Pertama tayang 2011 silam, Stand Up Comedy Indonesia atau SUCI Kompas TV, merupakan ajang pencarian bakat komika terbaik di Indonesia. Bukan hanya komika-komika terbaik, tapi juga penampilan-penampilan terbaik komika di Indonesia. Wajar, sistem eliminasi yang dilakukan hanya oleh juri, membuat komika berlomba-lomba membuat penampilan terbaik di setiap show-nya. Tingkat kesulitan pun bertambah karena ada tema di setiap show-nya.
Sudah tak terhitung berapa penampilan komika yang saya tonton. Dari sekian banyak penampilan tersebut, pasti akan ada yang selalu nempel di kepala, bukan hanya perkara lucu yang jadi syarat mutlak komika bertahan di panggung SUCI Kompas TV. Layaknya sepak bola, tentu kita tak hanya akan mengingat gol cantik Messi di Final Liga Champions 2009, wajar pula jika kita mengingat gol kontroversial tangan Tuhan Maradona.
Menyambut SUCI IX Kompas TV yang akan digulirkan bulan Januari ini, telah saya kumpulkan penampilan-penampilan komika paling berkesan selama delapan musim SUCI Kompas TV agar kita mengingat kembali betapa epiknya penampilan orang-orang ini kala itu.
#1 Ryan Andriandhy di grand final SUCI 1
Ryan dikenal lekat dengan skill impersonate-nya. Dari Doraemon hingga Karni Ilyas, Ryan selalu apik menirukannya. Dan final dengan tema “juara”, berawal dari bit Akbar sang lawan yang katanya “Juara jangan dielu-elukan, harus digue-guekan.” Dibalas dengan Ryan “Juara digue-guekan? artinya di-Akbar-Akbarkan? Emang dia doang yang bisa jadi Akbar?”
Ryan lalu mengambil topi newsboy sebagai ciri khas Akbar di SUCI 1. “Nyiahhh” suara Ryan yang menirukan Akbar berhasil mengguncang Teater Tanah Airku. Penampilannya juga sukses mengantarkan Ryan sebagai juara musim pertama.
#2 Gilbhas grand final SUCI 2
Kembali lagi ke Ryan, penampilan Gilbhas malam itu tak lepas dari penampilan Ryan yang selalu diingat, maka Gilbhas membuat konsep, “tampil beda” dengan rap comedy. Gilbhas menyuruh penonton SUCI Kompas TV di studio untuk mengiringinya melakukan rap dengan tepuk tangan, bak lagu “We Will Rock You” Queen dan “Roman Picisan” Dewa 19. Gilbhas memperkenalkan sekaligus me-roasting kontestan lain. Meski epic, konon penampilannya ini membuat malu Gilbhas hingga kini.
#3 Fico show 1 SUCI 3
Salah satu pemampilan paling absurd di panggung SUCI Kompas TV ya penampilan Fico. Dari salam pembuka “assalamualaikum” dengan intonasinya yang unik sungguh membuat Usmar Ismail bergetar. Tak sampai di situ, bit Fico soal “pengin melihara robot” merupakan bit ter-absurd dan aneh sekaligus salah satu penampilannya yang paling pecah.
Menariknya, di balik kesuksesan malam itu, ternyata materinya sempat diragukan Arif Didu sebagai mentor combud-nya (comedy buddy) yang katanya terlalu aneh dan riskan. Tapi, Fico menjawab keraguan itu.
#4 Dodit Mulyanto show 6 SUCI 4
“Selamat malam sanak famili.” Dengan tema “Pemilu”, Dodit memainkan perannya seperti biasa. Suara medok, riffing penonton, dan memainkan biola-nya. Penampilannya berjalan mulus dan baik-baik saja. Sampai Dodit mengacungkan jari kelingking dengan tinta, seperti orang selepas dari bilik suara. “Gaes, jangan lupa, kita harus…” hening sesaat, Dodit membuka jari tangannya yang terkepal, “…servis printer.”
Balai Kartini bak kejatuhan meteor, ricuh dan pecah. Bit “servis printer” konon merupakan salah satu tawa terpanjang di panggung SUCI Kompas TV. Tak berhenti, saat penjurian, Raditya Dika turut memeriahkan malam itu. “Kalau ketawa, ketawa aja, itu kumis lu udah bergetar. Lepaskan aku Dodit, Lepaskan!” Roasting-an Radit bukan hanya menambah gemuruh tawa, tapi menjadi keran pembuka perseteruannya dengan Dodit pada materi-materi stand up comedy Dodit selanjutnya.
#5 Abdur grand final SUCI 4
Penampilan Abdur ketika itu adalah stand up comedy yang lebih mirip orasi. Dalam orasinya, Abdur menarasikan Indonesia ibarat kapal tua, presiden sebagai nakhoda, enam nakhoda kala itu dinilainya belum berhasil membawa kapalnya berlabuh di pulau kesejahteraan. Meminjam komentar Indro Warkop ke Wira di SUCI 5, penampilan Abdur malam itu juga layak disebut “stand up weah”, minim tawa, namun banyak tepuk tangan.
Tapi persetan soal itu, saya selalu dibuat merinding melihat kembali penampilan Abdur dengan latar panggung gelap dan lampu sorot Balai Kartini.
#6 Indra Jegel show 5 SUCI 6
“Petir bukan sembarang petir,” membuka salah satu show underrated Indra Jegel dengan tema “film”. Act out dan impersonate Mike Lewis serta Herjunot Ali di film Tenggelamnya Kapal van der Wijck membuat Balai Sarbini pecah. Salah satu bit terbaiknya “Nyari kunci motor” berhasil membuat tawa panjang di panggung SUCI Kompas TV.
#7 Dana show 12 SUCI 6
Dengan tema “makanan”, Dana berhasil membawakan dengan sudut pandangnya sebagai orang dusun serta diksi-diksi andalannya. Salah satu bit terbaiknya adalah ketika ia meng-impersonate pidato Barack Obama “Saya suka sate, baksooo.” Tawa penonton pecah saat Dana melanjutkannya dengan diksi “kampas kopling” dan “tromol Ninja”.
Setidaknya itulah beberapa penampilan stand up comedy SUCI Kompas TV yang paling berkesan dan layak menyandang gelar “kompor gas” dari Om Indro. Harapannya bakal ada tawa yang kembali pecah di SUCI mendatang dengan tema-tema yang lebih menyentil, kreatif, dan tentu saja lucu.
BACA JUGA Kiat Memahami Perbedaan Solo, Surakarta, Solo Baru, dan Kartasura dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.