Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Saran untuk Kreator Konten Jogja agar Makin Banyak Follower dan Endorsement meski Nggak Punya Kreativitias Sama Sekali

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
22 Juli 2025
A A
Surat Terbuka untuk Pembenci Perantau di Jogja: Hanya Dhemit yang “Pribumi Jogja”, Kalian Bukan! konten kreator jogja

Surat Terbuka untuk Pembenci Perantau di Jogja: Hanya Dhemit yang “Pribumi Jogja”, Kalian Bukan! (Dhio Gandhi via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Apakah kamu membayangkan slow living sebagai kreator konten Jogja? Bangun sedikit telat, langsung ngopi pagi sambil membuat konten. Siang sedikit ke tempat wisata viral dan merekam estetika. Sorenya ke Pegunungan Menoreh untuk mengejar sunset. Malam tiba, waktunya turun ke Tugu dan merekam lalu lalang turis di bawah Lentera Jogja. Capek sih, tapi lebih nyaman daripada duduk di ruang AC kantor.

Tapi harus mulai dari mana? Bagaimana cara membuat konten seperti selebgram viral? Bagaimana bisa konsisten meromantisasi Jogja? Serta, bagaimana memenangkan algoritma dan bisa mendapat endorsement melimpah?

Tenang, saya punya solusi! Agar kalian bisa jadi kreator konten yang berhasil membuai banyak orang. Sehingga Jogja terlihat lebih manis, cantik, dan romantis. Tentunya bukan untuk kebaikan kota istimewa dan nyaman ini. Tapi demi engagement tinggi dan promosi mengalir. 

Perkuat lini lambung untuk konten yang Jogja banget

Sebelum jadi kreator konten, tanyakan pada diri sendiri: lambung kalian sudah siap? Ini bukan hanya dihajar kafein setiap pagi. Tapi juga menahan makanan-makanan aneh dan tak bergizi. Karena untuk jadi kreator konten yang sukses, kamu harus makan apa pun yang sedang viral.

Mie dengan level pedas layaknya kerak neraka harus dilahap. Lanjut dihajar berbagai dimsum semenjana asal dimandikan chilli oil yang merona. Sarapan sebelum ngopi pagi adalah soto lima ribuan yang lebih banyak air daripada ampas. Jangan lupa, harus siap makan apa pun yang ada mozzarella-nya. Dari jasuke sampai ayam geprek, dan mungkin nanti ada gudeg mozzarella juga.

Jangan jadi picky eater. Apalagi mempermasalahkan gizi berimbang. Biar itu tugasnya pemerintah yang serampangan mengurus MBG. Tugasmu adalah menjadi relevan dengan segala kuliner viral.

Harus ada Tugu-Malioboro-Titik Nol-Kraton

Sudah punya kamera bagus? Atau minimal ponsel dengan kamera jernih? Bagus, sekarang waktunya mengambil banyak footage. Tapi jangan terlalu idealis. Tidak perlu berburu lokasi hidden gems dan indah luar biasa. Karena tugasmu sebagai kreator konten Jogja hanya berkeliling di sekitar Sumbu Filosofis.

Ingat resep ini: Tugu Jogja; Malioboro; Titik Nol Kilometer, dan; Kraton. Itu sudah cukup sebagai bahan gorengan kontenmu setiap hari. Toh pemirsamu hanya tahu Jogja di empat titik itu. Mereka tidak perlu tahu lokasi lain. Karena Jogja yang mereka inginkan bukan yang otentik apalagi penuh konflik.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Lupakan juga menuju awal Sumbu Filosofis: Panggung Krapyak. Followermu malas melihat hidup santri sehari-hari. Sama seperti malas melihat hidup warga yang ruwet di sudut-sudut Jogja. Pokoknya eksploitasi empat titik itu setiap hari. Follower-mu senang, pemerintah juga ikut bahagia.

Jelek gapapa, tapi puitis

‘Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan’. ‘Setiap sudut Jogja itu romantis’. Tahu kan potongan puisi itu? Nah, kini giliran kamu yang membuatnya. Tenang, tidak harus seindah karya Mas Jokpin atau Mas Sapardi. Yang penting kelihatan sastrawi saja. Karena Jogja itu apa-apa harus sastrawi. Dari urusan jargon sampai dalih penggusuran.

Di Jogja, semua bisa romantis.

Bahkan saat kamu sedang bersedih,

Kota ini akan mencium keningmu.

Agar kamu kembali tersenyum.

GAMPANG KAN! Saya bikin itu sambil garuk-garuk perut yang lapar. Tidak harus menepi dan bersemedi. Pokoknya kamu tinggal sok manis di kontenmu. Kalau idemu mampet, ambil saja puisi orang. Lalu masukkan instrumen yang pas. Misal iringan gending atau Royal Orchestra.

Tidak perlu takut perkara kualitas puisi kalian. Toh para penonton juga bukan kritikus sastra. Mereka hanya butuh konten romantis agar tidak sakaw. Bukankah mereka hanya butuh candu bernama Jogja? Tentu Jogja yang kamu kemas sedemikian cantik dan berlebihan.

Upload setiap hari, meskipun kontenmu itu-itu saja

Tadi di awal aku bilang untuk jangan idealis. Sekarang adalah ujianmu. Kamu harus upload konten setiap hari. Terus berulang dengan model yang sama. Tidak, jangan berpikir untuk bereksperimen dan membuat konten yang unik. Kamu hanya perlu memuaskan pemirsa dengan konten picisan seperti imajinasi mereka tentang Jogja.

Lupakan konten edukatif di luar review kuliner yang berbusa-busa. Tidak perlu belajar budaya otentik Jogja yang malah membuat viewer merasa jenuh. Mereka hanya butuh fantasi ringan dan tidak bikin sakit kepala. Lagi pula untuk apa sih mengembangkan diri kelewat jauh? Tujuanmu hanya demi viral dan bisa jualan engagement, bukan?

Strategi ini juga memudahkan kamu. Tidak perlu sibuk mencari kebaruan. Footage lama tinggal ditambal sulam. Narasi bulan lalu bisa digarap lagi hari ini. Selain itu, kamu bisa mencontek karya viral orang lain. Semudah itu kok!

Jual mimpi tentang Jogja, bukan bukti!

Saran terakhir ini paling penting untuk seorang kreator konten Jogja. Tugasmu adalah menjajakan mimpi. Bukan memberikan bukti apalagi mengatakan realitas yang mengigit. Ada nenek-nenek buruh panggul? Kemas jadi perjuangan yang indah. Tidak perlu bahas perkara ketimpangan sosial. Atau bertemu warga lokal yang penuh senyum? Kemas jadi konten betapa ramahnya warga Jogja. Meskipun realitas menunjukkan rasisme mengerikan pada beberapa suku.

Kuncinya adalah: semua yang di Jogja itu baik. Kalau ada yang jelek, pasti ulah pendatang. Kalau ternyata pelakunya warlok seperti klitih, itu cuma anomali. Pasang mindset ini di otakmu. Lalu cobalah kreatif melihat sisi pedih jogja.

***

Bagaimana, mudah bukan jadi kreator konten Jogja yang sukses? Tenang saja, bahan kontenmu melimpah ruah kok. Toh kamu hanya mengeksploitasi Jogja yang dikemas istimewa itu saja. Kecuali kamu ingin membuka tabir dan menunjukkan wajah Jogja yang penuh luka. Nanti kamu akan kena survey KTP. 

Sekarang saatnya kamu memulai langkah menjadi kreator konten di Jogja yang istimewa. Mengeksploitasi segala produk sintetik kebudayaan Jogja yang sejatinya adiluhung. Menjual ketimpangan sebagai hidup sederhana romantis. Jadilah si kreator bajingan yang membuat Jogja makin penuh dusta. Lalu nikmati engagement dan endorsement dari dagangan palsu kalian!

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kok Bisa Ada Orang Bahagia di Jogja, padahal Hidup Mereka Susah?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2025 oleh

Tags: Jogjakonten kreator jogjasumbu filosofi jogja
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

4 Hal yang Bikin Purwokerto Nggak Beda Jauh dengan Jogja Terminal Mojok

4 Hal yang Bikin Purwokerto Nggak Beda Jauh dengan Jogja

29 Mei 2022
Aturan Tidak Tertulis Apotek, Sebaiknya Pelanggan Tahu supaya Tidak Merepotkan Apoteker Mojok.co jogja

3 Sisi Gelap Menjadi Apoteker di Apotek Pinggiran Jogja

22 Juli 2025
Mirota Kampus vs Pamella Supermarket- Surga Belanja di Jogja (Pixabay)

Pengalaman Saya Jadi Bukti Belanja di Mirota Kampus Lebih Menyenangkan ketimbang Pamella Supermarket

15 Juni 2024
UMR Jogja Harus Naik Drastis, Tidak Bisa Tidak! upah minimum yogyakarta

Jogja Kini Tak Lagi seperti Penggalan Sajak Joko Pinurbo

21 Mei 2023
Dosa Pedagang Bubur Ayam Khas Jakarta yang Berjualan di Jogja Mojok.co

Dosa Pedagang Bubur Ayam Khas Jakarta yang Berjualan di Jogja

26 Februari 2025
sore malioboro

Sore Menjelang Maghrib di Malioboro

19 Mei 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Gear Ultima, Wujud Kebohongan Motor Yamaha

Gear Ultima Wujud Kebohongan Yamaha, Katanya Bikin Motor Matik Ternyata Bikin Tank

28 November 2025
Nyatanya Guru Tak Pernah Mulia, Sejak Dulu Isinya Hanya Luka MOJOK.CO

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

28 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.