Jika hati sedang merasa sedih, sedih yang tak terbendung, menangis adalah jawabannya. Tapi, kadang menangis pun jadi kegiatan merepotkan, Dengan menangis, kamu harus merelakan wajahmu basah seperti orang yang habis tersiram air, atau makeup-mu yang paripurna luntur seketika. Menangis juga memakan energi yang banyak, dengan varian gerakan tambahan, seperti embusan nafas dengan irama yang cepat atau senggukan yang parau dan bergetar.
Tapi yang paling menyusahkan, menangis itu butuh nyali. Apalagi jika kamu harus mengalami kejadian yang membuat kamu menangis di tempat umum. Berikut adalah tempat-tempat umum yang pernah saya atau mungkin juga kamu singgahi untuk menangis.
Tempat menangis #1 Kendaraan umum (bis, kereta, angkot)
Sewaktu saya masih jadi mahasiswa baru yang harus pergi merantau untuk kuliah, rasanya berpamitan dengan ayah dan ibu untuk kuliah seperti sedang berpamitan untuk pergi wajib militer dan tidak akan kembali lagi. Waktu itu kebetulan saya sedang di bis, saat sedang dalam keadaan syahdu melihat pemandangan jalan, tiba-tiba seorang pengamen datang menyanyikan lagu Ebiet G Ade, “Titip Rindu buat Ayah”. Air mata yang saya paksa tahan sedari tadi, tiba-tiba jebol pertahanannya, meluapkan semua rasa kehilangan tak bisa bersama orang tua lagi. Menangislah saya di bis, lengkap dengan ingus dan air mata membeludak. Bener-bener kayak model video clip lagu cinta yang harus LDR. Hiks.
Tempat menangis #2 Jalan raya
Menangis di jalan raya dirasakan teman saya sewaktu habis putus dengan sang kekasih. Menurut teman saya itu, entah kenapa menangis di motor rasanya jauh lebih bebas. Pada akhirnya jalan yang harusnya ditempuh dalam waktu 30 menit bisa memakan waktu hingga berjam-jam. Untuk apa? Untuk menikmati rasanya menangis di jalan, apalagi kalau hujan. Duh langit kok kaya ngedukung suasana hati yang sedang ambyar-ambyarnya. Air mataku bersatu bersama air hujan, indie sekali~
Tempat menangis #3 Toilet mal
Bagi tipe pemalu, menangis di dalam toilet mal ini rasanya tidak nikmat sama sekali. Bayangkan, mal yang harusnya menjadi tempat kamu harus tampil apik malah kamu hancurkan dengan acara menangis. Menangis di mal ini sungguh pasti jadi pilihan terakhir karena ya daripada nanti malu menangis di tengah-tengah mal. Malah dikira sedang syuting FTV “Cintaku Kandas di Dalam Mall”.
Tempat menangis #4 Dalam mobil yang diparkir
Ini tipe menangis yang agak elite karena mengandung properti tambahan selain tisu dan sapu tangan, yaitu mobil pribadi. Menangis dalam mobil sendiri rasanya kok jauh lebih baik dibandingkan dengan tempat-tempat yang saya sebutkan di atas ya. Ya ampun, bahkan dalam hal menangis pun, privilese bermain.
Tempat menangis #5 Sekolah, kampus, atau tempat kerja
Adik saya pernah menangis di sekolah karena habis bertengkar hebat dengan temannya, begitu pula dengan kakak saya yang terpaksa menangis di kantor karena dimarahi atasannya di depan rekan kerjanya. Menangis di sekolah atau tempat kerja pasti pernah dialami oleh siapa pun. Risikonya ya kamu akan menerima tatapan aneh dari orang-orang sekitarmu beberapa hari. Hehehe. Ya, ditahan saja ya rasa malu itu. Kan seperti jatuh cinta, menangis pun tak pernah tepat waktu.
Menangis itu sesuatu yang wajar kok. Kalau menurut Stephen Sideroff, psikolog dari University of California Los Angeles, menangis merupakan reaksi emosional yang lumrah ketika menghadapi perasaan tertentu, baik itu bahagia atau sedih. Keterbatasan ruang privat dan momen yang bikin menangis kadang tak tertebak membuat kejadian-kejadian menangis di tampat umum tak terhindarkan dan pasti akan menarik perhatian orang-orang sekitar.
Untuk menghindari kejadian seperti itu, ada tips lucu dari sahabat saya jika kamu lagi kepepet nangis di tempat umum. Kamu setel saja video iklan Thailand dan pengang handphone-mu seperti posisi sedang menonton. Dijamin orang-orang tidak akan heran jika melihat kamu menangis di tempat umum.
Apa pun alasan kamu menangis, baik itu kabar gembira atau kabar yang tidak menyenangkan, semoga kamu bisa melewatinya ya. Peluk erat.
BACA JUGA Menelanjangi Aktivitas Menangis dari Pakar Menangis dan tulisan Fanisa Putri lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.