Drama Korea acap kali memanen pujian berkat efek CGI yang mereka punyai. CGI atau Computer Generated Imagery ini merupakan teknologi yang membantu memberikan efek menakjubkan dalam suatu karya visual.
Ingatkah kalian drakor Vincenzo? Banyak penonton yang mengira Song Joong Ki betul-betul syuting di Italia. Namun rupanya Song Joong Ki belum pernah ke Negara Pizza tersebut sama sekali. Adegan-adegan ketika Vincenzo Cassano masih menjadi mafia diambil dengan bantuan green screen dan disunting oleh tim pasca-produksi menggunakan teknologi CGI.
Tapi tentu saja nggak ada yang sempurna di dunia ini. Meski secara general kerap mendapatkan sanjungan, ada beberapa drama Korea yang perlu melakukan perbaikan soal penggunaan teknologi CGI-nya. Beberapa waktu lalu, drakor Jirisan dikata-katain habis-habisan karena efek CGI-nya yang terkesan low budget. Padahal drakor yang dibintangi oleh dua pelakon papan atas Korea Selatan ini memakan budget yang nggak sedikit. Selain Jirisan, masih ada drakor lain yang juga memperoleh kritikan karena hasil dari efek CGI-nya. Berikut ini beberapa drakor yang efek CGI-nya akan membuat kamu ngelus dada.
#1 Habaek Bride of The Water God (2017)
Drama ini awalnya sudah dikritik gara-gara pemeran utamanya, Shin Se Kyung, dinilai memiliki kemampuan akting yang kaku. Ditambah lagi, blio katanya nggak bisa membangun chemistry dengan lawan mainnya, Nam Joo Hyuk. Rupanya drama ini panen hujatan karena selain akting Shin Se Kyung, CGI dari drama ini juga kena sasaran amuk massa. Adegan yang paling kentara adalah ketika Ha Baek (Nam Joo Hyuk) menyelamatkan So A (Shin Se Kyung) yang terjatuh dari gedung.
#2 Hwayugi (2017)
Drama ini sebenarnya sangat menarik dari segi premis cerita karena mengadaptasikan kisah Journey to the West yang kita kenal lewat karakter Sun Go Kong-nya. Amat disayangkan, pada masa penayangannya drama ini memperoleh banyak komentar pedas soal efek CGI. Tim pasca-produksi sepertinya nggak teliti dalam menyunting drama ini. Pasalnya, di salah satu adegan, masih tampak green screen yang belum disunting dengan sempurna. Ada pula adegan di episode dua ketika tali yang menyangga seorang pemeran masih terlihat dengan jelas.
#3 Mama Fairy and Woodcutter (2018)
Jangan coba-coba nonton drakor yang satu ini jika kamu nggak pengin emosi karena efek CGI-nya. Menurut saya, Mama Fairy and Woodcutter punya efek CGI di bawah standar untuk ukuran drama abad 21. Di drama ini ada banyak sekali hewan hingga makhluk aneh bin ajaib yang dieksekusi dengan CGI, tapi hasilnya akan membuatmu menghela napas. Ada pula beberapa adegan terbakarnya hutan atau para peri di khayangan yang juga pakai CGI. Alhasil, banyak ulasan yang menyayangkan seorang aktris papan atas, Moon Chae Won, memilih proyek drama yang kisahnya yang mirip cerita rakyat “Jaka Tarub” ini.
#4 The King: Eternal Monarch (2020)
Drama ini sebenarnya sudah sangat berhasil soal casting, sebab aktor dan aktris yang membintanginya bener-bener keren. Sayang sekali pasca-produksi drama ini nggak mampu mengimbangi ekspektasi penonton. The King: Eternal Monarch banyak menuai kritikan gara-gara penyuntingan CGI-nya nggak mulus. Salah satu di antaranya adalah ketika Lee Geon (Lee Min Ho) naik kuda bersama Tae Eul (Kim Go Eun) saat mulai memasuki dunia paralel Kerajaan Korea di episode 5.
#5 Sisyphus: The Myth (2021)
Jtbc selaku stasiun televisi yang menayangkan drama ini sudah melakukan promosi yang baik sebetulnya. Di awal perilisan trailer dan still cuts-nya pun Sisyphus: The Myth mendapatkan banyak pujian. Tapi ketika sudah memasuki masa penayangan, ternyata drama bergenre sci-fi ini dinilai gagal gara-gara efek CGI-nya yang kurang mulus di bagian adegan penyelamatan Han Tae Sul (Cho Seung Woo) oleh Kang Seo Hae (Park Shin Hye). Warganet langsung mengungkit-ungkit soal biaya produksi drama ini yang mencapai 25 miliar won tapi editing-nya pas-pasan.
#6 Lovers of The Red Sky (2021)
Drama bergenre sageuk-fantasi ini nggak begitu dihujat karena CGI-nya, sebab para penonton mengkritiknya dengan cara lain yang lebih halus sekaligus lucu. Ada kalanya ketika Ha Ram (Ahn Hyo Seop) dikelilingi langit gelap bersama Hong Cheon Gi (Kim Yoo Jung). Banyak penonton yang menyamakan adegan ini seperti sinetron kolosal yang dulu tayang di sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Berkat efek CGI yang kocak ini, para penggemar Lovers of The Red Sky lantas menambahkan efek suara yang seakan-akan menghadirkan nuansa Ha Ram mendapatkan wangsit.
#7 The King’s Affection (2021)
Di episode awal drama yang memperoleh banyak penghargaan di KBS Drama Awards 2021 ini, Lee Hwi (Park Eun Bin) sedang berburu rusa. Entah kenapa rusa yang dikejar oleh Lee Hwi bener-bener kelihatan palsu. Ketika Lee Hwi bersembunyi di dekat danau untuk menghindari pamannya yang hendak mencelakainya, tim pasca-produksi malah menciptakan nuansa khayangan yang norak banget. Untungnya CGI yang cukup di bawah standar ini semakin membaik di episode-episode selanjutnya.
Drama Korea yang kegocek kritik dari publik karena CGI-nya yang nggak mampu memenuhi ekspektasi memang cenderung sedikit jumlahnya. Jauh lebih banyak drakor yang dipuji karena efek CGI yang begitu mulus hingga dikira nggak menggunakan green screen. Tapi dengan adanya kritik ini, semoga saja tim pasca-produksi bisa merefleksikan kekurangan garapan mereka. Biar drama Korea kesayangan kita semua bisa semakin baik lagi~
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi