Semua orang mengernyitkan dahi ketika BPJS jadi syarat untuk membuat SIM dan STNK. Nggak nyambung memang, tapi nyatanya itu beneran terjadi. Dan hasilnya jelas bisa ditebak, semua pada nyinyir. Bahkan, mulai membuat otak-atik gathuk dengan peraturan JHT kemarin.
Di artikel ini, saya tidak sedang mengomentari hal tersebut. Saya tahu niat pemerintah adalah biar program pemerintah ini lancar dan kesehatan rakyat terjamin. Tapi, niat bagus kalau dilaksanakan dengan cara yang salah ya sama aja hasilnya buruk.
Saya justru akan membahas Mobile JKN. Aplikasi ini jarang dibahas oleh orang-orang, padahal manfaatnya benar-benar banyak. Terutama, dalam mempermudah urusan yang bersinggungan dengan layanan kesehatan.
Inilah beberapa manfaat yang saya temukan dari Mobile JKN.
#1 Pengganti kartu BPJS
Apa hal paling lucu dalam administrasi Indonesia? Yaitu, kekosongan blangko KTP. Apa yang lebih lucu? Ternyata hal itu juga terjadi di instansi pemerintah yang lain. Dalam hal ini, kekosongan kartu BPJS.
Saya sempat kena masalah ini. Waktu mengurus BPJS untuk istri saya, saya mendapati bahwa kantor BPJS di tempat saya kehabisan kartu. Saya disarankan kembali pada pertengahan tahun untuk mengecek ketersediaan kartu.
Oke, saya tahu itu aneh. Tapi, tenang. Mobile JKN bisa jadi solusi. Sebab, kartu elektroniknya bisa dilihat di aplikasi tersebut. Jadi, urusan tetap aman.
Tapi, kenapa nggak elektronik sekalian aja sih?
#2 Nggak perlu fotokopi
Kalian nggak perlu lagi membawa fotokopi kartu BPJS andaikan kartu kalian hilang atau untuk mengurus hal lain. Sebab, kartu fisik bisa di-screenshot lalu dicetak. Atau bagaimanalah caranya.
Tapi, jujur aja saya ragu. Kalau aturan BPJS jadi syarat semua hal ini beneran diberlakukan, fotokopi kartu BPJS ini bakal tetap ada sih.
#3 Mengecek kelas BPJS Kesehatan
Pernah pada suatu ketika ada teman kantor yang iseng menginstall Mobile JKN di ponsel pintarnya. Setelah mendaftarkan anaknya yang baru lahir untuk masuk tanggungan BPJS- nya. Betapa kagetnya dia yang seharusnya berada di Kelas 1, malah terdata di kelas 2 BPJS Kesehatan.
Segeralah ia bergegas untuk ke kantor BPJS terdekat mengkonfirmasi kesalahan kelas tersebut. Pada akhirnya teman saya harus menyetor ulang berkas ke kantor BPJS agar dapat memperbaiki kelas BPJS kesehatannya menjadi Kelas 1. Lalu buat apa data yang sudah disetor sebelumnya ya? bila terjadi kesalahan dari pihak BPJS seperti ini malah merepotkan peserta BPJS lagi.
Untungnya teman saya mengunduh aplikasi Mobile JKN dan mencocokkan data keluarga baru (anak). Jika tidak, dia akan rugi. Ha bayar kelas 1, padahal terdaftar di kelas 2.
#4 Menyimpan data BPJS sekeluarga
Kalau terjadi hal-ha yang tidak diinginkan secara tiba-tiba, pasti kita tidak akan sempat berpikir ambil kartu BPJS dan sebagainya. Tapi, tenang. Jika terjadi hal seperti itu dan kamu telah mengunduh Mobile JKN di ponsel kamu, cukup login, dan data bisa tersaji secara cepat.
#5 Mengubah faskes
Jika kamu baru-baru pindah domisili atau mempersiapkan diri untuk pindah domisili. Sebaiknya kamu juga melakukan mengubah faskes tingkat 1, agar sesuai dengan domisili saat ini. Sebab, kita tidak pernah tau kapan BPJS Kesehatan bakal digunakan.
Sekarang untuk pindah faskes tingkat 1 di BPJS tidak perlu lagi repot-repot harus datang ke kantor BPJS. Cukup melalui aplikasi Mobile JKN, dan ubah data peserta lalu mengubah faskes pertama sesuai domisili kamu saat ini. Mudah bukan?
#6 Mengecek obat yang ditanggung BPJS
Jika kamu ingin mengetahui obat apa saja yang ditanggung oleh BPJS, kamu dapat masuk ke akun mobile JKN. Lalu masuk ke menu home dan klik obat ditanggung. Di sana akan muncul berbagai obat yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Akan tetapi, agak sulit menggunakan fungsi search di bagian obat ditanggung pada aplikasi tersebut. Entah karena ponsel dan internet saya kurang baik atau fungsi tersebut belum maksimal.
Sebenarnya, masih banyak fungsi lain. Tapi, enam aja cukup. Kalian baiknya mengecek aplikasi kalian biar makin tahu fungsinya. Yang jelas, meski bayarnya lumayan kerasa, tapi BPJS ini bakal membantu kalian.
Tapi, saya harap kalian nggak pernah pakai BPJS. Maksudnya, kalian sekeluarga sehat selalu. Aamiin.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya