7 Lagu Luar Negeri yang Punya Vibes Mirip Lagu Indonesia

7 Lagu Luar Negeri yang Punya Vibes Mirip Lagu Indonesia Terminal Mojok

7 Lagu Luar Negeri yang Punya Vibes Mirip Lagu Indonesia (Unsplash.com)

Tak ada yang baru di bawah matahari. Ungkapan ini seolah jadi salah satu prinsip yang cukup penting dalam dunia pengkaryaan, entah musik, sastra, atau film. Maka tak heran jika ada sebuah karya yang mirip dengan karya-karya sebelumnya, dan kerap terjebak dalam pertanyaan: apakah ini plagiat atau tidak. Batas antara inspirasi dan plagiasi juga kadang menjadi bias, sehingga ungkapan di atas kerap menjadi tameng. Tak ada masalah dengan kemiripan antar-karya. Asalkan nggak mirip plek ketiplek, harusnya sih aman-aman saja dari tuduhan plagiasi.

Lagu jadi salah satu entitas yang kerap berada dalam pusaran ini. Tak jarang kita menjumpai lagu-lagu yang—setelah didengarkan dengan sangat saksama—mirip dengan lagu lain. Lagu “Cinta Ini Membunuhku” dari d’Masiv misalnya yang kerap dianggap mirip salah satu lagu luar negeri milik My Chemical Romance yang berjudul “I Don’t Love You”. Yah, meskipun nggak sampai melebihi batas plagiasi, adanya kemiripan ini kadang sedikit mencoreng lagu dan musisi yang berkaitan.

Adalah perbedaan perkembangan industri musik tanah air dengan luar negeri yang membuat lagu Indonesia kerap memiliki kemiripan dengan lagu luar negeri. Nggak ada masalah juga sebenarnya, lha wong kebanyakan musisi Indonesia juga terinspirasi dari musisi luar negeri, kok. Apalagi yang punya genre sama, ya pasti akan ada kemiripan.

Tapi, pernah nggak menemui lagu luar negeri yang mirip lagu Indonesia? Kalau secara musik dan lirik, mungkin nyaris nggak ada, tapi kalau secara vibes atau suasana? Nah, setidaknya saya mencatat ada 7 lagu luar negeri yang punya vibes mirip lagu Indonesia. Apa saja, ya?

#1 Sunday Best – Surfaces

Beberapa tahun lalu, lagu ini sempat jadi primadona diputar di mana-mana dan dijadikan lagu latar untuk berbagai macam video. Bahkan saya yang nggak tahu siapa Surfaces saja bisa hafal lagu ini saking seringnya saya dengerin. Tapi kalau didengarkan lebih saksama, lagu ini kok ya mirip lagu-lagu remix (biasanya lagu dangdut) yang berseliweran di TikTok. Nggak ada spesifik mirip lagu apa, sih, tapi vibes-nya itu lho, sama-sama bikin pengin joget. Iya, kan?

#2 Taking Off – One Ok Rock

Saya sih nggak ngikutin One Ok Rock, tapi saya suka satu lagu mereka yang berjudul “Taking Off”. Saya lupa pertama kali mendengarnya di mana, tapi lagu ini langsung nyantol di kepala saya. Apalagi bagian reff-nya yang jadi bagian favorit saya.

Lagu yang dibawakan oleh band rock Jepang yang dibentuk tahun 2005 ini punya vibes mirip Saint Loco. Apalagi kalau setelah dengerin “Taking Off”, kita langsung dengerin “Terapi Energi”-nya Saint Loco. Bedanya nggak ada part rap di lagu “Taking Off”.

#3 Congratulation – Day6

Secara musik, “Congratulation” milik Day6 dan “Mimpi yang Sempurna” dari Peterpan—sekarang Noah—memang berbeda. Ketukannya beda (“Mimpi yang Sempurna” lebih cepat daripada “Congratulation”), era musiknya berbeda, produksinya juga berbeda. Tapi, dua lagu ini vibes-nya serupa. Sama-sama merupakan lagu yang enak buat dinyanyikan bareng sambil mabuk dan nangis. Plus isian gitar dari kedua lagu ini sama enaknya.

#4 The Spirit Carries On – Dream Theater

Lagu luar negeri selanjutnya yang mirip dengan lagu Indonesia adalah lagu dari grup band yang baru saja konser di Stadion Manahan Solo kemarin, yakni lagu “The Spirit Carries On” milik Dream Theater. Lagu ini vibes-nya mirip dengan “Syair Kehidupan”-nya God Bless.

Wah, sudah sama-sama band legendaris, diisi personel andal, plus punya deretan lagu yang keren parah. Baik “The Spirit Carries On” dan “Syair Kehidupan” sama-sama pas buat berkontemplasi. Kalau kita sedang suntuk, pengin merenung, nah, dua lagu ini cocok banget disandingkan. Seandainya dua band ini berkolaborasi dalam satu panggung, pasti pecah banget, sih.

#5 Traitor – Olivia Rodrigo

Olivia Rodrigo mungkin sukses membuat kita sebagai pendengar baper dengan cerita cintanya yang tragis melalui lagu “Traitor”. Namun, orang Indonesia juga punya Kerispatih untuk urusan baper-baperan kayak gini.

Seandainya lagu “Traitor” dan “Bila Rasaku Ini Rasamu” dinyanyikan secara berurutan, mungkin kita bakal karaokean bareng sambil misuh-misuh karena dikhianati pasangan. “You betrayed me. And I know that you’ll never feel sorry” disambung sama “Sanggupkah engkau menahan sakitnya terkhianati cinta yang kau jaga?” Ah elah, jadi pengin nangis, kan.

#6 For What Is Worth – Liam Gallagher

Sejak cabut dari Oasis, Liam Gallagher jalan sendiri. Album As You Were yang dirilis tahun 2017 lalu jadi pembuktiannya dan lagu “For What Is Worth” adalah salah satu lagu andalannya.

Lagu luar negeri satu ini punya vibes yang mirip dengan lagu “Maafkan” Slank. Temanya sama, sudah gitu keduanya juga dibalut dengan musik rock dan vokal yang khas pula. Mendengar dua lagu ini rasanya kok bikin kita pengin minta maaf pada seseorang atas kesalahan yang sudah kita perbuat selama ini. Mana dua-duanya enak didengerin pula.

#7 You’re Gonna Live Forever In Me – John Mayer

Lagu luar negeri selanjutnya yang punya vibes mirip lagu Indonesia adalah “You’re Gonna Live Forever In Me” milik John Mayer. Lagu ini mirip dengan lagu “Sedih Tak Berujung”-nya Glenn Fredly. Kedua musisi ini memang jagoan sih bikin lagu sedih.

“You’re Gonna Live Forever In Me” sukses bikin kita yang pernah ditinggal pasangan jadi baper. Beberapa tahun sebelumnya, Glenn Fredly juga sukses bikin kita baper dengan lagu “Sedih Tak Berujung”. Pas, deh, seandainya kita mengumpulkan pasukan patah hati dalam sebuah ruangan karaoke dan menyanyikan dua lagu ini berurutan, dijamin yang ada hanya banjir air mata!

Kalian boleh setuju atau nggak setuju dengan 7 lagu luar negeri dengan vibes mirip lagu Indonesia yang saya ungkapkan di atas. Kalau kalian punya rekomendasi lagu lainnya, coba sini kasih tahu saya. Tenang, kemiripan vibes sebuah lagu dengan lagu lainnya nggak kita anggap sebagai plagiasi, kok.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 8 Lagu Indonesia yang Tak Lekang oleh Waktu.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version