5 Pertanyaan yang Kerap Ditanyakan ke Anak Karyawan Pabrik Indofood

5 Pertanyaan yang Kerap Ditanyakan ke Anak Karyawan Pabrik Indofood

5 Pertanyaan yang Kerap Ditanyakan ke Anak Karyawan Pabrik Indofood (Javaistan via Shutterstock.com)

Dengan pengalaman 26 tahun lebih menjadi anak karyawan pabrik Indofood, saya memiliki berbagai macam pengalaman. Baik di dalam internal keluarga, seperti di tulisan saya sebelumnya, maupun pengalaman menjadi anak dari karyawan pabrik yang berhubungan dengan pihak-pihak di luar keluarga seperti teman dan tetangga.

Kali ini saya akan menuliskan pengalaman saya sebagai anak dari karyawan pabrik Indofood yang berhubungan dengan teman-teman saya saat SMA. Sebab, banyak dari mereka yang menanyakan berbagai hal ke saya terutama setelah lulus SMA karena tau orang tua saya adalah karyawan pabrik Indofood. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering saya dapatkan sebagai anak karyawan pabrik, khususnya dari teman-teman SMA saya.

#1 Ada info loker di Indofood, nggak?

Pertanyaan ini sering saya dapati saat saya semester satu dan dua ketika kuliah di Semarang. Cuman ya itu, waktu itu teknologi masih belum semaju ini, terutama komunikasi. Pulsa mahal, plus beda operator. Boro-boro mau nanya loker, nanya kabar aja jarang.

Jalan Sudirman, daerah kantor Indofood (Unsplash.com)

#2 Bagaimana cara masukin lamaran di Indofood?

Jujur saya serba salah menjawab pertanyaan ini seperti apa. Pertama, ortu kerja di Indofood sejak lama, jadi tata caranya pasti beda. Kedua, ortu nggak kerja di bagian HR, takutnya salah ngasih info.

#3 Orang tua kamu bisa bawa aku masuk ke Indofood, nggak?

Maksud dari pertanyaan ini adalah apakah orang tua saya bisa masukin si penanya jadi karyawan Indofood dengan mudah. Saya nggak tau apakah kalau mau masuk kerja di suatu perusahaan memang perlu ada orang dalam gitu.

Kantor Indofood (Asiatravel via Shutterstock.com)

Memang orang tua saya sudah berpuluh-puluh tahun menjadi karyawan pabrik. Tapi, bukan berarti punya wewenang sampai bisa punya peran menjadi orang dalam gitu. Lagian kalau memang orang tua saya bisa bawa orang untuk masuk ke perusahaan lebih baik masukin saudara-saudara saya aja buat kerja di sana. Ngapain masukin orang lain yang bukan keluarga?

#4 Bayar orang dalem buat masuk perusahaan berapa, sih?

Cara masukin lamaran ke perusahaan tempat kerja orang tua saya aja, saya nggak tahu. Apalagi sampai detail bisa tau orang dalem sampai biaya buat bayar orang dalamnya berapa. Dan yang bikin konsep orang dalem dan bayar buat bisa kerja siapa, sih?

Perusahaan membuka lowongan kerja atau menerima karyawan di perusahaan itu karena ada kebutuhan tenaga kerja di perusahaan. Terus perannya orang dalem ini apa sih? Sehingga perlu ada yang bayar buat masuk perusahaan. Sangat ra mashoook lur konsep-konsep seperti ini.

#5 Berapa take home pay-nya?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang nggak bakal saya jawab karena seumur hidup saya saat ini saja, saya nggak pernah tau gaji dari orang tua saya itu berapa secara pasti. Selain itu jika pertanyaan ini saya sampaikan ke orang tua dapat saya pastikan orang tua saya itu nggak bakal paham. Sebab, take home pay adalah pembayaran upah dengan mempertimbangkan penambahan pendapatan rutin dan atau insidental, serta dikurangi beberapa hal yang dapat mengurangi komponen gaji. Ribet kan?

Indofood Tower (Javaistan via Shutterstock.com)

Saran saja buat temen-temen saya yang nanya begini, sebaiknya googling aja. Saya rasa pertanyaan-pertanyaan ini sudah bisa dijawab sama Google. Sebab tingkat validasinya sudah centang biru.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version