Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

5 Salah Kaprah Istilah Matematika dalam Percakapan Sehari-hari

Andri Saleh oleh Andri Saleh
8 Agustus 2021
A A
5 Salah Kaprah Istilah Matematika dalam Percakapan Sehari-hari terminal mojok.co

5 Salah Kaprah Istilah Matematika dalam Percakapan Sehari-hari terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

BPS baru saja merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua mencapai 7,07% secara year on year. Secara nggak langsung, Indonesia mencatatkan diri berhasil keluar dari resesi. Hal ini tentu saja memicu beragam komentar dari netizen di dunia maya. Mereka mempertanyakan keabsahan angka tersebut karena nggak sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia yang sebenarnya.

Saya sendiri nggak mau ambil pusing dengan angka pertumbuhan ekonomi itu. Biar saja para ahli yang bicara. Namun, sebagai alumni Matematika dengan IPK seadanya, saya malah tergelitik pada cara mengucapkan angka pertumbuhan ekonomi itu. Coba, bagaimana kamu mengucapkan angka 7,07%? Tujuh koma kosong tujuh persen? Atau tujuh koma nol tujuh persen? Nah, lho.

Sini tak kasih tahu, ya. Bahasa matematika itu bahasa simbol. Ada aturan yang harus diikuti, baik itu dalam perhitungan maupun penyebutannya. Sayangnya, masih banyak orang yang secara nggak sadar masih kurang tepat dalam menyebutkan simbol matematika. Contohnya, ya itu tadi, angka pertumbuhan ekonomi itu.

Kebanyakan orang secara refleks menyebut 7,07% sebagai “tujuh koma kosong tujuh persen”. Secara aturan, ini jelas salah. Namun, karena sudah biasa diucapkan demikian dan banyak orang yang mengucapkannya begitu, jadinya dianggap lumrah.

Ini ada beberapa contoh penyebutan istilah matematika yang masih salah dalam percakapan sehari-hari.

#1 Nomor HP

“Mbak, beli pulsa, Mbak.”

“Yang berapa, Mas?”

“Yang sepuluh ribu aja, Mbak.”

Baca Juga:

11 Istilah yang Harus Diketahui Mahasiswa Jurusan Matematika supaya Cepat Lulus

Panduan Menggunakan Kata “Maneh” yang Baik dan Benar dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari

“Nomornya?”

“Kosong delapan satu sembilan… “

Nah, ini kesalahan istilah matematika yang sering terjadi. Harusnya bukan “kosong delapan satu sembilan”, tapi “nol delapan satu sembilan”. Beda lho antara “kosong” dan “nol”. Kosong adalah ketiadaan, nihil, tidak ada nilainya. Sedangkan nol adalah sebuah bilangan yang dilambangkan dengan “0”. Nol punya nilai. Buktinya, kalau kamu ulangan Matematika dan jawabannya salah semua, nilainya pasti nol, bukan kosong. Tapi karena sudah terbiasa, jadinya yang salah pun dianggap lumrah.

#2 Nilai IPK

“Mas, berapa IPK-nya?

“Tiga koma empat puluh delapan, Mbak.”

Istilah matematika ini juga sering terjadi ketika orang menyebutkan bilangan desimal, bilangan yang ada koma-komanya gitu. Kesalahannya adalah menyebutkan puluhan atau ratusan pada angka di belakang koma. Padahal, angka di belakang koma itu sifatnya berdiri sendiri. Contohnya, bilangan desimal 9,12 dibaca “sembilan koma satu dua”, bukan “sembilan koma dua belas”. Bilangan desimal 23,48 dibaca “dua puluh tiga koma empat delapan”, bukan “dua puluh tiga koma empat puluh delapan”.

#3 Bola itu bundar

Sekarang, lupakan sejenak kasus hengkangnya Messi dari FC Barcelona. Kita fokus pada kesalahan yang sering diucapkan oleh komentator sepak bola di TV.

“Pertandingan tinggal 3 menit lagi, Bung. Posisi Timnas kita masih tertinggal. Bagaimana tanggapannya, Bung?”

“Ingat, Bung. Bola itu bundar. Apa pun masih bisa terjadi sampai peluit panjang dibunyikan.”

Sering dengar kan istilah “bola itu bundar”? Ini jelas salah. Bola itu bentuknya bulat, bukan bundar. Bulat itu bentuk geometri 3 dimensi seperti bola. Sedangkan bundar adalah benda yang berbentuk lingkaran, contohnya uang logam atau ban sepeda.

#4 Bagi hasil

“Berapa presentase bagi hasilnya, Mas?”

“Untuk proyek ini, bagi hasilnya 70:30, Mbak.”

Saya masih suka mendengar orang yang mengucapkan bilangan persen dengan sebutan “presentase” atau “prosentase”. Padahal, yang benar adalah persentase. Coba deh kamu cek, di KBBI nggak ada istilah “presentase” atau “prosentase”, yang ada justru “presentasi”.

#5 Minus

“Berapa hasil dari minus lima ditambah tiga, Mbak?”

“Minus dua, Mas.”

Menyebutkan minus pada sebuah bilangan dalam suatu perhitungan juga kurang tepat. Seharusnya, jawaban pada perhitungan tadi, bilangan -2 diucapkan “negatif dua”, bukan “minus dua”.

Memang, sih, menurut KBBI, minus artinya kurang, dikurangi, atau bisa juga jumlah yang kurang dari nol. Tapi perlu dipahami bahwa ada perbedaan mendasar antara bilangan negatif dan minus.

Bilangan negatif adalah bilangan yang kurang dari nol. Sedangkan minus adalah simbol matematika berupa tanda “-” dan digunakan pada perhitungan pengurangan dan tanda pada bilangan negatif.

Dari kelima salah kaprah istilah matematika ini, semakin menguatkan teori bahwa matematika itu memang banyak yang suka. Suka bikin pusing semua orang, maksudnya. Hehehe.

BACA JUGA Mau Meningkatkan Kemampuan Matematika? Nih, Saya Kasih Tipsnya dan tulisan Andri Saleh lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: Istilah Matematikapendidikan terminalpercakapan
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

Inspirasi Drakor L.U.C.A._ Seandainya Ada Pembangkit Listrik Tenaga Belut Listrik (PLTBL) di Indonesia terminal mojok

Inspirasi Drakor ‘L.U.C.A.’: Seandainya Ada Pembangkit Listrik Tenaga Belut Listrik (PLTBL) di Indonesia

26 Mei 2021
Begini Rasanya Jadi Murid yang Selalu Juara Kelas Kayak Dekisugi terminal mojok.co

Begini Rasanya Jadi Murid yang Selalu Juara Kelas kayak Dekisugi

22 Juli 2021
Kondisi-kondisi Ngehek yang Jadi Penyebab Susah Tidur terminal mojok.co

Mari Mengenal Narkolepsi, biar Nggak Asal Melabeli Orang Tukang Molor

26 Mei 2021

Tulisan Makin Ngaco, Aplikasi Wattpad Butuh Editor Kebahasaan

2 Juni 2021
Barang-barang Generasi 2000-an yang Bikin Kamu Terlihat Keren Saat Sekolah Dasar terminal mojok.co

Barang-barang Generasi 2000-an yang Bikin Kamu Terlihat Keren Saat Sekolah Dasar

1 Juli 2021
Anak Magang Itu Sebaiknya Menerima Bayaran atau Nggak, sih_ terminal mojok

Anak Magang Itu Sebaiknya Menerima Bayaran atau Nggak, sih?

1 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.