarakat Betawi Depok yang masih melakukan tradisi ini. Kalau saya lihat, tradisi ini lebih repot daripada tradisi lainnya. Pasalnya, untuk mengadakan tradisi ini harus mengumpulkan orang, baik saudara atau tetangga. Lalu, mengajak mereka untuk mengaji, berdoa, dan makan bersama. Mungkin karena harus mengumpulkan banyak orang itulah, makin sedikit masyarakat Betawi Depok yang melakukan tradisi ini.

#4 Nyorog

Tradisi nyorog masih banyak dilakukan masyarakat Betawi Depok hingga saat ini. Tradisi nyorog adalah kegiatan mengirimkan makanan kepada saudara yang lebih tua atau orang yang dituakan di sebuah kampung ketika menjelang bulan Ramadan. Jadi nyorog ini dilakukan oleh pihak yang termuda dalam sebuah keluarga.

Sebelumnya, makanan yang dikirimkan adalah makanan buatan sendiri, seperti nasi, sayur, dan lauk pauk yang dikemas dalam rantang. Namun, sekarang banyak yang menggantinya dengan makanan kalengan, seperti biskuit, wafer, dan kudapan praktis lainnya.

#5 Ngored

Tradisi ngored juga masih dilakukan oleh masyarakat Betawi Depok saat ini, bahkan oleh generasi mudanya. Ngored adalah kegiatan berziarah ke makam keluarga ketika menjelang bulan Ramadan. Kegiatan dalam tradisi berziarah tersebut, selain mendoakan orang yang sudah meninggal, juga membersihkan makam.

Tradisi ngored (Shutterstock.com)

Tradisi ngored biasanya dilakukan bersama-sama keluarga besar. Setiap menjelang Ramadan, Kota Depok dilanda kemacetan parah karena masyarakat tumpah ruah keluar rumah untuk melakukan ziarah kubur.

#6 Munggahan

Munggahan bisa disebut akhir dari rangkaian acara menyambut Ramadan karena dilakukan sehari sebelum Ramadan. Dulu dalam melaksanakan munggahan, seluruh keluarga berkumpul di rumah orang tua lalu menikmati sahur pertama bersama. Namun, saat ini tradisi munggah dengan berkumpul di rumah keluarga tidak banyak dilakukan.

Konon, makna dari tradisi munggahan ini sebagai sarana introspeksi diri. Lantas, diharapkan ketika masuk bulan Ramadan sudah dalam kondisi bersih diri dan bersih hati.

#7 Andilan

Andilan mempunyai arti patungan. Tradisi Andilan memang dilakukan dengan patungan yaitu sekelompok masyarakat akan patungan untuk membeli kerbau dan akan dipotong lalu dibagikan menjelang hari raya Idul Fitri. Biasanya kerbau ini dibeli sebulan menjelang Ramadan.

Tradisi ini menyimbolkan kebersamaan dalam memenuhi kebutuhan daging di hari raya. Pasalnya, mulai dari membeli kerbau, merawat, hingga memotongnya dilakukan secara bersama-sama.

Namun, tradisi ini kian jarang dilakukan. Ini bisa jadi karena ketiadaan lahan untuk memelihara kerbau atau memang generasi muda masyarakat Betawi yang kurang peduli dengan tradisi nenek moyangnya.

#8 Rantangan

Rantang yang biasanya digunakan (Shutterstock.com)

Rantangan adalah tradisi bagi orang Depok yang bertujuan untuk mengantarkan makanan ke sanak saudara yang lebih tua, ke guru, atau orang yang dituakan di kampung. Tradisi ini dilakukan ketika menjelang hari raya Idul Fitri. Makanan yang dihantarkan biasanya berupa hidangan khas betawi, seperti nasi atau ketupat dengan sayur godog dengan semur daging, ikan mas, dan berbagai kudapan khas Betawi.

Meski tradisi rantangan ini masih dilakukan hingga sekarang, tapi terjadi perbedaan dalam hal makanan yang dihantarkan. Kalau dulu berupa makanan hasil masakan sendiri, saat ini diganti dengan makanan lain yang lebih praktis seperti biskuit atau makanan kaleng lainnya.

Adakah tradisi-tradisi di atas yang sama dengan tradisi di daerah kalian?

Penulis: Sri Hastutiningsih
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Maret 2022 oleh

Tags: Orang Depoktradisi
Sri Hastutiningsih

Sri Hastutiningsih

Hanya emak-emak yang kurang pintar.

ArtikelTerkait

Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

17 Agustus 2024
Ketupat Mini Instan Adabi Adalah Solusi buat Kamu yang Nggak Bisa Ikut Tradisi Kupatan di Kampung Halaman terminal mojok

Ketupat Mini Instan Adabi Adalah Solusi buat Kamu yang Nggak Bisa Ikut Tradisi Kupatan di Kampung Halaman

19 Mei 2021
Tradisi Memanggil Hujan dari Tulungagung: Mulai dari Ritual Tiban yang Berdarah-darah hingga Manten Kucing Menggemaskan

Tradisi Memanggil Hujan dari Tulungagung: Mulai dari Ritual Tiban yang Berdarah-darah hingga Manten Kucing Menggemaskan

11 Desember 2024
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi

19 Mei 2020
Penggunaan Kata 'Anjing' dan 'Goblog' untuk Percakapan Bahasa Sunda terminal mojok.co

Penggunaan Kata ‘Anjing’ dan ‘Goblog’ untuk Percakapan Bahasa Sunda

13 Februari 2021
Kebiasaan di Hajatan Pedesaan yang Nggak Masuk Akal kondangan jawa tengah

Kebiasaan di Hajatan Pedesaan yang Nggak Masuk Akal

23 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.