8 Salah Paham yang Kerap Terjadi Terkait Jabodetabek

8 Salah Paham yang Kerap Terjadi Terkait Jabodetabek Terminal Mojok

8 Salah Paham yang Kerap Terjadi Terkait Jabodetabek (Triawanda Tirta Aditya/Shutterstock.com)

Wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) merupakan kawasan yang boleh dibilang pusatnya Indonesia. Segala sesuatu nyaris ada di sana, mulai dari pusat tren, pusat perbelanjaan, pusat kesehatan, pusat pendidikan, dsb. Meski sudah sangat populer dan kerap jadi bahan perbincangan, ternyata masih ada beberapa hal yang kerap disalahpahami terkait Jabodetabek.

Kesalahpahaman ini bukan hanya dilakukan orang-orang yang berada di luar Jabodetabek, namun juga kerap dilakukan orang yang tinggal di Jabodetabek dan bahkan sudah menetap di sana sedari lahir. Hal ini bisa kita maklumi mengingat Jabodetabek merupakan daerah yang luas dan terdiri dari beberapa provinsi, sebut saja DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Jadi, apa saja sih hal-hal terkait Jabodetabek yang sering disalahpahami banyak orang?

#1 Menulis Tanggerang alih-alih Tangerang

Bukan hanya sekali dua kali, saya sering menemukan teman yang berasal dari luar Jabodetabek menulis “Tanggerang” alih-alih Tangerang. Kalau secara pelafalan memang Tangerang seperti dilafalkan dengan Tang-gerang, tapi secara penulisan yang benar adalah Tangerang, bukan Tanggerang.

#2 Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Jakarta

Gerbang utama pelancong asing masuk ke Indonesia adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Bandara ini mendapatkan three letter code dari standar Internasional Air Transport Association (IATA), yaitu CGK. Singkatan CGK ini berasal dari salah satu nama daerah di Jakarta, yakni Cengkareng, yang dianggap banyak orang bahwa lokasi bandara Soetta berada di sana. Tapi, tahukah kalian bahwa Bandara Soetta bukan berada di Cengkareng?

Ketika pertama kali dibangun, Bandara Soetta memang terletak di Cengkareng, atau lebih tepatnya di antara perbatasan Jakarta dengan Tangerang. Oleh karena itu, bandara ini mendapatkan kode CGK dari IATA. Akan tetapi saat ini secara yuridis, Bandara Soetta berlokasi di Tangerang, Provinsi Banten, bukan lagi di Jakarta.

#3 Nggak ada kabupaten di DKI Jakarta

Buat netizen ibu kota yang kerap kali menyebut orang daerah sebagai “orang kabupaten”, asal kalian tahu ya, di DKI Jakarta juga ada kabupaten, lho. Mungkin kalian hanya tahu Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Selain kelima kota administrasi tersebut, ternyata ada satu lagi kabupaten administrasi yang bernama Kepulauan Seribu, lho! Makanya nggak usah menyebut orang daerah sebagai orang kabupaten lagi, ya, wong di Jakarta saja juga ada kabupaten, kok.

#4 Jumlah pulau di Kepulauan Seribu

Sama halnya dengan Lawang Sewu di Semarang yang nggak memiliki jumlah pintu sampai seribu, begitu pula kabupaten administrasi Kepulauan Seribu di DKI Jakarta. Kepulauan Seribu hanya memiliki pulau sebanyak 110 pulau. Jumlah tersebut tentu masih kurang banyak untuk menembus angka seribu. Jadi, buat kalian yang masih berpikiran Kepulauan Seribu dinamai demikian karena terdiri dari seribu pulau, kalian salah.

#5 Bekasi, Bogor, dan Tangerang adalah nama kota

Ada tiga daerah di Jabodetabek yang namanya bukan hanya nama sebuah kota. Ketiga daerah itu adalah Bekasi, Bogor, dan Tangerang. Daerah-daerah yang saya sebutkan ini selain menjadi nama kota, juga jadi nama kabupaten, lho. Ada Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Sementara Tangerang terbagi menjadi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

#6 Cikarang adalah nama kabupaten/kota

Saking terkenalnya kawasan industri di Cikarang, banyak orang yang beranggapan bahwa Cikarang adalah sebuah kabupaten/kota. Sayangnya, anggapan tersebut kurang tepat lantaran Cikarang merupakan bagian dari Kabupaten Bekasi. Nama Cikarang sendiri merupakan nama kecamatan yang berada di Kabupaten Bekasi.

#7 Stasiun Citayam

Tak sedikit orang yang menyatakan bahwa Stasiun Citayam berada di Bogor. Sebenarnya pernyataan tersebut kurang tepat, sebab lokasi Stasiun Citayam sendiri sebenarnya berada di perbatasan antara Depok dan Bogor. Di sisi utara stasiun ini adalah wilayah Kota Depok, sementara sisi selatan dari stasiun ini adalah wilayah Kabupaten Bogor. Selain itu, Stasiun Citayam kerap dilafalkan menjadi Citayem, padahal yang benar ya Citayam.

#8 Universitas Indonesia di Depok

Kita sedang membahas Kota Depok ya, bukan Kecamatan Depok yang berada di Jogja, Gaes. Adalah kurang tepat bila mengatakan Universitas Indonesia (UI) berada di Depok. Pasalnya, ada fakultas dari UI yang nggak berada di Depok. Fakultas tersebut adalah Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi yang berada di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Sekarang sudah tahu kan beberapa hal terkait Jabodetabek yang kerap disalahpahami? Kalau kalian punya info tambahan, silakan sampaikan di kolom komentar, ya.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Salah Paham yang Kerap Terjadi Terkait Pulau Sulawesi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version