Beberapa waktu lalu, saya melihat cerita bergambar tentang urban legend dosen hantu yang mengajar pada kuliah malam hari. Pasti cerita ini pernah kamu dengar juga di kampus. Tentang dosen yang sedang mengajar tapi tiba-tiba ada SMS atau WA dari nomor dosen tersebut yang mengatakan bahwa beliau tidak bisa masuk di kelas. Setelah dicek, kaki dosen yang sedang mengajar itu nggak menapak ke tanah. Begitu kira-kira inti ceritanya.
Gara-gara baca urban legend itu, saya jadi ingat masa-masa kuliah malam di kampus. Alasan kampus kami menerapkan kuliah malam, karena kapasitas gedung kampus kurang mencukupi dengan total mahasiswa baru yang masuk. Mungkin bagi mayoritas mahasiswa, kuliah malam itu nggak enak. Bahkan, ada yang berpikir kalau kuliah malam itu menyeramkan.
Akan tetapi, bagi saya, kuliah malam itu nggak seburuk itu juga. Apa alasannya?
Daftar Isi
#1 Nggak bakal kesiangan
Akui saja, sebagai mahasiswa kamu mesti pernah kesiangan masuk kuliah kan? Saya tau banget itu. Soalnya, saya dulu juga begitu, terutama jika kedapatan kelas pagi. Oleh karena itu, saya sangat menghindari kelas pagi. Tapi yang lebih unik lagi, teman saya. Dia tetap kesiangan, meskipun masuk kelas siang. Karena dia kalau tidur selepas salat subuh.
Selama satu semester kuliah malam, alhamdulillah saya nggak pernah telat. Nggak bakal kesiangan sih, soalnya kan… malam.
#2 Mahasiswa lebih aktif saat malam
Ketika menjadi mahasiswa, otomatis kamu akan berubah menjadi makhluk nokturnal. Makanya, kuliah malam itu sangat cocok bagi mahasiswa. Bahkan, bagi saya pribadi, saya lebih fresh ketika kuliah malam.
#3 Nggak terganggu agenda ormawa
FYI, dulu, saya ini mahasiswa si paling organisatoris. Alias mahasiswa kura-kura (kuliah-rapat kuliah-rapat). Sebagian besar agenda ormawa itu diadakan pagi sampai sore hari. Jarang sekali diadakan pada malam hari. Kalau pun ada, biasanya sih sampai nginap.
Dengan berkuliah malam, agenda ormawa nggak bakal ganggu perkuliahan. Nggak perlu lagi izin untuk urusan ormawa. Makanya, selama kuliah malam, saya selalu masuk. Nggak pernah ada alpa.
#4 Pembahasan kuliah lebih efektif dan efisien
Rata-rata dosen yang mengajar kuliah malam itu lebih lugas dalam menyampaikan materi. Mungkin karena dosennya itu rata-rata dari praktisi atau pekerja industri. Jadi nggak terlalu banyak bahas teori. Lebih banyak praktik di lapangan. Sehingga kuliah terasa lebih efektif dan efisien.
#5 Mengurangi nongkrong-nongkrong malam nggak jelas
Saya sih nggak anti nongkrong. Asal, yang dibahas di tongkrongan tuh asyik dan penting. Tapi kalau yang dibahas di tongkrongan itu nggak asyik dan nggak penting. Ya, buat apa nongkrong? Betul nggak?
Keberadaan kuliah malam ini, menyelamatkan saya dari nongkrong-nongkrong malam yang nggak jelas. Saya jadi bisa pake alasan kuliah untuk menghindari nongkrong. Bahkan, pernah saya nggak kuliah, tapi males diajak nongkrong. Saya pake alasan kuliah untuk menolak ajakan tersebut.
#6 Nggak ada bau tak sedap dari badan teman di kelas
Kalian pernah nggak sih nyium bau nggak sedap dari teman kelas ketika kuliah pagi? Saya pernah mengalaminya. Ketika kelas pagi, nggak sedikit mahasiswa yang cuma cuci muka ketika berangkat ngampus.
Ya nggak apa-apa sih, kalau nggak bau. Atau minimal pake parfumlah. Tapi yang sering terjadi itu, udah nggak mandi, bau dan nggak pake parfum lagi. Bau badannya seliweran dah tuh selama kuliah. Sangat menusuk indra penciuman.
Kalau kuliah malam, hampir pasti seluruh mahasiswanya sudah mandi. Mengingat, semalas-malasnya teman kuliah saya untuk mandi, minimal mereka mandi sehari sekali pada sore hari.
Begitulah sekiranya beberapa alasan yang membuat saya suka kuliah malam. Kampus lain bisa kok nyoba kayak gini, siapa tahu ye kan.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Tipe Mahasiswa Unik yang Bisa Ditemukan di Kelas Sore