Pasar Beringharjo yang sudah beratus tahun menemani Yogyakarta sebagai pusat perputaran ekonomi ini masih berdiri kokoh hingga sekarang. Kalau nggak salah, pasar ini berdiri sejak 1758. Saya belum lahir pada saat itu. Iya, tahu, joke-nya garing.
Selain terkenal karena menjual berbagai macam pakaian dan kain batik yang lengkap, pasar ini juga menyediakan aneka macam kuliner yang wajib untuk kalian nikmati. Mulai dari makanan berat hingga camilan, semuanya dapat kalian temukan di sini. Namun saya sarankan untuk mengunjungi tempat ini saat pagi atau siang hari saja. Pasalnya, pasar ini tutup pada pukul 17.00. Begitu juga dengan para pedagang kuliner yang mengikuti jam operasional pasar.
Berikut rekomendasi berbagai macam kuliner yang ada di Pasar Beringharjo.
#1 Gudeg Beringharjo
Kita mulai dari makanan yang berat terlebih dahulu. Gudeg ini terletak di sisi barat pasar. Bagi kalian yang menyukai rasa manis, tempat ini nggak salah untuk dikunjungi. Memang, di tempat ini nggak menyediakan meja sebagai tempat untuk menaruh makanan. Tapi, kalian bisa makan di sini sambil lesehan, sembari melihat orang pacaran yang sliwar-sliwer jalan kaki di sepanjang jalan Malioboro.
Bagi kalian yang nggak doyan gudeg, di sini juga menyediakan javanese salad with peanut sauce alias pecel. Di depan pasar banyak berceceran kuliner berat yang siap mengisi kekosongan perut kalian. Pecel dan gudeg di sini memang enak. Tapi, lebih enak lagi kalau kalian makan bersama pasangan.
#2 Sate kere
Sate yang berisi gajih ini adalah kuliner yang harus kalian coba. Kalau kalian datang dari arah selatan, aroma daging asap yang khas mulai tercium. Walaupun enak, tapi saya sarankan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi sate tersebut. Takutnya kolesterol bakalan naik. Tapi nggak ada salahnya mencoba. Maksud saya adalah mencoba sate kere tersebut, bukan nyoba naikin kolesterol.
Harganya? Murah pastinya. Namanya juga sate kere.
#3 Bakmi pentil
Bakmi pentil ini termasuk pengganjal perut atau snack. Harganya yang murah dan rasanya yang endeus mantulita fantastica bikin bakmi ini wajib jadi makanan yang harus kalian coba saat berkunjung ke Pasar Beringharjo.
#4 Bolu emprit
Nggak lengkap rasanya kalau sedang membahas kuliner di pasar tanpa menyebutkan jajanan pasar. Bolu emprit adalah sejenis jajanan pasar yang khas dari Yogyakarta. Lain halnya dengan bakmi pentil. Bolu emprit berpenampilan sangat mungil. Lha terus korelasinya apa, Ngget?
Begini, orang-orang Jogja masih banyak menggunakan kata “emprit” untuk menamai benda yang berukuran kecil. Jadi nggak hanya burung yang dinamai “emprit” oleh mereka. Kue bolu kecil ini juga mendapatkan julukan emprit karena memang bentuknya yang kecil.
Bagi kalian yang menyukai jajanan manis, saya merekomendasikan kue ini sebagai camilan. Teksturnya memang sedikit keras dan kasar. Tapi setelah masuk ke mulut, kalian akan menemukan sensasi krenyes setelah melalui proses gigitan pertama. Kue ini bisa ditemukan di sisi selatan pasar.
#5 Es Dawet Bu Hari
Sudah mulai haus setelah berkeliling pasar Beringharjo? Ya minum lah, kok malah sambat. Saya ada rekomendasi es dawet yang sudah melegenda sejak dulu dan tetap bertahan di pasar ini. Namanya es dawet Bu Hari.
Nggak perlu saya jelaskan detilnya karena memang kenikmatan es dawet ini nggak bisa dideskripsikan dengan kata-kata, yang jelas endulita bats. Es dawet Bu Hari berada di sebelah timur parkir motor tengah pasar.
Kuliner di Pasar Beringharjo ini sebenarnya masih banyak. Tapi, menurut saya, empat itu yang paling ikonik, dan tentu saja, yang paling enak. Tertarik mencobanya? Berangkat sana ke Pasar Beringharjo. Masak aer biar mateng, GAS!
Sumber gambar: RizkyJogja via Wikimedia Commons
Penulis: Grantino Gangga Ananda Lukmana
Editor: Rizky Prasetya