Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

5 Peribahasa Sunda yang Nggak Ada dalam Pelajaran Bahasa Sunda

Erfransdo oleh Erfransdo
3 Agustus 2024
A A
5 Peribahasa Sunda yang Nggak Ada dalam Pelajaran Bahasa Sunda

5 Peribahasa Sunda yang Nggak Ada dalam Pelajaran Bahasa Sunda (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Peribahasa Sunda berikut biasanya hanya terlontar di tongkrongan, jadi jangan harap bisa menemuinya dalam pelajaran Bahasa Sunda di sekolah, ya.

Peribahasa merupakan sebuah ungkapan dalam bentuk kalimat yang singkat serta memiliki makna tertentu. Rajin pangkal pandai adalah salah satu bentuk peribahasa dalam bahasa Indonesia yang sangat populer. Makna dari peribahasa tersebut adalah setiap orang yang ingin menjadi pandai harus rajin dalam belajar.

Bukan hanya dalam bahasa Indonesia, peribahasa juga biasanya ada dalam beberapa bahasa daerah, tak terkecuali bahasa Sunda. Salah satu peribahasa dalam bahasa Sunda yang cukup terkenal adalah “cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok” yang bermakna bahwa usaha yang terus dilakoni meskipun sedikit demi sedikit lama-lama akan membuahkan hasil yang maksimal.

Orang Sunda terkenal dengan kepribadiannya yang suka bercanda. Tidak jarang mereka juga suka menciptakan sebuah kalimat atau peribahasa yang unik. Biasanya peribahasa tersebut sering digunakan dalam tongkrongan. Berikut ini merupakan peribahasa Sunda yang sebenarnya nggak ada dalam pelajaran Bahasa Sunda.

#1 Keureut ceuli aing, peribahasa Sunda untuk menunjukkan kejujuran

Beberapa dari kalian mungkin pernah mendengar atau melihat peribahasa Sunda ini di media sosial. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya potong telinga saya.

Peribahasa ini mempunyai makna tentang seseorang yang berusaha meyakinkan lawan bicaranya bahwa apa yang dibicarakannya memang benar adanya. Agar si lawan bicara percaya 100%, orang Sunda akan memakai peribahasa ini untuk menunjukkan kejujurannya.

#2 “Tapi umi nyangu?” biasa dipakai saat bingung mau jawab apa

“Tapi umi nyangu?” atau “Tapi ibu masak nasi? merupakan salah satu peribahasa Sunda yang paling bikin jengkel. Gimana nggak jengkel, ketika kita berbicara panjang lebar tentang suatu hal, lawan bicara malah membalas dengan kalimat “Tapi umi nyangu?” dengan raut wajah yang juga bikin kesal.

Biasanya peribahasa menyebalkan ini dipakai ketika lawan bicara sudah nggak bisa berkata apa-apa lagi alias informasi yang disampaikan sudah kelewat jelas. Peribahasa ini juga sering terlontar saat si lawan bicara kalah dalam berdebat dan bingung harus menjawab apa.

Baca Juga:

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

Privilege Jadi Orang Cirebon yang Tidak Dimiliki Daerah Lain, Bisa Jadi Bunglon!

#3 Beungeut sia hurung, peribahasa Sunda yang kasar

Selanjutnya ada salah satu peribahasa yang termasuk kasar. Beungeut merupakan bahasa kasar dari muka atau wajah. Sia adalah kata ganti kamu yang kasar. Sementara hurung mempunyai arti menyala. Jadi, “beungeut sia hurung” memiliki arti “wajah kamu menyala”. Peribahasa Sunda ini sering dipakai saat berada di tongkrongan.

Biasanya “beungeut sia hurung” dipakai untuk mengungkapkan kekesalan kepada lawan bicara. Kekesalan ini biasanya sudah berada pada level tertinggi karena lawan bicara mengungkapkan hal yang keliru. Peribahasa kasar ini juga bisa dipakai kepada lawan bicara yang kelewat keras kepala seperti zodiak Aries, misalnya.

#4 Entah siapa yang pertama kali mencetuskan kalimat “aing leuwih percaya Hitler dimakamkeun di Garut”

Entah siapa yang pertama kali mencetuskan peribahasa  Sunda satu ini. Tapi kalimat “aing leuwih percaya Hitler dimakamkeun di Garut” mempunyai konotasi yang unik dan lucu. Jika diterjemahkan, peribahasa ini memiliki arti “saya lebih percaya kalau Hitler dikuburkan di Garut”. Orang-orang yang memakai peribahasa satu ini biasanya sudah kadung nggak percaya sama ucapan lawan bicaranya yang dinilai mengada-ngada.

Mereka yang pakai jurus peribahasa ini akan jauh lebih “percaya” kalau Adolf Hitler sebenarnya memang dimakamkan di Garut daripada informasi yang diberikan oleh lawan bicaranya. Tapi, saya juga nggak tahu persis, sih, kalau Hitler itu makamnya ada di mana.

#5 “Lamun aing mah ngaliang, da!” digunakan untuk bicara dengan orang ngeyel

Terakhir ada ungkapan “lamun aing, mah, ngaliang, da!” (kalau saya lebih baik menggali lubang) yang biasa digunakan saat mendapati lawan bicara yang ngeyel, padahal jelas-jelas dia salah. Contoh kasusnya, temanmu menuduh kamu menyembunyikan ponselnya, padahal dia sendiri yang lupa menyimpannya. Nah, kamu bisa memakai peribahasa dalam bahasa Sunda ini. Maknanya adalah lebih baik menggali lubang karena malu dengan perilaku sendiri.

Itulah beberapa peribahasa yang sering dipakai oleh orang Sunda. Peribahasa ini tentunya nggak ada dalam pelajaran Bahasa Sunda alias hanya dipakai dalam tongkrongan agar nggak terlalu kaku. Peribahasa mana yang sering atau pernah kalian dengar?

Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 8 Peribahasa Sunda yang Wajib Diketahui Gen Z.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Agustus 2024 oleh

Tags: Bahasa Sundaperibahasaperibahasa sunda
Erfransdo

Erfransdo

Lulusan pertanian yang terjun ke dunia media. Peduli isu-isu budaya dan lingkungan. Gemar baca buku dan nonton bola.

ArtikelTerkait

Kata-kata Bahasa Sunda yang Biasa Digunakan untuk Menyuruh Seseorang terminal mojok

Kata-kata Bahasa Sunda yang Biasa Digunakan untuk Menyuruh Seseorang

3 Desember 2021
panggilan pria bahasa sunda

Panggilan Pria Berdasarkan Usia dalam Bahasa Sunda

20 November 2021
Panduan Menjadi Pendatang yang Cepat Betah di Purwokerto (Unsplash) ngapak

Purwokerto Tidak Pernah Biasa Saja: Setelah Paksel, Hadirlah Paksu alias Ngapak Sunda

7 September 2025
8 Peribahasa Sunda yang Wajib Diketahui Gen Z jawa

8 Peribahasa Sunda yang Wajib Diketahui Gen Z

15 November 2023
10 Kosakata Bahasa Sunda yang Sering Disalahpahami Orang Jawa

10 Kosakata Bahasa Sunda yang Sering Disalahpahami Orang Jawa

22 Juli 2025
bahasa sunda kata jatuh macam-macam istilah mojok.co

Bukan Hanya Bahasa Jawa, Bahasa Sunda Juga Peduli dengan Jatuhnya Umat Manusia

9 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.