Sudah menjadi risiko bahwa daerah yang berada di kaki gunung pastilah punya jalanan yang menantang. Jalanan yang penuh tanjakan dan turunan itu sudah pasti. Selain itu jalanan yang punya risiko longsor, rusak, serta licin juga menjadi tantangan lain. Itulah yang terjadi dengan jalanan atau jalur yang ada di kota Batu dan Malang, atau kerap dipersatukan dengan nama Malang Raya.
Seperti kita tahu, kota Batu dan Malang berada di wilayah kaki gunung. Kalau kota Batu jelas berada di kaki Gunung Arjuno, sedangkan sebagian daerah kabupaten Malang ada di bawah gunung Semeru. Keadaan ini memang membuat Malang Raya jadi daerah dengan hawa sejuk, sekaligus menjadi daerah dengan beberapa jalanan/jalur yang ekstrem, kadang berbahaya, yang kerap jadi lokasi kecelakaan.
Jalanan yang ekstrem dan bahaya di Malang Raya tentu jadi tantangan tersendiri. Keahlian mengemudi yang lebih dari biasanya jelas menjadi kunci. Selain itu, ketelitian dalam meniti jalanan juga harus diperhatikan. Tapi kadang nasib sial datang tak kenal waktu. Kadang kita merasa sudah ahli dan teliti dalam mengemudi, eh ada saja kejadian entah itu jatuh, terpeleset, atau kecelakaan. Sudah ahli dan teliti, eh ternyata belum hati-hati.
Maka dari itu, tulisan ini akan coba memberikan daftar beberapa jalur atau jalanan di Malang Raya (meliputi kota Batu, kota Malang, dan kabupaten Malang) yang berbahaya. Apa saja jalurnya, simak di bawah ini.
Daftar Isi
- Jalur Payung (Batu-Pujon)
- Jalur Klemuk (alternatif Batu-Pujon)
- Jalur Cangar (alternatif Batu-Mojokerto)
- Jalur Jurang Klampok/Jurang Mayit atau Mayat (Malang Selatan)
- Jalur Jurang Susuh (Karangploso, Kabupaten Malang)
- Jalur Ngantang-Kasembon (Kabupaten Malang)
- Jalur Purwodadi-Pandaan (Lintas Malang-Surabaya)
Jalur Payung (Batu-Pujon)
Jalanan berkelok, sempit, gelap (apalagi kalau malam hari), ditambah lagi berada di antara jurang dan tebing. Itulah jalanan di jalur Payung, jalur yang menghubungkan antara Kota Batu dan Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Bayangkan dengan kondisi itu, jalur Payung ini tiap hari dilewati berbagai macam kendaraan, mulai motor hingga truk dan bus. Jangan tanya berapa kali ada kecelakaan di sana. Banyak! Makanya, melewati jalur Payung ini benar-benar harus hati-hati.
Jalur Klemuk (alternatif Batu-Pujon)
Sebenarnya, jalur Klemuk ini ada sebagai alternatif dari jalur Payung. Keduanya sama-sama menghubungkan Batu dengan Pujon. Selain lebih cepat, jalanannya juga sedikit lebih bagus. Tapi masalahnya, jalur Klemuk ini terjal. Kalau dari arah Batu, tanjakannya tinggi. Pun sebaliknya, dari arah Pujon maka akan menemui turunan yang berbahaya. Tidak jarang ada kendaraan yang mengalami rem blong dan kecelakaan di jalur ini. Untungnya, sekarang hanya motor dan mobil kecil yang boleh lewat. Truk, bis, dilarang lewat Klemuk.
Jalur Cangar (alternatif Batu-Mojokerto)
Jalur Cangar ini sebenarnya nyaris mirip dengan Payung. Sama-sama berkelok, sama-sama gelap kalau malam, sama-sama berada di antara tebing dan jurang, dan sama berbahaya. Tapi bisa dibilang jalur Cangar ini lebih berbahaya karena lebih panjang, dan lebih curam. Jalur jadi jalur alternatif kalau kita mau ke Mojokerto atau Surabaya dari arah kota Batu. Kalau lewat jalan ini, selain harus hati-hati juga harus punya keahlian mengemudi yang mumpuni dan kendaraan yang sehat. Kalau tidak, ya risiko ditanggung sendiri.
Jalur Jurang Klampok/Jurang Mayit atau Mayat (Malang Selatan)
Dari namanya saja sudah menyeramkan, meskipun kata Mayat itu merujuk pada curam, bukan mayat jenazah. Tapi tetap saja, jalur ini terkenal dengan kisah-kisah menyeramkan yang terkait dengan kecelakaan yang sering terjadi. Jalur yang ada di daerah Bantur, Malang Selatan ini memang terkenal mematikan dan berbahaya. Jalur ini adalah tikungan tajam, cukup sempit, dan curam yang kerap membuat para pengendara yang melintas jadi agak takut. Perlu kehati-hatian tingkat tinggi kalau mau melintas jalur ini.
Untungnya, sekarang sudah dibangun sebuah Jembatan Pelangi yang diresmikan tahun 2022 lalu. Adanya jembatan ini selain menghapus kesan negatif “Jurang Mayit”, juga sudah mempermudah rute orang-orang yang akan menuju area pantai selatan. Tapi tetap saja, meski sudah ada jembatan bukan berarti bahayanya hilang, ya.
Jalur Jurang Susuh (Karangploso, Kabupaten Malang)
Seperti namanya, jalur ini benar-benar mirip jurang. Diawali dengan turunan curam, lalu disambut dengan tanjakan yang curam juga. Belum lagi kiri kanan jalan yang dibatasi oleh sungai. Jalur yang menghubungkan Desa Giripurno Kota Batu dengan Desa Karangploso Kabupaten Malang ini sudah kerap memakan korban. Ada banyak sekali kecelakaan di sana, entah itu kendaraan yang mengalami rem blong, atau kendaraan yang tidak kuat menanjak. Perlu berhati-hai sekali kalau lewat jalur ini.
Jalur Ngantang-Kasembon (Kabupaten Malang)
Jalur ini sebenarnya mirip sekali dengan jalur Payung. Jalurnya sama-sama berkelok, sama-sama gelap, dan di beberapa titik ada yang berada di sisi jurang. Bedanya, jalur ini punya banyak tanjakan dan turunan yang cukup curam. Jalur ini menghubungkan Ngantang dengan Kasembon di Kabupaten Malang sebelum masuk ke wilayah Kediri. Jadi kalau kita mau ke Kediri dari Batu, kita setidaknya harus melewati dua jalur berbahaya. Pertama adalah jalur Payung (atau bisa juga Klemuk), lalu jalur Ngantang-Kasembon.
Jalur Purwodadi-Pandaan (Lintas Malang-Surabaya)
Jalan ini adalah jalan yang kerap sekali padat ketika arus mudik terjadi. Maklum, ini adalah jalan yang menghubungkan Malang dengan Pandaan (Pasuruan, dan juga Surabaya). Di jalan ini ada banyak sekali kendaraan-kendaraan besar (baik itu bus atau truk) yang melintas. Plus ini adalah jalanan cepat.
Nah, sebagaimana jalan/jalur yang kerap dilewati kendaraan besar, aspalnya pasti bergelombang dan banyak lubang. Inilah mengapa jalur ini berbahaya, apalagi untuk pengendara kendaraan kecil seperti motor. Salah ambil sisi jalan, bisa bahaya sekali, apalagi kalau jalanan sedang ramai.
Itulah setidaknya 7 jalur di Malang Raya yang bisa dikatakan berbahaya. Buat kalian yang ingin pergi ke daerah Malang Raya dan berniat melewati jalur-jalur ini, mohon berhati-hati. Bukan apa-apa, kita nggak tahu kapan nasib sial menghampiri, kan? Buat kami orang Malang Raya saja, jalur-jalur di atas itu berbahaya, apalagi buat orang-orang luar Malang Raya. Intinya berhati-hatilah.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Kota Batu Adalah Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap walau Banyak Masalahnya