Rekomendasi rokok bagi perokok pemula ini saya tulis sambil mengingat pengalaman nggak enak di masa lalu. Saya tidak mau jika kalian, para perokok pemula yang ingin merasakan nikmatnya kebal-kebul justru mendapat pengalaman pertama yang tidak mengenakkan pula.
Pada tahap ini, kalian tak perlu buru-buru membandingkan diri dengan simbah-simbah yang konsisten menolak slogan “merokok membunuhmu” hingga akhir. Jika disentak dengan slogan semacam itu, toh mereka tinggal menghembuskan asap terakhir, lalu berkata, “Urip mati urusane Gusti,” sambil nyecek uthis. Orang-orang semacam simbah itu sudah punya alasan yang tak perlu lagi dikatakan pada orang nyinyir di sekitar.
Jika kalian berniat meniti karier sebagai perokok, tak perlu memikirkan alasan kuat yang ada di benak simbah itu. Usia 18 tahun dan tidak sedang hamil sudah menjadi alasan yang cukup bagi kalian untuk mulai memasukkan ujung batang rokok ke mulut dan nyalakan!
Tapi tunggu sebentar, masalahnya, kalian harus tahu menyalakan rokok macam apa di pengalaman pertama. Sebenarnya, tahap pemilihan rokok ini sering dilewati oleh para perokok. Biasanya, mereka (termasuk saya) hanya menyalakan rokok yang ada. Tak sedikit pula yang mengawalinya dengan puntung rokok di asbak bekas bapak atau siapa saja yang merokok di sekitarnya. Namun, cara tersebut tak perlu kalian coba karena… lha mbok yakin, lebih enak rokok utuh dari bungkusnya.
Demi terwujudnya kesan yang menyenangkan sejak pengalaman pertama, saya sarankan kalian untuk segera mengaktifkan mode cangkem asbak dan terimalah rekomendasi rokok bagi perokok pemula berikut ini.
#1 Rokok putih
Rokok putih merupakan langganan untuk direkomendasikan kepada para pemula. Jika boleh disebut, salah satu merek rokok dari jenis ini adalah Sampoerna Mild. Selain karena punya popularitas yang cukup tinggi, Sampoerna Mild juga punya tarikan yang ringan. Ingat ya, Sampoerna Mild, bukan Sampoerna kretek! Jika sampai ketuker, belum apa-apa bisa kempot duluan.
#2 Rokok rasa-rasa
Rokok rasa-rasa yang saya maksud adalah rokok yang diproduksi dengan rasa tertentu. Bukan hanya mambu mbako seperti biasanya. Saat menghisapnya, kalian akan mendapat sensasi rasa buah, madu, kopi, atau makanan manis lainnya yang memenuhi mulut dan hidung. Jangan dibayangkan seperti sedang menenggak es sirup atau ngemut permen, rasa rokok ini dominan pada aroma.
Rokok ini masuk rekomendasi karena kebanyakan para pemula belum terbiasa dengan aroma tembakau. Apalagi jika kalian memang kerap menjalani keseharian sebagai perokok pasif yang tak dapat nikmatnya, tapi nanggung baunya. Bisa jadi, bau rokok menyimpan trauma tersendiri. Oleh karena itu, rokok rasa-rasa ini bisa jadi solusi.
Kalian bisa pilih merek apa saja, mulai dari Esse, Sampoerna, hingga Camel. Rasanya pun bebas mau pilih yang mana, mulai berry, pisang, hingga semangka. Jika mau ikut saya, mari kita merokok Esse Honey Pop bersama-sama. Menghisap-hembuskan asap dengan sensasi aroma madu yang manis.
#3 Rokok mentol
Selain rokok rasa-rasa di atas, ada rokok mentol yang dominan dengan aroma segar untuk kalian. Rokok dengan rasa mint ini sudah populer jauh sebelum rokok rasa buah. Aroma mint lebih disukai karena cukup bisa menghindarkan seseorang dari kesan bau apek khas perokok biasanya. Selain itu, kalian juga akan merasakan sensasi dingin di mulut. Tenang, rasanya tak sekuat odol waktu sikat gigi kok!
Jika kalian tertarik mencoba ini, saya merekomendasikan Marlboro Ice Blast karena itu rokok mentol pertama yang saya coba dan rasanya cukup mantap. Tapi, kalian juga bisa memilih merek lain, seperti LA Ice atau Sampoerna Mild Menthol Burst.
#4 Tembakau rasa-rasa
Anggapan bahwa tembakau hanya milik simbah-simbah sudah saatnya kalian singkirkan. Jika kalian sebagai pemula sudah cukup berani mencoba tembakau, ya itu bukan lagi masalah. Kan cuma mencoba! Kalau teryata cocok dan malah ketagihan, mari kita syukuri karena berarti proses pencarian ini tak sia-sia.
Tampaknya, beberapa tahun belakangan, tembakau sedang mendulang popularitasnya. Alih-alih mengeluarkan bungkus rokok, makin banyak teman saya yang melempar seperangkat lintingan saat berkumpul. Popularitas tembakau lintingan juga dibuktikan oleh menjamurnya toko tembakau baru, entah itu online atau offline.
Variasi tembakau pun sudah makin banyak alias nggak cuma beraroma tembakau yang lekat dengan image simbah-simbah itu. Berdasarkan informasi dari salah satu penjaga toko tembakau di daerah Pogung, setidaknya ada 30 variasi rasa tembakau yang dia jual. Tembakau paling laris, yakni rasa cappuccino, apple, vanilla, dan whiskey. Nah, kalian tinggal pilih sendiri dan rasakan tarikan yang ringan dengan sensasi rasa-rasa yang ajaib dari rokok lintingan.
#5 Aktifkan mode cangkem asbak II
Mode ini diperuntukkan bagi orang-orang yang tak menemukan kecocokan rasa pada rekomendasi rokok bagi perokok pemula di atas. Perkara rokok ini memang susah-susah gampang. Cocok bagi saya, belum tentu cocok bagi kalian.
Jenis rokok di atas dipilih dengan pertimbangan kandungan nikotin dan tar yang cenderung lebih rendah, serta cita rasa yang tak cuma mbako. Dari situ, muncul anggapan bahwa rokok putih, mentol, atau rasa-rasa akan lebih disukai oleh para pemula.
Namun, jika ternyata rokok yang kalian cicipi itu tak bikin jatuh cinta, saatnya bertanya kepada diri sendiri: lanjut tidak, ya? Kalau memang nggak enak ya nggak usah lanjut! Kalau mau lanjut, ya silakan aktifkan mode cangkem asbak level II. Lebih giat lagi bilang “samlekom” ke setiap bungkus rokok teman dalam misi pencarian.
Gudang Garam, Djarum Super, 76, Aspro, Jeruk, dan seterusnya, itu semua merek rokok yang pantas dicoba meski tak masuk daftar rekomendasi rokok bagi pemula. Ini bukan jodoh yang hanya perlu ditunggu sambil berdoa. Namun, jika sampai banyak merek sudah dicoba dan tetap saja nggak ketemu, kalian perlu curiga, jangan-jangan anosmia?