Bulan yang berakhiran dengan “ber” konon identik dengan musim penghujan, meski ada satu bulan dengan akhiran “ber” yang ngeyel dan masih kemarau. September sudah kelar beberapa waktu lalu, datanglah Oktober yang mulai membawa langit mendung. Jogja khususnya, karena saya tinggal di sana, sudah sering hujan beberapa kali. Nah, demi menyambut penghujan, saya sudah membuat daftar rekomendasi kegiatan saat hujan untuk mengatasi kebingungan ketika rintik air mak bedunduk datang. Kegiatan ini membuat kalian terlepas dari mandatory post galau dan foto kaca penuh rintik yang sudah terlalu biasa itu.
Kegiatan saat hujan #1 Hujan-hujanan
Hujan-hujanan masuk daftar teratas kegiatan yang kudu dilakukan saat hujan. Perasaan dingin krenyes-krenyes dan sensasi pertanda masuk angin pasti terasa, tapi itu semua sangat menyenangkan. Apalagi kalau di film-film, hujan selalu dihadirkan untuk menambah kesan dramatis. Makanya bagi kalian semua yang mendamba sesuatu yang dramatis, hujan-hujanan adalah kegiatan yang wajib dilakukan.
Masih ingat film lama berjudul Singing in The Rain? Ada adegan ikonik saat sang tokoh utama jalan pulang sambil nari dan nyanyi-nyanyi kegirangan sehabis dicium pujaan hatinya. Nah, adegan semacam itu juga bisa dilakuin kalian semua biar berasa lagi ada di film.
Kegiatan saat hujan #2 Benerin genteng bocor
Yang satu ini sungguh realistis. Genteng bocor adalah kawan lama yang selalu datang bersamaan dengan penghujan. Makanya kalo hujan tiba-tiba datang dan air mengucur melalui sela-sela genteng, sudah sepatutnya untuk naik dan benerin tuh genteng. Kecuali mau nunggu reda dengan konsekuensi air menggenang di mana-mana.
Kegiatan saat hujan #3 Masak Mie Sedaap
Mohon maaf nggak nyebut Indomie, hahaha. Sudah terlalu lumrah manusia di luar sana yang bikin Indomie pas hujan-hujan. Makanya biar pengalaman saat hujan turun lebih variatif, memasak Mie Sedaap alih-alih Indomie, sungguh layak dilakukan. Masak Mie Sedaap juga gampang, tinggal buka bungkusnya, tuang ke mangkok, siram air panas, masukin bumbu, dan tunggu beberapa menit pasti sudah matang, nggak kayak Indomie yang susah banget matangnya kalau cuma diseduh air panas.
Kegiatan saat hujan #4 Main ke rumah Lek Gato
Siapa pula Lek Gato ini, dan apa pentingnya datang ke rumah blio? Sekedar info saja, Lek Gato adalah tetangga saya yang berrambut gondrong. Orangnya jenaka, memiliki tingkat literasi yang mayan tinggi, dan sering memasok berdus-dus Mie Sedaap. Jadi datanglah ke rumah Lek Gato apabila hujan turun dan ternyata kalian nggak ada stok Mie Sedaap.
Kalau kalian bukan tetangga saya, kalian bisa mencari Lek Gato-Lek Gato lain di sekitar tempat tinggal. Menantang bukan?
Kegiatan saat hujan #5 Tidur
Kalau kalian nggak punya stok Mie Sedaap dan ternyata main ke rumah Lek Gato itu kejauhan, pun kalian nggak tau di mana rumah Lek Gato, maka tiduran di kamar adalah kegiatan yang menyenangkan. Tiduran sambil dengerin gemercik hujan itu romantis banget, apalagi sambil mengingat masa-masa mbribik gebetan. Kalau udah tidur-tiduran pas hujan turun, sudah pasti bakal ketiduran juga, dan itu sungguhlah kegiatan yang sangat direkomendasikan apabila hujan turun.
Kegiatan saat hujan #6 Menghitung kecepatan hujan turun
Asli, ini perlu untuk diketahui. Sekadar menjawab keingintahuan atau buat bahan basa basi bangsat pas PDKT ke bribikan. Jadi gini nih ya, saya mencoba mencari tahu seberapa cepat hujan jatuh dan mendapatkan fakta bahwa hujan turun dengan pola gerak jatuh bebas. kecepatan pastinya tidak bisa ditentukan, tetapi bisa dikira-kira berdasarkan ketinggian awan hujan.
Dengan formula gerak jatuh bebas, kita bisa menghitung kecepatan hujan, tetapi dengan asumsi kita abaikan gaya gesek udara. Hasilnya akan berbeda. Kita ambil yang paling mudah. Awan nimbostratus yang biasanya kita sebut sebagai mendung kira-kira ada di ketinggian 2400 meter. Dengan rumus h = vo . t + (1/2) . g . t^2, maka ditemukan hasil bahwa kecepatan hujan turun adalah sekitar tujuh ratus delapan puluh satu kilometer per jam.
Menghitung kecepatan hujan turun mengasyikan bukan? Kegiatan saat hujan yang demikian ini berfaedah.
Kegiatan saat hujan #7 Berteduh
Nah, kalau kita udah tau kecepatan hujan turun, artinya untuk menghindari hujan, kita harus bergerak di atas kecepatan 781 KM per jam itu. Manusia yang bisa bergerak secepat itu barangkali hanya Barry Allen yang sudah mengakses Speed Force dan menjadi The Flash. Makanya, alih-alih bergerak secepat itu, lebih baik kita cari cara yang gampang buat menghindar dari hujan, yaitu berteduh. Simpel. Kegiataan berteduh saat hujan memang yang paling realistis.
BACA JUGA Pengalaman Masang Google AdSense di Blog dan Dapet Recehan dari Sana dan tulisan Riyanto lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.