Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

6 Dosa Penjual Tempe Goreng yang Sering Dilakukan

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
21 Agustus 2022
A A
6 Dosa Penjual Tempe Goreng yang Sering Dilakukan Terminal Mojok comfort food orang desa

6 Dosa Penjual Tempe Goreng yang Sering Dilakukan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Makanan, apa pun lauknya, entah kenapa terasa kurang afdal kalau nggak ada gorengan. Termasuk kalau ada acara kumpul-kumpul. Meskipun ada camilan lain, yang paling laris diserbu pasti gorengan. Gorengan pula yang acap kali diselipkan untuk dibawa pulang oleh ibu-ibu PKK selepas acara selesai. Buat lauk di rumah, begitu dalih mereka. Memang ya kita-kita ini sejatinya adalah ABG, alias Awan Bengi Gorengan.

Dari sekian banyak jenis gorengan yang beredar di pasaran, yang paling gampang untuk kita temukan adalah tempe goreng. Kita mungkin perlu muter-muter dulu untuk mencari bakul yang menjual pisang goreng ataupun risol, tapi tidak untuk mencari tempe goreng. Maklum, hampir semua gerobak penjual gorengan, pasti ada tempe gorengnya. Ya, gimana? Wong tempe goreng ini memang rajanya gorengan, kok.

Namun, tahukah kalian bahwa penjual tempe goreng punya 6 dosa yang sering mereka lakukan? Berikut daftarnya.

#1 Terlalu garing

Ini soal tempe tepung. Mari kita luruskan bersama. Tempe ketika dibaluri tepung akan berubah nama menjadi: tempe tepung, tempe mendoan, dan keripik tempe tergantung konsistensi si tepung dan durasi menggoreng.

Ketika tempe diiris antara sedang ke tipis, dibalur tepung, lalu digoreng hingga agak kecokelatan, itu namanya tempe tepung. Sementara kalau diiris tipis dengan tepung yang tebal dan digoreng setengah matang, itu namanya tempe mendoan. Beda cerita kalau tempe diiris sangat tipis dengan tepung yang minimalis (bahkan kadang tidak menggunakan tepung) dan digoreng sampai kering, itu namanya keripik tempe.

Nah, sialnya, ada saja bakul gorengan yang keluar dari track. Di gerobak tertulis “Tempe Mendoan”, ehhh, setelah disamperin tempenya kering kayak tanaman nggak pernah disiram. Duh. Yang begini ini nih yang mengancam eksistensi mendoan yang sesungguhnya. Mendoan kok garing?

#2 Pakai minyak bekas

Sebagaimana kalian, saya juga pernah merasa dilema saat berhenti di depan gerobak penjual gorengan. Di satu sisi, perut lapar tak terkendali. Di sisi lain, hati ini gentar melihat betapa gelap minyak yang ada di penggorengan si bakul.

Aduh, Pak, Bu, saya juga tahu kalau harga minyak masih mahal, tapi kalau minyaknya sudah hitam begitu, mbok diganti. Risiko kesehatannya itu nggak main-main, lho. Menurut para ahli, minyak goreng yang dipakai berkali-kali bisa membentuk polisiklik hidroaksi karbon yang berisiko menyebabkan kanker usus besar. Selain itu, kalorinya juga akan semakin tinggi yang berarti semakin tinggi pula kolesterol dan asam lemak transnya. Hiii…

Baca Juga:

5 Dosa Shopee yang Merugikan Seller, Lama-lama Bikin Bangkrut!

Suara Hati Anak Haram: Berhentilah Mengaitkan Saya dengan Dosa yang Tidak Saya Lakukan dan Jelas Tidak Saya Inginkan

#3 Lupa kasih cabai

Nah, salah satu dosa bakul tempe goreng yang sulit sekali untuk dimaafkan adalah lupa memberi cabai. Kalau pas beli tempe goreng diniatkan untuk lauk, dosa ini masih bisa kita maafkan. Tapi, lain cerita kalau si tempe goreng mau kita bikin untuk camilan. Ketiadaan cabai ini sungguh sesuatu yang menguras emosi. Apalagi kalau ndilalah bakul gorengannya jauh dari rumah, dan stok cabai di rumah juga kosong. Duh. Monanges. Oh ya, bukan hanya lupa memberi cabai, ya, ngasih cabai tapi cuma seuprit juga sama ngeselinnya.

#4 Terlalu tipis

Ini soal tempe goreng tanpa tepung atau yang di Tegal biasa disebut sebagai tempe wuda. Tempe wuda atau tempe goreng polos ini tentu akan terasa lebih mantul ketika potongannya mantap di genggam alias nggak terlalu tipis. Sayangnya, ada saja bakul gorengan yang menjual tempe wuda ini dalam potongan yang terlalu tipis, kecil-kecil pula. Hmmm, istighfar aja udah.

#5 Pakai kantong kresek

Dosa penjual tempe goreng berikutnya adalah langsung menggunakan kantong kresek sebagai wadah gorengan. Atau, biasanya di dalam kantong kresek tersebut dialasi koran yang ukurannya cuma seupil. Padahal kita sama-sama tahu kantong kresek nggak boleh digunakan secara langsung untuk membungkus makanan yang masih panas, kan? Semestinya kalau mau menggunakan kantong kresek, mbok itu gorengannya dibungkus kertas minyak atau daun dulu, dong~

#6 Tidak pakai penjepit

Terakhir, dosa penjual tempe goreng yang sering dilakukan adalah nggak mengunakan penjepit makanan. Gaes, serius, kalian merasa ngeri-ngeri sedap nggak sih kalau lihat ada pedagang mencomot langsung gorengan menggunakan tangan mereka? Masalahnya, kita kan nggak pernah tahu tangan mereka habis ngapain atau menyentuh apa.

Padahal tangan adalah pintu masuk dan tempat ternyaman bagi kuman dan virus. Bahkan, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika (CDC), lebih dari 80% penyakit infeksi ditularkan melalui tangan. Gimana nggak, lha wong diperkirakan setiap 1 cm persegi kulit tangan ada 1.500 bakteri, kok. Ngeri banget nggak, tuh?

Itulah 6 dosa penjual tempe goreng yang sayangnya masih sering kita temukan. Cuma, ya mau gimana lagi? Untuk soal dosa para penjual gorengan ini, hati kita memang seluas samudera hingga selalu membukakan pintu maaf.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Menyebut Tempe Goreng Tepung sebagai Tempe Mendoan, Seburuk-buruknya Penghinaan!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Agustus 2022 oleh

Tags: dosatempe goreng
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

menstruasi

Tolonglah, Menstruasi itu Cuma Siklus Bulanan, Nggak Ada Hubungannya Sama Dosa

9 Agustus 2019
4 Dosa Saat Makan Nasi Goreng yang Sebaiknya Dihentikan Terminal Mojok

4 Dosa Saat Makan Nasi Goreng yang Sebaiknya Dihentikan

29 Januari 2022
6 Dosa Saat Keramas atau Mencuci Rambut yang Biasa Dilakukan Terminal Mojok

6 Dosa Saat Keramas yang Biasa Kita Lakukan

7 Juli 2022
5 Dosa Makan Rendang yang Jarang Disadari Orang Terminal Mojok.co

5 Dosa Makan Rendang yang Jarang Disadari Orang

24 Februari 2022
4 Dosa Perokok: Tolong Tegakkan Unggah-Ungguh Ini! Terminal Mojok.co

4 Dosa Perokok: Tolong Tegakkan Unggah-Ungguh Ini!

8 April 2022
5 Dosa yang Sering Dilakukan Saat Mandi Terminal Mojok

5 Dosa yang Sering Dilakukan Saat Mandi

6 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.