Kabupaten Boyolali dikenal sebagai daerah penghasil terbesar susu sapi. Bahkan, untuk memperkokoh kedudukannya tersebut, dibangun gedung berbentuk sapi raksasa ndekem atau duduk bernama Gedung Lembu Sora di kompleks alun-alun kidul Boyolali. Tak hanya itu, kabupaten yang dijuluki “New Zealand van Java” ini juga membuat Tugu Susu Tumpah di tengah kota. Wah, susunya sampai tumpah-tumpah ya karena menggambarkan banyaknya susu sapi yang dihasilkan Kabupaten Boyolali.
Tidak heran jika banyak sekali oleh-oleh dari Boyolali berasal dari susu. Mulai dari susu sapi murni hingga olahan susu, seperti keju, yogurt, tahu susu, dodol susu, dan kerupuk susu. Produk tersebut bisa ditemukan dengan mudah di toko pusat oleh-oleh Boyolali. Namun, untuk kamu yang bosan dengan oleh-oleh serbasusu bagaimana dong? Tenang, saya punya lima rekomendasi oleh-oleh khas Boyolali selain susu.
Abon sapi
Boyolali sebagai penghasil daging sapi yang besar juga memiliki produk abon. Abon sapi yang terkenal adalah abon sapi Rojo Koyo yang berlokasi di Plosokerep, Winong, Kota Boyolali. Disebabkan tingginya permintaan, abon Rojo Koyo dalam sehari bisa memproduksi 100 kilogram abon sapi dan ayam. Abon Rojo Koyo juga sudah dipasarkan ke luar daerah, seperti Solo, Semarang, Bandung, Jakarta, Sulawesi, dan Sumatra. Tak hanya di Indonesia, abon Rojo Koyo juga sudah diekspor ke luar negeri lho, Mylov. Abon Rojo Koyo memiliki keunggulan dapat bertahan hingga satu tahun asal tidak dibuka kemasannya.
Mentho
Mentho adalah makanan yang bisa menjadi alternatif oleh-oleh selain produk olahan susu. Mentho dibuat dari parutan singkong yang dicampur dengan kacang dan parutan kelapa. Mentho yang terkenal adalah mentho Mbak Tini yang dijual di Pasar Sunggingan. Lokasinya berada di lantai dua, dekat dengan kantor administrasi pasar.
Mentho Mbak Tini selalu ludes setiap hari karena permintaan pasar yang sangat tinggi. Mentho Mbak Tini sudah menjadi langganan dari warung-warung soto terkenal di daerah Boyolali.
Marning
Marning adalah biji jagung yang digoreng sampai garing sehingga saat dimakan akan terasa renyah. Marning yang terkenal di Boyolali adalah Marning Bu Walimah yang berada di Desa Winong. Bu Walimah dalam sehari bisa memproduksi 30 hingga 50 kilogram marning karena permintaan pasar yang tinggi. Bu Walimah biasanya menyetorkan marningnya ke Pasar Sunggingan dan Pasar Boyolali. Marning buatan Bu Walimah bisa tahan selama 30 hari meski tanpa pengawet.
Selain marning tradisional yang digoreng, ada juga yang dibuat menjadi semacam keripik, yaitu marning gepuk. Rasanya tidak kalah gurih dengan marning tradisional. Banyak toko oleh-oleh di Boyolali yang menjual marning gepuk. Namun, yang paling enak dan terjangkau adalah marning gepuk di toko Bu Bani yang berada di Pasar Sunggingan.
Roti tom-tom
Oleh-oleh khas Boyolali yang lain adalah roti tom-tom. Toko roti tom-tom ini terletak di Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono. Selain di Boyolali, roti tom-tom juga sudah sudah membuka cabang di Mangkubumen Solo. Produk dari roti tom-tom yang terkenal adalah roti mandarin. Roti ini memiliki tekstur yang lembut saat dimakan. Roti tom-tom dalam keadaan basah bisa bertahan tiga hari, namun roti keringnya bisa bertahan lebih dari 30 hari.
Jadah
Kalau kamu lagi jalan-jalan di daerah Selo, jangan lupa untuk mampir di Jadah Mbah Karto yang letaknya di sebelah barat jembatan Selo. Untuk kamu yang belum tahu apa itu jadah, jadah adalah makanan yang dibuat dari beras ketan dan kelapa, kemudian dibentuk kotak.
Jadah Mbah Karto biasanya disajikan dengan serundeng. Jadah hangat adalah teman yang cocok untuk menikmati hawa dingin Selo. Jadah juga bisa kamu bawa pulang karena bisa bertahan lebih dari tiga hari di dalam lemari pendingin.
Itu tadi lima rekomendasi oleh-oleh khas Boyolali selain susu. Saya sarankan untuk membeli salah satu produk di atas daripada beli susu melulu. Biar ada variasi gitu, Mylov.
BACA JUGA 5 Rekomendasi Tempat Makan Murah di Sekitar UNS dan ISI Solo dan tulisan Nimatul Faizah lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.