5 Rezeki Tak Terduga bagi Pengendara Motor di Perjalanan

5 Rezeki Tak Terduga bagi Pengendara Motor di Perjalanan Terminal Mojok

5 Rezeki Tak Terduga bagi Pengendara Motor di Perjalanan (Unsplash.com)

Bepergian, berkendara, dan nglaju, kata-kata tersebut erat kaitannya dengan lalu lintas, apalagi menggunakan motor. Rasa-rasanya setiap hari kita tak pernah absen melihat pengendara motor lalu lalang di jalanan.

Pernah kepikiran nggak kalau sebenarnya di tengah perjalanan menuju ke kampus atau ke kantor naik motor, kita sebenarnya sering mendapat rezeki yang diberikan Tuhan? Mungkin kita kerap menganggap hal-hal berikut sebagai hal enteng yang mudah lalu begitu saja, namun jika dilihat lebih dalam, itulah rezeki tak terduga yang kita alami selama perjalanan.

#1 Dapat lampu hijau tanpa harus menunggu lampu merah alias tinggal ngeng!

Saya sering mengumpat kesal karena melihat lampu lalu lintas berwarna hijau dari jauh, setelah ngebut untuk mengejarnya, eh lampunya berhenti jadi merah tepat ketika saya mendekatinya. Saya paham kalau lampu lalu lintas itu pasti bakal hijau juga. Santai wae, mesti entuk. Masalahnya, kadang ada lampu lalu lintas yang durasinya ora umum. Pengendara motor dan mobil bisa mendapat lampu hijau setelah tiga kali giliran lampu merah menyala. Ada yang kayak gitu? Ada.

Namun, rupanya ada rezeki tak terduga yang kadang nggak kita sadari saat melewati lampu lalu lintas ini, yakni ketika kita nggak perlu menunggu lampu merah sama sekali. Nggak perlu susah payah menurunkan persneling—kalau motor kita non-matik—dan mengerem, tinggal ngeng! Apalagi kalau kita sedang dalam situasi terburu-buru, tentu hal sepele ini seolah jadi rezeki yang sangat dibutuhkan.

Eh, tapi ingat untuk tetap mengutamakan keselamatan, ya.

#2 Diberi kesempatan menyeberang di persimpangan tanpa lampu lalu lintas

Hal lain yang bikin saya kesal ketika mengendarai motor adalah menyeberangi jalan raya yang intensitas kendaraannya ramai lancar. Terkadang ada sih “pak ogah” yang membantu kelancaran arus lalu lintas, tapi tak jarang juga keberadaan mereka nggak ditemukan dan itu berarti menyeberang jalan jadi urusan masing-masing pengendara.

Namun, di balik absennya pak ogah dan ribetnya menyeberang jalan yang dirasakan pengendara motor seperti saya, ada rezeki tak terduga yang kadang diberikan Tuhan. Biasanya rezeki itu berupa pengendara lain—entah mobil atau motor—yang dari jauh sudah menurunkan kecepatannya agar pengendara lain yang hendak menyeberang bisa mulus melanjutkan perjalanan. Terima kasih buat kalian semua yang sering memberi kesempatan pengendara lain untuk menyeberang alih-alih tetap ngebut nggak kasih jalan.

#3 Mudah putar balik, langsung mak kluwer!

Kemacetan kadang bisa disebabkan kendaraan yang putar balik dan biasanya berada di jalur kanan. Kalau keadaannya seperti itu, kendaraan yang terjebak di jalur kanan pasti akan berusaha menyalip dari kiri. Namun, kendaraan lain dari jalur kiri biasanya juga ngebut, untuk join the flow pun jadi sulit. Menunggu kendaraan di depan melakukan putar balik adalah keputusan yang tepat.

Kemudahan untuk putar balik termasuk rezeki tak terduga di perjalanan. Selain mengurangi kemacetan karena menunggu kendaraan berhenti di pedhotan jalan atau tempat yang biasanya untuk putar balik, juga bisa untuk latihan cornering.

#4 Dapat takjil saat berhenti di lampu merah

Rezeki tak terduga lainnya yang kadang dirasakan pengendara motor di perjalanan adalah mendapat takjil ketika berhenti di sebuah lampu lalu lintas. Biasanya rezeki satu ini dialami di bulan Ramadan. Banyak komunitas yang turun ke jalanan untuk berbagi takjil di bulan yang penuh rahmat tersebut.

Saya sendiri pernah mengalaminya. Saat itu saya melakukan perjalanan pulang dari luar kota di waktu yang mepet dengan buka puasa. Hingga tiba di sebuah lampu lintas, ada beberapa orang yang membagi-bagikan kotak takjil pada pengendara motor dan mobil yang tengah berhenti. Sungguh sebuah rezeki yang tak terduga dong mengingat jelang waktu berbuka, saya nggak punya bekal apa pun untuk buka puasa. Terima kasih buat kalian yang mau berbagi air mineral dan tahu bakso serta arem-arem saat itu.

#5 Dapat celah untuk menyalip kendaraan besar

Terjebak di belakang kendaraan besar seperti mobil, truk, bus, atau lainnya membuat saya kurang nyaman untuk berkendara. Meski roda kendaraan sama-sama berputar untuk melaju ke depan, namun ritme berkendara kita turut melambat seperti kendaraan di depan kita. Keputusan yang harus diambil jika nggak pengin berada terus di belakang kendaraan besar ini ya menyalip mereka, meski kadang kesempatan untuk menyalip ini cukup berisiko saking ramainya kondisi jalan dan ngebutnya kendaraan.

Namun, ada rezeki tak terduga berupa celah yang didapat untuk menyalip. Terkadang itu terjadi entah karena kehendak sopir atau semesta sedang mendukung. Orang-orang yang menyadari celah tersebut pasti akan menggunakannya untuk menyalip kendaraan di depannya semaksimal mungkin.

Tapi jangan lupa, celah untuk menyalip ini harus perlu waspadai. Beri tanda klakson untuk memberi tahu sopir akan keberadaan kita di sekitar kendaraannya, barangkali kita nggak terlihat di kaca spion.

Itulah sebagian kecil dari rezeki tak terduga bagi pengendara motor selama berada di perjalanan. Jika setelah membaca tulisan ini kalian menyadari bahwa hal-hal remeh di atas adalah bagian dari rezeki, jangan lupa ucapkan syukur kepada Tuhan. Hati-hati di jalan, Lur.

Penulis: M. Royfan Ardian
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tiga Kebiasaan Pengendara Bermotor yang Abai Terhadap Keselamatan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version