Ada satu momen yang tidak pernah tercatat di buku sejarah, tapi pasti dialami semua pengendara motor: tatapan sinis tukang parkir. Saya mafhum bahwa mereka adalah “penjaga gerbang” parkiran yang punya radar khusus untuk mengukur wibawa seseorang hanya dari tunggangannya.
Percayalah, ini bukan cuma perkara kamu bawa uang pas atau recehan Rp2.000 yang sudah lecek, tapi ini soal aura. Motor yang kamu bawa bisa menentukan apakah tukang parkir akan berkata, “Makasih, Bos!” atau cuma “Yah, parkir sini aja, Bos.”
Berikut saya bagikan rekomendasi 5 motor yang begitu meluncur di parkiran langsung membuat tukang parkir tegak memberi hormat. Seolah kamu adalah jenderal perang yang baru pulang membawa kemenangan.
#1 Honda CBR250RR, si anak sultan
CBR250RR bukan sekadar motor, ia adalah pengumuman resmi bahwa kamu bukan orang sembarangan. Dari jauh, suaranya intimidatif. Seperti bisikan malaikat maut yang membawa pesan, “Minggir, saya datang.”
Tentu saja setelah itu tukang parkir biasanya akan menuntun motor satu ini pelan-pelan. Mirip seperti sedang mengawal kereta kencana raja. Jadi jangan heran kalau kamu mendapat bonus parkir dengan posisi paling teduh. Bahkan mungkin dikasih slot VIP di pojokan yang biasanya cuma dipakai buat motor-motor “anak klub”.
Tukang parkir tahu. Kalau motor Honda satu ini sampai baret sedikit saja, harga jualnya bisa cukup buat DP rumah.
Baca halaman selanjutnya: Yamaha NMAX, matic berwibawa…
#2 Yamaha NMAX, matic berwibawa
Naik matic berjenama NMAX itu seperti bawa sofa ruang tamu keliling kota. Besar, empuk, dan bikin penunggangnya terlihat mapan meski dompetnya isinya cuma fotokopian KTP. Tukang parkir punya radar khusus untuk matic bongsor ini. Dan mereka paham, bahwa NMAX adalah motor matic premium terbaik abad ini.
Begitu kamu datang, tukang parkir otomatis menyiapkan lahan parkir yang agak lega. Supaya motormu nggak didekati Scoopy eSAF.
Kadang, mereka bahkan mengelap debu di jok pakai tangan (yang entah bersih atau nggak), sebagai bentuk penghormatan. Di mata tukang parkir, NMAX bukan sekadar motor, tapi tanda bahwa kamu sudah “naik kelas” dari matic biasa.
#3 Kawasaki Ninja ZX-25R, motor yang harus dijaga
Kalau motor ini parkir di minimarket, seluruh tukang parkir langsung berubah jadi bodyguard pribadi. Mereka akan mengamati sekitar dengan tatapan tajam, memastikan nggak ada tangan iseng yang menyentuh fairing.
Suara raungan mesin Kawasaki Ninja ZX-25R seperti konser rock mini yang bikin semua orang menoleh. Bahkan kalau kamu cuma beli Aqua botol dan Pop Mie di Indomaret, tukang parkir tetap akan mengawal kamu sampai naik motor lagi, sambil menepuk bahu dengan hormat. Mereka tahu, orang yang bawa ZX-25R ini biasanya lebih rela kehilangan pacar daripada motornya.
#4 Honda PCX, motor biasa aja tapi tukang parkir segan
Honda PCX itu kalem tetapi punya aura yang bikin orang segan. Tukang parkir biasanya akan memberikan salam khas kepada pengendara PCX. Anggukan pelan plus senyum ramah, seolah mereka sedang menyambut camat yang sedang sidak.
Jangan salah, Honda PCX juga punya keunggulan. Bodinya yang besar bikin motor kecil agak sungkan parkir terlalu dekat. Tukang parkir biasanya akan memastikan ada “jarak sosial” di kiri-kanan PCX, semata-mata demi menjaga kehormatan sang pemilik.
#5 Harley-Davidson, raja tanpa lawan
Kalau yang ini sih sudah nggak usah dibahas panjang. Harley adalah end game dari segala wibawa parkiran. Begitu suara “blub-blub-blub” khasnya terdengar, tukang parkir akan langsung keluar dari bayangan, merapikan rompi, dan menyiapkan lahan parkiran sebesar lapangan futsal.
Tak jarang, mereka akan memanggil teman-temannya yang lain untuk ikut menyaksikan. Soalnya momen motor satu ini mampir kayak gerhana matahari. Langka, indah, dan bikin semua orang berhenti sejenak. Nggak peduli kamu mau parkir 5 menit atau setengah hari, tukang parkir akan menjaga motor ini seperti menjaga kunci surga.
Ingatlah, meski kamu membawa motor-motor di atas yang bikin tukang parkir segan, jangan pernah melupakan satu hal: BAYAR PARKIR. Soalnya di dunia ini, yang lebih sakral dari wibawa adalah uang receh yang kamu serahkan dengan senyum tulus.
Penulis: Budi
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
