7 Skincare Lokal yang Sering Disangka Merek Luar

7 Skincare Lokal yang Sering Disangka Merek Luar Terminal Mojok

7 Skincare Lokal yang Sering Disangka Merek Luar (Unsplash.com)

Ternyata sederet merek ini adalah skincare lokal, bukan merek luar negeri, Girls!

Masuknya budaya pop Korea di Indonesia tak hanya memberikan warna lain di industri hiburan seperti musik dan drama. Lebih dari itu, Korean Wave (Hallyu) yang menginvasi tanah air sekitar belasan tahun lalu sedikit banyak mempengaruhi industri kecantikan di Indonesia. Bagaimana tidak? Kulit para idol K-Pop yang tampak sempurna bikin ngiler masyarakat Indonesia untuk mencicipi berbagai produk skincare asal Negeri Ginseng.

Lambat laun, para pemain bisnis di ranah kecantikan memanfaatkan tren tersebut guna melariskan produk mereka yang sejatinya adalah produk lokal. Tak hanya menggunakan brand ambassador asal Korea, nama produk serta kemasan pun dibuat menyerupai brand skincare asal luar negeri, termasuk Korea Selatan. Sekadar untuk menambah wawasan, tidak ada salahnya kita mengenal beberapa label skincare lokal berikut yang kerap dianggap berasal dari luar negeri.

#1 Avoskin

Meski namanya terkesan bukan keluaran perusahaan lokal, Avoskin merupakan merek produk perawatan kulit yang berasal dari dalam negeri. Label ini berada di bawah naungan PT AVO Innovation & Technology yang didirikan oleh Anugrah Pakerti. Penggunaan nama yang terkesan internasional ini merupakan salah satu branding strategy yang diterapkan agar mampu bersaing dengan berbagai merek skincare yang telah eksis sebelumnya.

Buktinya hingga saat ini, Avoskin masih memiliki banyak pelanggan setia meski harga yang ditawarkan bisa dibilang premium. Selain namanya yang terkesan eksklusif, keunggulan produk Avoskin lainnya adalah varian produknya yang cukup banyak. Di samping itu, Avoskin menerapkan kebijakan cruelty free untuk setiap produk yang diluncurkannya.

#2 Azarine

Menggandeng aktor ganteng populer asal Korea Selatan sebagai brand ambassador, Lee Min Hoo, sukses menjadikan Azarine disangka sebagai skincare buatan negara asal grup pop Blackpink tersebut. Dari strategi brandingnya, tampaknya Azarine memang memanfaatkan fanatisme masyarakat Indonesia terhadap apa pun yang berbau Korea Selatan, termasuk dalam urusan produk perawatan wajah. Di samping itu, konsep country of origin tentang keunggulan produk luar negeri sepertinya memang masih efektif diterapkan di Indonesia.

Bukan hanya Lee Min Hoo, Azarine juga secara cerdas berkolaborasi dengan BT21 yang merupakan ikon grup K-Pop kelas internasional, BTS, saat membuat produk body serum sunscreen yang diluncurkan belum lama ini. Perusahaan sepertinya tahu betul bahwa base BTS di Indonesia sangat besar dan umumnya produk yang bekerja sama dengan BTS akan laris manis di pasaran. Salah satu keunggulannya lagi, harga produk Azarine terhitung terjangkau bahkan bagi golongan pelajar sekalipun.

#3 Lacoco

Produk sepersaudaraan Avoskin ini juga sering disangka orang bukan skincare lokal. Tak heran, Lacoco En Nature memang nama yang cenderung tidak lazim di telinga orang Indonesia sehingga sering disalahartikan sebagai produk impor. Memiliki karakter yang hampir sama dengan Avoskin, packaging Lacoco juga dibuat sedemikan rupa sehingga tampak mahal serta menawan.

Lacoco sendiri didirikan pada tahun 2017 yang konsisten menawarkan produk kecantikan dengan bahan terbaik dari alam. Tidak heran, harganya pun terhitung cukup tinggi untuk hitungan skincare lokal. Namun tentu saja, harga yang terbilang mahal ini sebanding dengan kualitasnya. Pun, botolnya yang cakep nggak akan bikin malu buat dipajang di meja rias.

#4 The Aubree

Selanjutnya, skincare lokal lainnya yang patut diperhitungkan serta sering dikira produk luar adalah The Aubree. Label skincare yang diciptakan oleh Mia Emilya pada tahun 2016 ini mulanya berawal dari bisnis kecil dengan nama Pampering Day. Lambat laun, pendiri merek ini mengubah namanya menjadi The Aubree seperti sekarang yang sukses membawa skincare ini menjadi salah satu skincare lokal yang mempunyai banyak pelanggan loyal.

Dilihat dari segi kemasannya, The Aubree memiliki konsep clean dan minimalis yang justru membuat produknya terkesan mahal. Padahal ditilik dari segi harga, banyak produk The Aubree yang masih terjangkau isi kantong mahasiswa. Desain kemasan yang sederhana ini sesuai dengan tujuan Mia Emilya yang menyasar perempuan muda di usia kerja yang peduli terhadap kesehatan serta kecantikan kulit di tengah kesibukan mereka.

#5 Sensatia Botanicals

Label skincare selanjutnya yang sering dikira produk luar negeri adalah Sensatia Botanicals. Merek yang namanya berbau back to nature ini berasal dari Karangasem, Bali, pada tahun 2000. Sebagaimana namanya, Sensatia Botanical berupaya menghadirkan produk perawatan kulit yang terbuat dari bahan-bahan alami.

Namun anggapan bahwa merek ini ada sentuhan kebarat-baratannya memang sebagian benar adanya. Pasalnya, pendiri Sensatia Botanicals adalah Michael R. Lorenti Jr. yang berasal dari Amerika. Terpukau dengan kekayaan alam Bali menginspirasi blio untuk menciptakan produk lokal dari Pulau Dewata. Agar kesan alami makin menonjol, kemasan produk Sensatia Botanicals didominasi dengan warna botol kecokelatan serta label berwarna hijau pupus.

#6 Kleveru

Kleveru mungkin menjadi salah satu skincare lokal yang banyak mengecoh pembelinya. Selain namanya yang unik, kemasan Kleveru yang minimalis dengan dominasi warna putih dan tulisan berwarna hitam sering membuat orang salah mengira produk ini berasal dari luar negeri. Sebagai brand lokal, Kleveru tidak hanya mengandalkan nama keren dan packaging mewah, tetapi juga kandungan produk yang juara.

Salah satu keunggulan kompetitif Kleveru adalah konsistensinya menelurkan produk perawatan kecantikan khusus bagi kulit sensitif. Brand yang didirikan oleh Imelda Suryaningsih ini menetapkan strategi harga khusus kelas menengah. Oleh sebab itu, banyak produk Kleveru yang menjadi subtitusi sejumlah produk luar berharga jauh lebih mahal yang diperuntukkan bagi pemilik kulit sensitif.

#7 Somethinc

Brand terakhir ini tentu sudah tidak asing lagi bagi para beauty enthusiast di Indonesia. Namanya yang unik kerap membuat orang beranggapan produk ini bukanlah buatan lokal. Faktanya, Somethinc adalah produk dalam negeri besutan Irene Ursula. Tampaknya, pendiri brand ini memang menginginkan pelanggannya mengira produk tersebut bukan berasal dari Indonesia. Atau setidaknya ingin mengisyaratkan bahwa peroduk Somethinc memiliki kualitas setara produk Internasional.

Bukan tanpa alasan. Sebab, kemasan produk Somethinc sendiri mengingatkan banyak orang terhadap packaging The Ordinary yang berasal dari Kanada. Selain itu, brand ambassador yang dipilih pun adalah Han So Hee, seorang aktris cantik ternama dari Korea Selatan yang namanya mencuat lewat drakor The World of the Married tahun 2020 lalu. Namun demikian, kualitas produk Somethinc memang layak diacungi jempol. Selain telah lulus uji BPOM, Somethinc juga telah memperoleh sertifikasi halal dari MUI.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 7 Toko Skincare Lokal di Shopee yang Produknya Dijamin Original.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version