5 Rekomendasi Warung Makan Underrated di Tebet yang Wajib Dicoba

5 Rekomendasi Warung Makan Underrated di Tebet yang Wajib Dicoba

Nasi megono Pekalongan (Shutterstock.com)

Sudah hampir dua tahun saya hidup di Tebet. Selama itu juga, saya menandai beberapa warung makan yang sekiranya memuaskan: murah, enak, mengenyangkan. Dan tentu saja Tebet menyediakan itu semua, sebab, distrik ini punya banyak warung makanan dengan berbagai karakter.

Meski tak semuanya murah dan enak, selalu saja ada pengecualian di dunia ini. Nah, berdasar pengalaman saya hidup di Tebet, saya telah membuat daftar warung makan yang murah, enak, dan mengenyangkan di Tebet. Saya yakin, daftar ini akan membantu kalian, para pendatang.

#1 Kerak Telor Mang Azis

Tak mungkin saya menepikan kerak telor dari referensi kuliner Jakarta. Nah, khusus di Tebet, saya jarang nemu penjual kerak telor yang ngetem, kecuali kerak telor Mang Azis yang selalu berjualan di depan Kantor Bank BSI KCP, Tebet, jalan Tebet Raya No. 7. Dan ndilalahnya, kerak telor Mang Azis ini endeus mantulita.

Yang spesial dari Kerak Telor Mang Azis ini adalah kerak telurnya yang tebal dengan harga yang lebih murah. Biasanya, kerak telor dengan telur ayam dihargai 25 ribu dan yang menggunakan telur bebek 30 ribu. Tapi kalau di Mang Azis, masing-masing kerak telor tersebut dijual seharga 20 dan 27 ribu.

Kenapa lebih murah? Mang Azis beli langsung dari peternak, jadi lebih murah. Tenang, kualitasnya pasti terjaga. Murah nggak berarti murahan.

#2 Warung Burjo Pojok

Rekomendasi warung makan di Tebet selanjutnya adalah Warung Burjo Pojok khas Madura. Secara akses, warung burjo ini cukup mudah ditemukan karena terletak di depan Stadion PSPT Tebet.

Warungnya yang kecil layaknya toko kelontong dengan meja yang menyatu dengan gerobaknya bikin warung ini sering kali dipandang sebelah mata. Saya sempat mengajak teman saya, dan dia pun ragu. Tapi percayalah, meski tempatnya tak meyakinkan, rasa burjonya endeus mantulita.

#3 Nasi Megono Mas Gareng

Siapa dari kalian yang ketika merantau di Jakarta, sering merindukan makanan Pantura? Nah di Tebet ada salah satu makanan Pantura yang awalnya mendapat respons sinis dari orang-orang asli Jakarta, makanan itu adalah nasi megono.

Mas Gareng, sang pemilik warung mengatakan bahwa nasi megono sering dianggap makanan aneh. Alasannya karena dari namanya yang memang aneh dan urapan nangka yang digunakan kerap dianggap sebagai sesuatu yang nggak wajar. Tak heran, awal-awal ia jualan, pengunjungnya begitu sepi.

Namun, lambat laun, nasi megono mulai familiar untuk orang Jakarta, dan dari situlah kejayaan Mas Gareng bermula.

Kalian bisa menikmati nasi megono Mas Gareng ditemani dengan aneka lauk pauk seperti ikan tongkol, ayam, sate-satean, tempe, tahu, dan ikan bawal. Segala lauk pauk itu bisa dinikmati dengan dibakar atau digoreng. Sambal yang dihadirkan sebagai teman santap nasi megono juga sangat mantap karena pedasnya yang bikin nagih.

Harganya? Terjangkau. Nasi megono Mas Gareng bisa dinikmati mulai dari tujuh ribu rupiah saja. Murah kan? Murah lah, edan po.

Warung nasi megono Mas Gareng bisa kalian temukan di kawasan jalan raya Tebet Raya, tepatnya di depan Apotek Bio Farma. Warung tendanya yang hanya berisikan tiga meja membuat kalian harus siap take away ketika ingin menikmatinya.

#4 Nasi Goreng Pak Amier

Warung nasi goreng di Tebet itu sangat banyak. Setiap sudut Tebet, pasti ada penjual nasi goreng.  Sayangnya, kebanyakan rasanya gitu-gitu aja.

Sampai akhirnya saya menemukan nasi goreng Pak Amier, yang terletak di jalan Tebet Barat 1, tepat di depan Alfamidi.

Nasi goreng Pak Amier, menurut saya, berbeda dengan nasi goreng lainnya. Rasa rempah yang tidak pelit, dipadukan dengan manis kecap dan gurihnya bumbu yang membuat lidah menari-nari. Teman saya bahkan menyebut nasi goreng Pak Amier sebagai nasi goreng Solaria versi lite.

Selain itu, dari segi porsi, Pak Amier biasanya memberikan porsi jumbo untuk kalangan pekerja dan para pedagang kecil di pasar. Sementara bagi orang yang menurutnya terlihat sebagai orang berduit, diberikan porsi yang standar. Pak Amier masih meyakini bahwa orang-orang kaya biasanya makannya sedikit, sekalipun makanan tersebut enak. Sehingga porsi orang kaya yang dikurangi bisa disubsidikan untuk orang-orang kelas bawah. Ini yang menurut saya unik.

#5 Burtal (Bubur Ayam Portal)

Terakhir adalah bubur ayam portal. Penamaannya sebenarnya bukan dari si pemilik kedai, melainkan dari pelanggannya sendiri. Kedai Burtal sendiri terletak tepat sebelum portal dari sebuah gang sempit yang bersebelahan dengan Madina School, Tebet.

Bubur ayam ini sering jadi favorit bagi orang-orang yang ingin menikmati bubur di malam hari. Uniknya kedai ini tidak menyediakan meja atau kursi. Para pelanggannya biasanya makan di sepanjang pinggir gang.

Meski begitu, rasa buburnya memang enak, dengan kepadatan bubur yang nggak terlalu cair, jadi bikin perut nggak cepat lapar. Kan banyak tuh, penjual bubur ayam yang komposisi buburnya sangat dominan air, jadi terkesan kayak makan air gitu. Terlebih ditambah dengan aneka sate ati dan ususnya, mantab betul deh.

Itulah beberapa makanan “sepele” yang wajib kalian coba ketika berada di Tebet. Cobain deh, yakin pasti bakal ketagihan. Kalau nggak, berarti lidah kalian yang salah.

Bercanda, Bosku. Selera nggak bisa diganggu gugat, betul?

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 17 Rekomendasi Street Food di Jakarta: Duit Cekak Tetap Bisa Makan Enak (Bagian 1)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version