8 Kuliner Khas Riau yang Perlu Dicoba

8 Kuliner Khas Riau yang Perlu Dicoba Terminal Mojok

8 Kuliner Khas Riau yang Perlu Dicoba (Unsplash.com)

Provinsi Riau termasuk provinsi di Indonesia yang memiliki kuliner khas yang unik. Buat saya yang berasal dari Jawa, kebanyakan makanan di sini memang terasa sangat asing. Cara memasaknya pun punya keunikan dan kekhasan. Oh ya, banyak penduduk di sini juga yang masih menggunakan cara masak tradisional menggunakan tungku. Di kampung suami saya, misalnya. Masyarakat di sini masih memasak air minum, membakar ikan, dan memasak berbagai menu besar menggunakan tungku. Nah, berikut adalah kuliner khas Riau yang perlu dicoba apabila kalian berkunjung ke Bumi Lancang Kuning ini.

#1 Ketan talam durian

Durian berlimpah ruah di Riau sehingga banyak olahan kuliner khas dari durian, salah satunya talam durian. Ketan talam durian terdiri dari dua lapisan, lapisan bawah adalah ketan putih, sementara lapisan atasnya adalah talam durian. Penganan satu ini wajib banget dijadikan oleh-oleh apabila kalian berkunjung ke Riau.

Meski ketan talam durian termasuk jajanan tradisional, kemasannya cukup mewah lho lantaran biasa dijadikan oleh-oleh. Harga sekotak ketan talam durian ini sekitar Rp45.000. Soal rasa sih jangan diragukan. Saya pernah membawakan jajanan ini untuk keluarga di Jawa, alhasil mereka semua ketagihan.

#2 Bolu kemojo

Mendengar namanya pertama kali, saya seperti mendengar bahasa Jawa, namun ini adalah kuliner khas Riau. Terbuat dari tepung terigu, santan, telur, dan air daun suji plus pandan, membuat bolu kemojo berwarna hijau. Kalau menurut saya sih rasanya mirip kue lumpur. Meski namanya bolu, bolu kemojo termasuk dalam keluarga kue basah.

#3 Mi sagu

Mi ini berasal dari daerah Meranti, Riau, namun mi ini bisa ditemukan dengan mudah di seluruh Riau. Pasar tradisional yang ada di Riau pasti menjual mi ini. Mi sagu terbuat dari tepung sagu, warnanya agak keabuan yang menandakan bahwa mi ini murni tanpa proses pemutihan (bleaching). Saat mentah penampakannya kering seperti karet gelang berwarna abu. Setelah dimasak, teksturnya jadi lembut, lembek, dan kenyal sekali. Mi sagu bebas pengawet dan bisa tahan hingga 3 bulan.

#4 Kerupuk sagu

Masih tentang sagu, kuliner khas Riau lainnya adalah kerupuk sagu. Kerupuk ini berasal dari daerah Kuansing (Kuantan Singingi). Kerupuk sagu terbuat dari tepung sagu dan berwarna keabuan, kadang diberi pewarna hijau dan merah. Cara menggoreng kerupuk sagu berbeda dari cara menggoreng kerupuk pada umumnya. Jika kerupuk biasa digoreng saat minyak panas, kerupuk sagu sebaiknya digoreng saat minyak belum panas karena nggak mudah mengembang. Sehingga ketika minyak panas, kerupuknya sudah mengembang sempurna.

#5 Kokek asam durian (sambal asam durian)

Kokek asam durian adalah sejenis sambal khas Rokan Hulu, Riau. Sama seperti namanya, cara membuatnya pun sangat unik. Durian difermentasi terlebih dulu hingga rasanya asam. Selanjutnya, tumbuk cabai di atas cobek bersama dengan asam durian tadi. Durian akan membuat sambal ini lengket di batu cobek. Kemudian batu cobek tersebut diletakkan secara terbalik di atas tungku perapian. Sambal dan asam durian dibiarkan di atas tungku hingga matang dan wanginya menusuk hidung. Rasa sambalnya asam dengan harum durian yang kuat.

#6 Paih bada

Paih artinya pepes, sedangkan bada adalah sejenis ikan air sungai yang hidup di daerah Riau. Cara memasak makanan satu ini cukup mudah. Ikan bada diberi bumbu lengkap lalu dibungkus daun pisang, selanjutnya dibakar di atas tungku.

#7 Gulai pukasam

Gulai pukasam adalah gulai ikan yang dibusukkan. Ikan yang dipakai untuk gulai pukasam bisa ikan jenis apa saja. Gulainya agak kehitaman karena ikan yang sudah membusuk. Kuliner satu ini merupakan kuliner khas Rokan Hulu, Riau. Namun setelah saya cek, ternyata kuliner ini tersebar di daerah Melayu (Sumatra, Kalimantan, Malaysia). Penyebutannya pun agak berbeda, di tempat lain disebut dengan pekasam. Pekasam adalah ikan yang difermentasikan dengan garam, gula aren, dll. Sementara di Rokan Hulu ikannya dibiarkan busuk tanpa bahan fermentasi lain.

#8 Gulai kacang hijau

Biasanya kacang hijau dimasak jadi bubur ditambah ketan hitam dan rasanya manis. Di Rokan Hulu, Riau, kacang hijau justru dijadikan menu pendamping nasi. Kacang hijau dimasak jadi gulai dengan santan kental. Biasanya gulai ini ditambah ayam, ikan, atau sapi. Umumnya gulai di sini juga diberi cabai dan berwarna kemerahan.

Nah, itulah delapan kuliner khas Riau yang perlu kalian cicipi jika berkunjung ke sini. Semuanya kedengaran unik dan berbeda, bukan? Yuk, kapan mau ke Riau?

Penulis: Mahdiya Az Zahra
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version