6 Skill yang Wajib Dikuasai oleh Petugas Sensus

6 Skill yang Wajib Dikuasai oleh Petugas Sensus Terminal Mojok

6 Skill yang Wajib Dikuasai oleh Petugas Sensus (Shutterstock.com)

Mulai pertengahan Mei hingga Juni 2022 nanti, pemerintah akan menggelar kegiatan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan. Seperti namanya, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Sensus Penduduk tahun 2020 yang lalu. Kali ini rincian pertanyaannya lebih lengkap dan lebih banyak. Ada pertanyaan tentang perumahan, pendidikan, disabilitas, mortalitas, fertilitas, ketenagakerjaan, dan yang lainnya. Pokoknya lebih lama deh wawancaranya.

Dalam pelaksanaannya, Badan Pusat Statistik alias BPS akan merekrut banyak petugas sensus. Mereka adalah mitra BPS terpilih yang direkrut dari wilayah domisili masing-masing. Meski petugas sensus ini bertugas di wilayah domisili, bukan berarti mereka nggak menghadapi kendala. Banyak kok hambatan yang mereka hadapi ketika bertugas di lapangan. Penolakan responden, kondisi geografis yang sulit, sampai fasilitas yang terbatas sudah jadi makanan sehari-hari yang dialami oleh petugas sensus.

Untuk itulah, buat kamu yang kebetulan terpilih jadi petugas sensus, ada beberapa skill yang wajib kamu kuasai. Bukannya sok ngadi-ngadi, tapi ya biar tugas kamu di lapangan nanti lancar jaya dan bebas hambatan. Tolong disimak baik-baik, ya.

#1 Jago ngomong

Jadi petugas sensus itu kudu jago ngomong. Minimal bisa memperkenalkan diri dengan baik, menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan, dan bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner dengan singkat, padat, dan jelas. Bayangkan kalau ngomongnya belibet, malah bikin ilfil si responden untuk jawab pertanyaan.

Petugas sensus (Yudha Satia/Shutterstock.com)

#2 Mahir negosiasi

Banyak juga lho responden yang nggak mau didata. Alasannya kalau nggak sibuk, ya malas saja. Makanya petugas sensus harus jago negosiasi. Kalau si responden nggak mau diwawancara siang hari, coba nego untuk wawancara di pagi, sore, atau malam hari. Kalau si responden nggak bisa diwawancara di hari kerja, coba nego untuk wawancara di akhir pekan. Pokoknya nego terus sampai si responden mau diwawancara dan dapat jawabannya.

#3 Bisa bahasa daerah

Ini nggak wajib sih, tapi jadi nilai tambah buat seorang petugas sensus. Biasanya responden lebih welcome kalau ditanya petugas menggunakan bahasa daerah. Ada semacam kedekatan psikologis antara petugas sensus dan responden. Kalau sudah begini, responden bakal menjawab pertanyaandengan senang hati. Biasanya sih, begitu.

Wajib bisa baca peta (AngieYeoh/Shutterstock.com)

#4 Bisa baca peta

Memang sih nggak semua orang bisa membaca peta, khususnya peta di Google Maps. Tapi kalau kamu direkrut jadi petugas sensus, membaca peta adalah skill yang wajib kamu miliki. Bukannya apa-apa, ketika bertugas ke lapangan, para petugas akan dibekali peta wilayah tugasnya. Di situ tertera batas-batas wilayah tugas lengkap dengan landmark-nya. Jangan sampai malah bertugas di tempat yang bukan wilayah tugasnya. Bisa dobel pendataan kalau begitu. Gawat.

#5 Melek IT

Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini menggunakan dua metode, yaitu CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing) dan PAPI (Paper Assisted Personal Interviewing). Untuk di wilayah perkotaan akan menggunakan metode CAPI. Jadi, para petugas akan mewawancarai responden menggunakan aplikasi pada gadget. Tinggal klak-klik lalu submit dan send. Selesai. Makanya petugas di wilayah perkotaan harus melek IT, minimal ya bisa lah mengoperasikan aplikasi pada gadget-nya.

Harus melek IT (Shutterstock.com)

#6 Tulisannya bagus

Nah, kalau skill ini wajib dikuasai oleh petugas di wilayah yang menggunakan metode PAPI. Jadi, petugas sensus mewawancarai responden menggunakan kuesioner biasa yang ditulis tangan. Tulisannya harus bagus dong, minimal bisa dibaca oleh orang lain lah. Gawat juga kan sudah capek-capek tugas di lapangan tapi ternyata tulisan di kuesionernya nggak kebaca.

Itulah beberapa skill yang wajib dikuasai oleh petugas sensus. Tapi sejago-jagonya petugas sensus, yang jadi koentji adalah jawaban responden. Makanya jawaban responden itu menentukan masa depan bangsa. Sekalinya jawaban responden itu dikarang-karang, nggak jujur, atau malah emoh ngasih jawaban ke petugas, data jadi nggak valid. Kalau data nggak valid, ya pastinya kebijakan pemerintah juga jadi nggak tepat sasaran.

Makanya sebelum menghujat pemerintah karena kebijakannya suka ngawur, tolonglah jawab pertanyaan dari petugas dengan jujur dan apa adanya. Kan demi masa depan kita juga. Sudah siap terima kedatangan petugas sensus di rumah kamu?

Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Jenis Responden Nyeleneh yang Dijumpai Petugas Survei BPS.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version