7 Dosa Saat Mencuci Piring yang Sebaiknya Dihentikan

7 Dosa Saat Mencuci Piring yang Sebaiknya Dihentikan

7 Dosa Saat Mencuci Piring yang Sebaiknya Dihentikan (Unsplash.com)

Saya merasa bangga punya hobi yang sama dengan Bill Gates dan Jeff Bezos, dua orang konglomerat kelas dunia. Bukan hobi filantropi tentunya, karena saya hanyalah makhluk jelata yang nggak punya cukup cuan buat disumbangkan ke orang-orang yang membutuhkan, melainkan ialah hobi mencuci piring.

Bedanya, kalau Bill Gates dan Jeff Bezos melakukannya untuk relaksasi, saya melakukannya karena biasa diberi tugas untuk mencuci piring oleh kedua orang tua saya sejak masih kecil. Hehehe. Bukan untuk dijadikan buruh cuci piring tentu saja, tapi lebih kepada melatih sikap mandiri dan disiplin anaknya sejak usia dini, sampai belakangan saat dewasa malah berakhir menjadi hobi.

Sejauh pengalaman saya mencuci piring, mulai dari mencuci di ember sambil jongkok sampai mencuci di kitchen sink sambil berdiri, lalu mencuci piring saat di rumah sendiri maupun saat bertamu di rumah orang, ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa merugikan diri sendiri serta mengganggu kenyamanan orang lain. Kebiasaan-kebiasaan tersebut layak dikategorikan sebagai dosa, berikut di antaranya:

#1 Tidak membasahi peralatan makan

Membasahi piring, gelas, atau panci kotor sebelum mencuci piring akan membantu mempermudah aktivitas mencuci kalian. Merendam atau sekadar menyiram air sudah cukup membuat sisa makanan yang ada di alat makan menjadi kalis dan lebih mudah dibersihkan.

Celakanya, banyak orang yang nggak terbiasa melakukan langkah sederhana ini. Akibatnya mereka harus mengeluarkan tenaga lebih untuk menggosok gelas dan piring kotor, sebab sisa makanan seperti nasi yang mengeras atau kuah yang lengket menjadi sulit untuk dibilas. Hal ini biasa dialami pencuci piring tingkat pemula atau orang yang nggak terbiasa mencuci piring, sehingga selanjutnya mereka jadi malas mencuci piring karena menganggapnya sebagai pekerjaan berat.

#2 Tidak membilas peralatan makan sampai benar-benar bersih

Mencuci piring dengan tergesa-gesa dan nggak ikhlas sering kali membuat alat makan seperti gelas atau piring yang sudah dicuci jadi nggak bersih 100%. Ini tentu mengganggu kenyamanan orang yang hendak memakai alat makan tersebut selanjutnya.

Bayangkan bila kalian hendak makan, tapi piring yang kalian pakai masih ada sisa nasi yang mengeras, atau sisa minyak yang licin. Atau saat hendak minum, gelas yang kalian pakai masih bau sabun cuci piring. Otomatis akan merusak selera makan, kan?

Makanya saat membilas alat makan, lakukanlah hal tersebut dengan sepenuh hati. Bayangkan gelas dan piring seperti kulit tubuh kalian. Jika masih terasa licin, bilas dan gosoklah sampai terasa kesat. Jika masih terasa kasar, bilas dan gosoklah sampai terasa halus. Niscaya kalian akan mendapatkan pahala karena telah membuat orang yang hendak menggunakan alat makan tersebut tetap terjaga selera makannya.

#3 Tidak membuang sisa makanan

Sisa makanan sering kali masih bisa dijumpai di peralatan makan yang hendak dicuci, misalnya tulang ayam, duri ikan, kulit buah, ampas kopi, atau ampas teh. Nah, jika kalian mendapat tugas mencuci piring, usahakan untuk membuang terlebih dahulu sisa atau ampas makanan tersebut. Tujuannya supaya sisa-sisa makanan dan minuman tadi nggak menyumbat saringan atau filter saluran pembuangan air.

Nggak perlu merasa jijik, Gaes, sebab jika sisa makanan tersebut sampai menyumbat jalannya aliran air, justru kalian yang bakal repot membersihkan sisa makanan yang sudah basah di filter saluran pembuangan. Fyi, sisa makanan yang basah itu 3 kali lipat lebih menjijikkan daripada sisa makanan yang masih kering. Serius!

#4 Tidak membersihkan saringan saluran air

Poin ini masih berhubungan dengan dosa sebelumnya. Jika sebelum mencuci piring kita sudah membuang sisa-sisa makanan, nggak menutup kemungkinan masih ada saja kotoran atau residu yang tertinggal di saringan pembuangan. Nah, kalau kalian melihat hal tersebut sebaiknya segera bersihkan saringan pembuangan agar saluran air nggak tersumbat, ya. Selain itu juga agar tempat cuci piring kalian nggak bau dan orang yang mencuci piring selanjutnya nggak merasa dirugikan karena harus membuang ampas makanan yang seharusnya kalian buang.

#5 Membuang air panas dan minyak goreng ke saluran air

Ada beberapa orang yang punya kebiasaan untuk langsung membuang air mendidih bekas memasak mi instan ke saluran pembuangan air. Padahal kebiasaan ini sangat nggak dianjurkan, lho. Air panas bisa membuat lemak menjadi lengket di dinding pipa saluran pembuangan. Jika lemak tersebut makin menumpuk, pada akhirnya bisa menyebabkan saluran air tersumbat.

Selain itu, air panas yang dibuang ke saluran pembuangan bisa menyebabkan kerusakan dan kebocoran pipa, apalagi jika saluran air tersebut menggunakan bahan pipa PVC. Sebaiknya tunggu sampai suhu air menjadi dingin terlebih dulu sebelum menyiramkannya ke saluran pembuangan.

Selain air panas, cairan lain yang nggak dianjurkan untuk disiramkan ke saluran pembuangan adalah minyak goreng sisa alias minyak jelantah. Jika kalian memiliki kebiasaan tersebut, jangan heran bila tempat cuci piring kalian nantinya mengeluarkan bau nggak sedap.

Minyak goreng sisa juga cenderung mudah lengket di dinding saluran pembuangan. Saat suhunya berubah menjadi dingin, minyak akan mengeras seperti lemak dan menyumbat saluran air, atau berubah menjadi endapan yang mencemari selokan.

#6 Menaruh spons di air sabun

Suatu kali saya menginap di rumah bude saya. Saat mencuci piring kotor di sana, saya mencari-cari asal muasal bau nggak sedap yang ada di sekitar tempat cuci piring. Sebab, setiap kali hendak mencuci piring di rumah bude, saya harus menahan napas gara-gara ada bau nggak enak yang menguar di area tempat cuci piring. Usut punya usut, ternyata bau tersebut berasal dari spons yang direndam air sabun.

Bude saya tampaknya mempunyai kebiasaan ini sejak lama. Setiap kali saya menaruh spons di tempat kering agar nggak bau, bude selalu mengembalikannya lagi ke wadah air sabun. Dan mungkin karena bude saya sudah terbiasa dengan aroma tersebut, hidung blio jadi kebal dan bisa menolerir aroma nggak sedap yang keluar dari spons cuci piring. Namun bagi saya yang bertamu, hal ini sungguh menyiksa.

#7 Tidak cuci tangan dengan sabun setelah mencuci

Bayangkan ada seorang bocah yang salaman dan mencium tangan kalian, sementara kalian nggak sadar bahwa kalian baru saja selesai mencuci piring. Lalu dengan polosnya si bocah nyeletuk sambil menutup hidung, “Ih, tangannya bau!”

Kalau di ruangan itu cuma ada kalian berdua, mungkin nggak masalah. Lha, tapi jika situasinya ada di tempat ramai, seperti momen halalbihalal misalnya, mau ditaruh mana muka kalian?

Maka, sebelum momen langka itu terjadi, lebih baik biasakan mulai sekarang untuk mencuci tangan kalian dengan sabun setelah selesai mencuci piring. Selain agar orang lain nggak ilfil dan terganggu dengan aroma tangan kalian, juga supaya tangan kalian bebas kuman.

Itulah tujuh dosa yang sering dilakukan orang saat mencuci piring. Semoga setelah ini dosa-dosa tersebut nggak kalian lakukan lagi dan aktivitas mencuci jadi lebih damai dan menyenangkan, ya.

Penulis: Chandra Perkasa Alam
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tips Mencuci Piring yang Benar biar Nggak Buang-buang Waktu.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version